𝐒𝐮𝐚𝐦𝐢 (◍•ᴗ•◍)

482 51 2
                                    

Chavin menutup dengan pelan pintu kamar Rafa agar tidak membangunkan batita mungil yang sudah terlelap di dalam sana, ia menghela nafanya dan memakai kembali jasnya "ck aku pulang ajalah, kan tadi ngga di suruh nginep juga" Chavin berjalan meninggalkan kamar  Rafa dan berjalan menuju tangga

namun tiba tiba seseorang menariknya dan membawanya ke dalam sebuah kamar, punggungnya terasa sedikit sakit setelah terkantuk pada pintu, ia membuka matanya dan membelalak saat melihat Saka yang menarik ya dan membawanya ke dalam sebuah kamar

wajah mereka begitu dekat hingga Chavin dapat merasakan nafas hangat Saka menerpa wajahnya "b-bapak mau apa? lepasin saya" Saka menatap manik Chavin kemudian menggeleng, ia memeluk erat tubuh Chavin dan menenggelamkan wajahnya di leher Chavin "saya ngga bisa pendem ini lagi Chavin, saya mau jujur sama kamu" Chavin menahan nafasnya saat nafas hangat Saka menyapu kulit lehernya

"saya suka sama kamu Chavin, udah dari lama saya suka sama kamu. saya ngga berani ungkapin perasaan saya sama kamu, tapi hari ini ngeliat kamu ngurus Rafa ngebuat saya berani buat ungkapin hati saya, Chavin saya sayang sama kamu, saya cinta sama kamu, saya ngga suka lihat kamu deket deket sama Leona, saya cemburu Chavin" ucap Saka dengan lancarnya menyatakan perasaannya serta lancarnya memberi tau bahwa ia cemburu jika Chavin berdekatan dengan resepsionis cantik di kantornya itu

"pak.. bapak ngga lagi mabuk kan?" tanya Chavin memastikan keadaan Saka saat ini, Saka menggelengkan kepalanya dan semakin mengeratkan pelukannya "saya sadar 100% Chavin, saya ngga mabuk sama sekali" Chavin menelan salivanya dengan kasar, Saka menjauhkan pelukan mereka dan menatap manik Chavin yang terlihat gusar "Chavin.."

"iya pak?"

"jangan panggil saya pak, panggil Saka aja"

"ngga enak pak, bapak lebih tua dari saya"

"yaudah panggil mas"

"m-mas?" Saka tersenyum, tangannya perlahan menyentuh pipi Chavin dan mengusapnya dengan lembut "Chavin, kamu mau ngga jadi istri saya? jadi bunda buat Rafa sama anak anak kita nanti? jadi tempat saya bersandar dan berpulang?" Chavin memerah malu mendengar Saka yang melamarnya di tengah malam seperti ini serta di sebuah kamar mewah yang mungkin milik Saka

"mas beneran mau serius sama saya?"

"iya saya serius sama kamu, saya ngga mau pake pacaran pacaran dulu karena itu ngga gentle"

Chavin tersenyum, pipinya memerah malu mendengar pernyataan Saka "iya mas saya mau, saya mau jadi istri mas, saya mau jadi bunda buat Rafa sama anak anak kita nanti, saya mau jadi tempat bersandar sama berpulangnya mas" Saka tersenyum, memeluk erat Chavin dan mengucap banyak terima kasih

"ada lagi mas.."

"apa itu?"

"buat saya jatuh cinta sama mas, buat saya percaya kalo mas adalah pilihan terbaik yang akan saya pilih untuk yang pertama dan terakhir kalinya" Saka tersenyum, mencium kening Chavin lumayan lama

"saya akan buat kamu percaya sama saya"

⊱ ──────ஓ๑∗๑ஓ ────── ⊰

"sebentar mas, aku tidurin Rafa dulu" Saka mengangguk, tersenyum menatap Chavin yang tidak mengeluh memperhatikan dan merawat Rafa dengan baik, padahal acara pernikahan mereka baru selesai 2 jam yang lalu dan tentunya itu sangat melelahkan

Chavin menidurkan Rafa sedikit lebih cepat, mungkin Rafa juga terlalu lelah dengan hari ini membuatnya tidur lebih cepat. setelah Chavin rasa Rafa sudah benar benar pulas, ia mencoba melepas genggaman Rafa pada kemeja putihnya, setelah itu Chavin menyelimuti Rafa dan mendaratkan kecupan penuh cinta pada batita manis yang kini menjadi putra nya juga

𝐅𝐥𝐨𝐰𝐞𝐫 [𝐂𝐡𝐚𝐧𝐥𝐞]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang