Jungkook mendorong pintu kamar pasien, napasnya terengah-engah karena berlari menuju lokasi.
Ada dua orang berseragam dan yang berada di tempat tidur pasien adalah Najel. Sepertinya mereka telah selesai melakukan interogasi. Kedua orang itu mendekati Jungkook lalu memberi salam hormat sebelum keluar ruangan, jungkook pun membalasnya dengan salam membungkuk.
"Gwaenchana?" tanya Jungkook penuh kekhawatiran. Setelah empat tahun berlalu tak terlibat masalah, kini Najel berada di rumah sakit kembali.
Najel melepas selang infus lalu turun berdiri dengan sempurna. "Oke! Yok pulang."
Jungkook hanya tersenyum kaku. Masih ingat, kan, kalau Najel pengidap CIPA. Yakni tidak dapat merasakan rasa sakit. Nah, itu dia, Najel si zombie hidup! Seolah tak terjadi apa-apa, dengan santainya ia berjalan menelusuri lorong rumah sakit.
***
"Kamu yakin tak ingin ditemani?"
"Ya."
Jungkook mengangguk. "Beruntungnya, namamu tidak terekspos di media."
"Aku tau."
"Untuk berjaga-jaga, ponselmu harus selalu di aktifkan, oke?"
"Ya."
"Baiklah kalau begitu, aku pergi," pamit Jungkook sebelum meninggalkan Najel di depan rumahnya.
Najel menutup pintu kamar, ia berbalik dan bersandar duduk di pintu. Najel menghela napas sebelum meringkuk.
Pikirannya kembali ke empat tahun lalu. Setelah berita terkuak ke publik bahwa Jimin merupakan dalang dari secarik kertas bertuliskan J. V dan Unicorn seolah hilang tanpa jejak. Ya, benar-benar hilang. Kedua nomor telepon mereka serentak tak aktif lagi. Najel pernah mencoba untuk menemui Seokjin ke kantor polisi, namun nyatanya lelaki itu juga dipindah tugaskan, dalam artian mereka yang terkoneksi dengan V menghilang tanpa jejak.
Tapi hari ini, dipertemukan lagi. Pertemuan Najel dan V memang cukup unik, pasti ada saja yang kehilangan nyawa, mungkin malaikat maut selalu mengikuti V kemanapun ia pergi.
Tiba-tiba Najel mengingat sesuatu. Ia segera mengeluarkan ponselnya dari bra tempat ia menyembunyikannya tadi.
Najel dibuat penasaran dengan apa yang lelaki itu lakukan pada ponselnya sehingga kepolisian datang dalam kurun waktu singkat.
Apakah lelaki itu menghubungi salah satu dari pihak polisi? Atau apa?
Hanya ada nomor tak dikenal tanpa foto profil. Dari ponsel miliknya mengirim dua pesan, pertama yakni bagikan lokasi, dan kedua bertuliskan SOS -01V-. Hanya dibaca, tidak ada balasan.
Najel berpikir untuk mengirim pesan kepada nomor tersebut, ia melakukannya, mencoba apakah itu nomor seokjin atau...., Najel menyimpulkan senyuman, dia telah mendapat harapan palsu, nomor itu hanya centang satu, yang berarti nomor tersebut telah memblokir nomornya.
***
Besoknya Najel pergi ke ROG Building dengan mengenakan kulot hitam berpadu crewneck oversize kuning serta topi bucket hitam membuatnya menjadi sorotan para pemain game lainnya.
"Najel!" panggil Hoseok bernada ceria.
"Kau tampak keren hari ini."
Raut wajahnya datar, Najel tak menjawab.
"Ngomong-ngomong. Kemarin kau kemana? Anak-anak pada nungguin loh."
"Rumah."
"Tapi gue ke rumah lo kemaren kok kosong?" ucap Arap yang datang dan masuk ke obrolan.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'M OKAY
أدب الهواةSequel of GAMER -Kth Original story by Nurul Aulia a.k.a Nanaz Started : 04 Juni 2021