Happy reading!🕊️
Memei memilih untuk tidur di perpustakaan, bukan tanpa alasan dirinya memilih untuk tidur hari ini karena kemarin gadis itu bekerja paruh waktu di sebuah kafe hingga tengah malam. Memei menelungkupkan wajah nya di kedua tangan nya
Rasanya tenang sekali tertidur pulas di perpustakaan seperti ini. Namun, ketenangan itu tidak berlangsung lama karena seseorang menarik kursi sebrang kanan yang kosong. Memei langsung menegakan tubuhnya. Gadis itu melihat seorang pria yang sibuk membaca komik, pria berpostur tubuh yang lebih tinggi dari nya itu menghiraukan Memei yang sedikit terganggu dengan kedatangan pria itu.
"Sorry, lo lanjut tidur aja. Gue cuma mau baca doang." Ucap pria itu yang masih sibuk membaca komik nya
Tak memberi respon, Memei kembali ke posisi semula memunggungi pria itu, dan kembali memejamkan mata nya.
"Murid baru ya?" Memei kembali membuka mata nya, namun dengan posisi yang masih sama
"Kalo mau ganggu, mending lo pindah tempat." Ucap gadis itu ketus
"Oke, sorry."
Gara gara pria itu, Memei sudah tidak mood untuk melanjutkan tidur nya. Gadis itu beranjak lalu mencari buku buku novel yang ia suka. Sesudah mendapatkan buku nya, gadis itu kembali duduk. Ia memasang earphone dan menyetel lagu kesukaan nya
Pria di sebelah nya memandangi gadis itu dengan tatapan sedikit kagum melihat kecantikan Memei, dari sekian gadis yang ia jumpai di sekolah ini hanya gadis itu yang wajah nya terlihat sempurna. Dengan poni yang menutupi kening nya, hidung yang tidak terlalu mancung, dan tak lupa dengan rambut yang selalu ia kucir kuda itu membuat lelaki di sebelah nya itu semakin terpesona oleh gadis itu
Merasa di perhatikan, Memei menoleh menatap pria yang tak di kenal nya itu dengan mengangkat sebelah alis nya bingung
"Ngapain liatin gue?" Pria itu gelagapan lalu menggeleng pelan
"Btw, nama lo siapa?"
Gadis itu mencopot name tag nya, lalu menaruh nya di depan pria itu. Pria itu tersenyum, lalu ia melakukan hal yang sama seperti Memei yaitu dengan mencopot name tag nya dan menaruh di depan gadis itu. Memei melirik sedikit name tag tersebut dan bertuliskan nama 'ARJUNA DEVAN DANENDRA'
"Salam kenal ya gue Arjuna dari kelas 12 IPA 3. Mau sekalian gue kasih nomor hp nya gak?" Gurau Arjuna yang sama sekali tidak di gubris oleh gadis itu. Pria itu menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal, ini antara lawakan nya yang garing atau memang selera humor gadis yang ada di samping nya ini tinggi
"Hm, yaudah gue duluan ya." Pamit Arjuna yang langsung di angguki oleh gadis itu
°°°Memei celingukan mencari kursi yang kosong, tiba tiba ia melihat tangan Aldi yang melambai lambai ke arah nya. Tanpa berbicara, gadis itu langsung duduk di samping Aldi
"Lo tadi bolos ya? Gak ngajak ngajak banget kalo bolos." Celetuk Candra
"Gue bolos nya ke perpus, mana mau kalian ikut." Ucap gadis itu sambil menyantap batagor kesukaan nya
"Btw, omongan nya Siska jangan lo masukin hati ya Mei. Dia emang gitu orang nya, setiap ada cewek yang deket sama Bara pasti dia bully, kalo misalnya lo di apa apain Siska lo bilang aja sama kita." Ucap Aldi sambil menyeruput es jeruk nya
"Emang dia siapa? Yang punya sekolah? Sampe seenaknya gitu sama murid yang gak salah."
"Lah yang punya sekolah kan si Bara, eh bukan deh. Maksud nya yang punya sekolah keluarga Bara, si Siska itu papah nya donatur terbesar di sekolah ini, makanya dia tuh bisa begitu deh seenaknya." Candra menyahuti omongan Memei
"Oh."
Mendengar itu, Candra dan Aldi bungkam karena percuma saja berbicara dengan Memei. Sama saja berbicara dengan tembok
"CANDRA GUE BOLEH DUDUK DISINI GAK?" Teriakan nyaring itu berasal dari Siska
Aldi dan Candra merasa risih langsung bangkit dan pergi meninggalkan Siska. Hanya tersisa Memei dengan diri nya. Gadis itu tersenyum licik saat melihat Memei makan dengan lahap batagor nya, Siska mendekat ke arah gadis itu lalu mengambil kecap, dan menumpahkan semuanya ke batagor gadis itu. Memei terdiam cukup lama, lalu menatap Siska dengan tatapan yang tak bisa di artikan
"Mau coba gak?" Tanya Memei membuat Siska kebingungan dengan pertanyaan gadis itu
Memei menyendokan batagor nya yang penuh kecap itu, lalu memasukan sendok nya dengan paksa ke mulut Siska. Siska berontak dengan penuh tenaga, namun itu sia sia. Tenaga Memei lebih kuat daripada tenaga nya. Semuanya yang di kantin menyaksikan itu dengan kagum, karena selama ini tidak ada yang berani kepada Siska kecuali Memei si anak baru.
Memei tersenyum puas saat melihat mulut Siska yang penuh dengan kecap, gadis itu menyelipkan anak rambut Siska ke telinga nya, lalu berbisik
"Lo salah kalo ngebully gue. Kalo ngerasa tersaingi karena Bara deket sama gue harus nya lo perbaiki diri, bukan malah ngebully." Bisikan itu membuat Siska merasa di remeh kan, ia mendorong Memei agar menjauh dari nya. Gadis itu tersenyum tipis, lalu mengambil piring nya dan pergi dari hadapan Siska. Sebelum itu, Memei berucap
"Santai, masih ada waktu buat bully gue kok. Gue ada di kelas 11 IPA 2." Setelah mengatakan itu Memei meninggalkan Siska yang merasa malu karena ia di perlakukan seperti itu oleh Memei.
Tbc
Hai guys, aku balik lagi nihhh! Ramein yaa, biar aku rajin update. Gatau kenapa di chapter kemarin sepi banget, atau emang kalian bosen ya? Huhu:(
Semoga aja kalian puas sama chapter ini yaaa!❤️
Gimana? Suka gak sama karakter Memei yang gak menye menye ini? Ayoo komen yoo jangan lupa vote jugaaa yaaa!🖤
See you!🕊️
KAMU SEDANG MEMBACA
BARAVATRA
Teen FictionSEQUEL POSSESIVE BIAN! Adirga Baravatra Jasandi. Semua orang pasti kenal dengan cowok itu, panggil saja Bara. Lelaki berperawakan tinggi itu, mempunyai paras wajah yang sangat sempurna namun sikap nya yang bertolak belakang dengan wajah nya itu memb...