002

22 2 5
                                    

Yuna menarik resleting jaketnya, ia mengangkat tudung jaketnya untuk menyelimuti kepala dan lehernya. Yuna ingat udara malam di hutan lebih dingin daripada di kota. Yuna menyisir sekelilingnya, pandangannya terhenti begitu ia mendengar suara.

 Yuna menyisir sekelilingnya, pandangannya terhenti begitu ia mendengar suara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Benar, suara.

Suara geraman namun pelan.

Yuna sebenarnya takut untuk mendatangi sumber suara itu, tapi rasa penasarannya tidak bisa diajak bekerja sama. Perlahan Yuna melangkahkan kakinya kembali setelah terdiam beberapa saat.

Netra biru lautannya melirik kesana kemari namun kegiatannya terhenti ketika hidung gadis itu mencium bau tidak sedap.

Lebih tepatnya busuk.

Yuna reflek menjepit hidungnya dengan ibu jari dan telunjuknya. Yuna terus melangkahkan kakinya lurus.

Grrr ctakk ctakk

Kedua mata gadis itu membulat sempurna ketika melihat tiga zombie yang tengah memakan bagian dari tubuh yang sepertinya dulunya adalah manusia. Tubuh itu hancur, bagian-bagiannya berceceran dimana-mana. Ditambah dengan darahnya juga.

Pemandangan itu benar-benar membuatnya mual dan ketakutan. Jika diingat lagi, Yuna memang berhasil memancing zombie-zombie yang berusaha menyerang Yugo tadi untuk mengejarnya. Namun, sepertinya Yuna melakukan itu dikala kepanikan saja. Ditambah dengan dirinya yang sangat ingin menyelamatkan Yugo. Saat itu juga kan wilayahnya luas, Yuna bisa berlari sejauh mungkin. Ketika sedang berada di tengah hutan yang sempit dan gemetar hebat seperti saat ini, rasanya sulit bagi Yuna untuk mengumpulkan keberaniannya agar bisa melawan zombie-zombie itu. Sendirian.

Perlahan Yuna mundur, berusaha untuk tidak mengeluarkan suara sedikitpun. Jika langsung berlari, Yuna takut ia akan menginjak ranting pohon atau tersandung dan malah berakhir dikejar oleh para zombie itu.

Krakk! Brugg!

Ah, sepertinya dewi keberuntungan sedang tidak berpihak kepadanya.

Yuna menginjak sebuah akar pohon besar kemudian terjatuh ke tanah. Ia meringis, lalu sedetik kemudian dirinya panik dan tubuhnya semakin gemetar.

Grrrrraaa

Zombie-zombie itu berhenti melakukan kegiatan 'makan malamnya' dan mulai menoleh kesana kemari, mencari sumber suara yang membuat mereka penasaran.

Sementara Yuna semakin panik dan bergegas bangkit kembali, walaupun pinggangnya sedikit sakit karena terjatuh tadi, ia tidak peduli.

GRAAAA!!!

Salah satu dari tiga zombie itu nampaknya menyadari keberadaan Yuna. Mendengar geramannya itu, kedua zombie yang berada di sampingnya ikut menggeram ke arah Yuna. Yuna berlari sekencang mungkin, dirinya terus memanjatkan doa di dalam hati. Zombie-zombie itu langsung mengejarnya dengan tak kalah cepat juga.

DOUBLE Y : INCIDENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang