Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeon Jungkook
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BRO in LUV
"Brumm... brumm.. bruumm.."
"Tuan muda, anda harus habiskan makan siang anda dulu.."
Rambut lebat milik si bocah laki-laki berusia enam tahun itu bergerak halus, ke kanan dan ke kiri menghindar dari suapan baby sitter yang menjaganya. Tangan putih menggemaskan miliknya, terus memainkan mobil-mobilan pemadam kebakaran sembari menunggu di dekat perapian.
"Tapi, Nyonya bilang-"
Suara mobil yang datang terdengar. Wajah polosnya langsung berbinar, dan membawa tubuh kecilnya meninggalkan nanny juga mainannya yang berserakan. "Ayah! Ibu!"
"Tuan muda!"
Pintu besar rumah dibuka oleh seorang butler, Sepasang suami istri pemilik marga Jeon masuk, kali ini bukan hadiah atau oleh-oleh yang membuat putra mereka satu-satunya memberhentikan kakinya. Tapi sesuatu yang ada dalam gendongan sang ibu, buntalan selimut berwarna merah muda bermotif beruang, yang tak lama bergerak-gerak dan mengeluarkan suara erangan ringan.
"Ibu.. ayah.."
"Hallo jagoan!" yang disebut ayah olehnya mengangkat tubuh itu tinggi, hingga legamnya mata si Jeon kecil bisa menangkap sesuatu yang sejak tadi sang ibu dekap. "Lihat siapa yang datang.."
Ibunya mendekat, menunjukan muka polos nan cantik yang memiliki warna mata khas madu. "Jungkook, tidak mau menyapa adikmu?"
Raut wajah anak laki-laki bernama Jungkook itu berubah bahagia, "Adikku?"
Kedua orangtuanya mengangguk.
"Adikku.." Dia mengarahkan tangan mungilnya hati-hati. "Pipinya lembut.."
"Mulai sekarang, Jungkook adalah seorang kakak." ayahnya mengecup pipi gembul sang putra. "Perkenalkan, adikmu Lisa.. Jeon Lalisa."
