"Hai, kenapa menangis?"
Tubuh kecil bermata Raven tersentak. Menoleh kebelakang, dan segera memeluk tubuhnya sendiri seakan tubuh itu bisa menyusut dan hilang dari pandangan. Anak kisaran 5 tahun, menampilkan wajah lebih takut, saat justru dia duduk dihadapannya. Menampilkan senyum ceria dan hangat. Menyentuh titik terdalam milik hati sasuke.
Tak pernah ada yang tersenyum padanya.
Apa dia malaikat?
Anak beranjak SMA, bernama Uzumaki Naruto, mengangkat tangannya dan mengelus si surai kecil itu.
"Siapa namamu?"
Masih diam.
Naruto merogoh sakunya. Kemudian mengeluarkan permen milkita.
"Kamu tau ini nggk?"
Mata sasuke melirik. Kemudian mengangguk dan membuka suara takut-takut.
"Pe-permen?"
Naruto menggeleng, "kurang tepat."
Tangannya menyodorkan permen itu ke arah sasuke. Membuat sasuke menatap bingung kearahnya.
"Ini permen susu mahal tau. 3 loli milkita secara dengan 120 kalori!"
Sasuke mengedipkan mata bingung. Dia memiringkan kepala dengan wajah polos. Ah, naruto ingin mengarunginya.
Naruto berdehem," Bikin sehat, Cerdas dan Ceria."
"Karena kamu lagi sedih, makan permen ini aja, bisa bikin ceria lo." Lanjut Naruto.
Sasuke mengangguk polos. Tangannya menerima dan membuka bungkus permen itu perlahan. Rasa manis antara coklat dan melon, menyebar di mulutnya.
Tanpa sadar sasuke tersenyum.
"Gila, ni anak imut banget woi!" Batin Naruto memberontak.
"Jadi, namamu siapa?"
Sasuke yang tadinya sibuk terhadap permen, kembali menatap naruto.
"Sa-sa....suke." ucapnya takut-takut.
"Yosh, Sasuke. Namaku Uzumaki Naruto. Anak baru panti ini. Semoga kita bisa jadi teman ya...."
Sepertinya bukan permen milkita yang membuat Sasuke tersenyum. Tetapi seorang pemuda kelebihan energi bernama Uzumaki Naruto.
.
.
.
"Kau tau Sasuke, Akhir-akhir ini kurasa ada orang yang mengikutiku."
Naruto mengeluarkan keluh-kesah yang sudah beberapa hari ini ia pendam. Takut tiba-tiba saat ia menghilang, polisi tak dapat mengetahui keberadaannya karena tak ada satu petunjukpun.
"S-siapa Naruto-san?" Tanya si lawan bicara.
Naruto mengambil potongan bakwan. Kemudian mengigit itu lebar-lebar. Mencoba mengurangi gelisah di hati. Karena cuma makan, yang bisa bikin hati senang.
"Um...entahlah. Hanya firasatku saja mungkin. Semoga."
Menghela nafas lelah. Naruto mengambil sekaligus 2 buah bahwan, dan kembali mengunyahnya secara bruntal.
"Ka-kalau ada apa-apa, bilang ke Suke ya Naruto-san. Su-suke...akan melindungi....naruto-san." Sasuke mencicit di akhir kalimatnya.
Naruto menoleh cepat. Kemudian tertawa terbahak-bahak. Ah, ini anak mood banget si.
"A-apa yang lucu?"
Naruto menggeleng. Kemudian menyeruput es jeruk milik sasuke. Yang tentu saja, sasuke tidak masalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Baby
ФанфикNaruto, pria lajang berusia 26 tahun, yang baru saja kena phk dan sialnya terdesak ekonomi. Berbekal nekat, Naruto memutuskan untuk datang ke gay bar paling elit dan mencari mangsa. Niat awal mau cari Sugar Daddy. Iya niat awal Karena akhirnya bukan...