9. 3 kata yang sangat berpengaruh

7 1 0
                                    

🐾Jangan lupa ninggalin jejak di tiap part buat kenangan (≧▽≦)

🐾Jangan lupa ninggalin jejak di tiap part buat kenangan (≧▽≦)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

------

"Terus lu mau gua sujud sambil bilang makasih gitu?"tanya Qiana seakan meremehkan.

Songong begini halal untuk di begal.

Kali ini Ayana benar-benar tidak tahan dengan mulut Qiana yang pengen banget dia ulek.
"Heh, anjing aja tau gimana cara dia berterima kasih sama majikannya walaupun enggak dengan ucapan tapi dari perbuatan dia. Lah elu yang manusia kok gak tau cara berterimakasih dengan benar? Malu sama anjing yang notabenya hewan" murka Ayana yang tak dapat lagi menahan amarahnya.

Qiana yang melihat Ayana berdiri juga ikut berdiri. "Cuman orang kek elu yang berharap terimakasih dari orang yang udah lu bantu."

Ayuma semakin pusing saat Qiana dan Ayana mulai cekcok.Kepalanya mendadak pusing disaat Ayana dan Qiana teriak.

Ayuma yang hendak berdiri melerai bertepatan juga dengan Qiana yang akan menyiram Ayana dengan es teh yang berada di sampingnya mengakibatkan Ayuma lah yang tersiram.

Bukannya mereka diam malah tambah makin cekcok.
"Dih anjir,mainnya siram-siraman. Lu kira gua gak bisa nyiram elu?" Ayana merasa tertantang.

Belum Ayana melayangkan air es itu ke arah Qiana,Qiana terlebih dahulu menjabak rambut nya.

Langit yang melihat pertengkaran Ayana dan Qiana langsung menarik Ayuma duduk di tengah-tengah mereka.

Ayuma tersentak kaget saat Langit menyentuh tangannya. Otaknya masih blank.
"Eh"

Abbas yang melihat Ayana merintih kesakitan pun langsung melerainya.Sekarang Ayana berada tepat dibelakang Abbas.

"Terapin di hidup lu kata terimakasih, maaf,dan tolong.Kalau lu mau minta tolong ucapin kata tolong, kalau lu udah mendapatkan bantuan dari orang lain ucapin makasih, kalau lu salah ucapain kata maaf. Ngucapin itu gak buat harga diri lu jadi turun ataupun hina."

"Adek gua umur 5 tahun aja paham, lu yang umur 18 tahun masa kalah dari anak kecil, gak malu?" lanjut Arrav.

Dia sejak tadi diam bukan berarti membiarkan mereka bertengkar sedikit lebih Arrav sudah paham sikap Qiana dari semenjak kejadian di kantin waktu itu.

Adik kelas maupun angaktannya sudah ramai liat pertengkaran tersebut.

"Gilasi gua makin kagum sama Kak Arrav."

"Enak ya jadi Ayana di jadiin kayak ratu sama Arrav, Langit, Abbas."

"Kalau gua jadi Kak Ayana, udah gua jambak balik tu anjing."

"Emang tipe-tipe manusia gak bisa ucapin makasih tu si Qiana."

Langit yang melihat perhatian semua kantin makin tertuju kemereka akhirnya menarik pergelangan tangan Ayuma untuk beranjak dari sana.

AYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang