8. Kenapa dengan langit?

5 2 0
                                    

🐾Jangan lupa ninggalin jejak di tiap part buat kenangan (≧▽≦)

🐾Jangan lupa ninggalin jejak di tiap part buat kenangan (≧▽≦)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

------

Kejadian kemarin tak ada lagi yang membahasnya.Entah mereka memang tak mau membahasnya dari hati nurani mereka atau duit yang sudah menutup mulut mereka.

Ayuma merasa sedikit tenang. Jika memang dari duit atau memang hati nurani mereka, Ayuma mengucapkan terima kasih untuk itu. Mentalnya belum siap untuk mengulang kejadian seperti di SMA Bakti.

Ayuma berpapasan dengan Langit di depan pintu kelas.Ayuma hendak menyapa diurungkan saat Langit lanjut berjalan.

"Ma, ini dari Langit." Alis Ayuma terangkat saat Ayana memberikan sekotak susu ultra milk rasa stroberi.

Bentar-bentar, rasanya sedikit aneh kalau Langit memberikan ia susu tersebut untuknya. Secara Ayuma tak begitu mengenal Langit, apalagi Langit baru masuk sekolah kemarin dan untuk berbicara dengan Langitpun itu saat Ayuma tak sengaja mengahalangi jalan.

Ayuma mengambil susu tersebut saat Ayana kembali mengarahkan susu tersebut kepadanya.

"Buat gue?" Ayuma memastikan kembali mana tau tadi Ayuma salah dengar.

Ayana memutar bola matanya malas. "Kalau gak mau yaudah buat gua."

Sial. Ayuma maniak terhadap susu rasa stroberi tersebut. Dengan sigap Ayuma menjauhkan susu tersebut saat tangan Ayana hendak mengambilnya.

Ayana mendengus dan kembali duduk.

Ayuma masih terdiam sambil meminum susu tersebut.

"Lu udah siap pr biologi belum?" tanya Ayana sambil mengeluarkan buku dari dalan tasnya.

Ayuma tersedak saat mendengar ucapan Ayana. "Mampus gua belum siap," ucap Ayuma sambil mengobrak-abrik tasnya mengambil buka tugas.

Ayana menyerahkan buku yang ada ditangannya ke Ayuma,"Nih salin aja punya gua. Kata Langit lu belum siap."

Ayuma berhenti membuka bukunya saat mendengar ucapan Ayana."Langit?"

Ayana hanya mengangguk lalu fokus ke hpnya sambil bersenandung.

Ayuma semakin tak paham akan perhatian Langit kepadanya. Ini sudah termasuk perhatian bukan?.

"Bodolah,yang penting gua gak di hukum" batin Ayuma berusaha menampik rasa ke kepoannya.

Bertepatan dengan bel masuk Ayuma baru selesai menyalin jawaban Ayana.Ayuma memberikan buku Ayana tak lupa mengucapkan terima kasih.

Ayuma menyeringit saat tak ada lagi teman sekelasnya masuk kelas. Lalu Qiana kemana?

Ayuma mencoba menghubungi Qiana untuk menanyakan keberadaannya. Ayuma menyimpan hpnya saat guru biologi masuk.

Seperti biasa Pak Surya akan selalu mengecek kebersihan kelas sebelum memulai pelajaran.
"Baru saja bapak ingin bilang kelas kalian bersih tetapi Rehan malah memasukan sampah bekas makananya ke dalam laci."

AYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang