{Bab 10}

2K 266 35
                                    

Malam hari
Di sebuah desa Yang terlihat ramai oleh orang orang yang bercanda gurau dan berjualan

Putra mahkota athanase de alger obelia yang sedang duduk di sebuah air mancur tenggah desa, dia duduk bersama dengan gadis cantik yang sedang bercerita tentang desa tersebut

“Sudahlah [Name] aku sudah tau tentang desa ini, jadi berhenti menggoceh” ucap Athanase

[Name] yang mendengar itu langsung memandang Athanase dengan tajam

“Heh! Jika kau tau tentang desa ini coba, ceritakan legenda Gadis mawar?” ucap (Baca:tantang) [Name]

“Gadis mawar?” binggung Athanase

“Huh! Katanya sudah tau! Dasar pembohong!” bentak [Name]
Dia sedikit sombong mendengar kalau Athanase tidak tau tentang gadis mawar

“Gadis mawar adalah seorang yang sangat cantik! Para lelaki desa dan para bangsawan ingin memilikinya! Tapi dia menolak karna dia sedang menunggu cinta sejatinya yang tidak tau kapan akan datang” ucap [Name]

“Suatu hari seorang lelaki dari kerajaan Sebelah yaitu kerajaan Estel datang untuk menjenguk neneknya di obelia, malam harinya dia bertemu dengan gadis mawar itu dan jatuh cinta, sama dengan pemuda itu gadis mawar jatuh cinta”

“Mereka sering bertemu saat malam hari, suatu hari sang pemuda bertekat untuk menyatakan cintanya pada gadis mawar, namun sesuatu terjadi gadia mawar tiba tiba menghilang! Pemuda itu sangat sedih dia terus menunggu gadis mawar itu”

“2 tahun telah berlalu, pumuda sedang menunggu saat malam hari di sebuah pohon, dia terus memandanggi bulan yang sedang meneranggi bunga bunga di bawahnya dia berkata “Bulan... Tunjukanlah di mana dia berada” setelah berkata begitu, para bunga mawar mawar bergoyang goyang, mereka bergoyang ke arah utara”

“dia mengikuti arah yang di tunjuk oleh para bunga mawar itu hingga sampai dia di utara di sebuah pohon yang cantik, dia terpana bukan karna pohon cantik itu namun seorang gadis yang sedang berdiri memandanginya dengan tersenyum manis sambil berkata  “aku sudah menunggumu sangat lama” pemuda itu berlari memeluk gadis itu dan di situ pula mereka menyatakan cinta mereka.......Tamat” kata [Name]

Athanase yang penasaran bertanya

“Di mana mereka saling menggungkapakan cinta mereka?” tanya athanase

[Name] tersenyum memandang athanase

“Hahaha... Di mana kita duduk saat ini!” tertawa pelan [Name] berkata

Athanase tersenyum lembut
Dia berjalan ke arah taman kecil di depan air mancur dan mengombil bunga mawar

berjongkok di depan [Name]

“Kalau begitu” katanya

“[Name]..... Maukah kau menjadi pacarku?” kata Athanase dengan senyum lembut

[Name] mendengar itu bersemu merah dia dengan malu mengangguk kepalanya

Athanase memeluk [Name] dengan senang

Malam hari ini ke dua insan itu menghabiskan waktunya dengan berkencan

















Pagi harinya

Athanase sedang duduk di meja makan bersama Mery dan [Name], mery dan [Name] berbincang bincang

“Kalian terlihat dekat seperti sepasang kekasih!” ujar Mery dengan semangat

“Kami memang sepasang kekasih Bibi” ujar santai athanase

Mery yang mendengar itu langsung tersedak minuman
Dia memandang [Name] yang menunduk malu dan Athanase yang biasa aja

My Brother!! [WMMAP x OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang