*'• Go

2K 261 110
                                    

╳╳╳╳╳╳ happy reading ╳╳╳╳╳╳

   

Pagi yang tidak biasa—mungkin. Lelaki marga Okkotsu sudah terbiasa setiap pagi mendatangi kamar (Fullname) tuk di bangunkan orangnya.

Cewe ini sulit bangun pagi.

Kakinya melambat di pertengahan jalan, ia baru ingat beberapa hari ini (y/n) hampir tidak kelihatan. Setiap diketuk pintu kamarnya, tidak akan ada jawaban yang menandakan kehidupan.

Navy miliknya melamat pada siluet lelaki mahkota putih tulang. Inumaki Toge ikutan seperti sahabatnya, setiap pagi menghampiri daun pintu kamar (y/n).

Seusai perginya Toge, Yuuta berdiam diri di tempat sang putih tulang berdiri tadi. Tangan bergerak kaku niat mengetuk pintu, setidaknya ia tau sang gadis baik saja. Setidaknya ia tau (y/n) makan teratur.

Niat terkurung. Menarik kesimpulan jika ia mengetuk dan bertanya pasti tidak akan ada jawaban. Yuuta pergi dengan raut muka kecewa. Kasihan.

     

"Kemana perginya (y/n)-chan?" Satoru yang ntah sengaja atau tidak peka bertanya dengan tampang bodoh dimana anak kelas dua berkumpul dengan adik junior.

"Satoru aho" Panda mewakili tatapan yang diberikan beberapa murid tersayang Satoru.

"Ano naa! Bisakah kau peka dikit dengan perasaan muridmu?" Nobara yang kesal melempar pertanyaan.

"Hee~ aku kan peka terhadap perasaan kalian, makanya ku tanya dimana (y/n)-chan. Pasti kalian mengkhawatirkannya"

Mereka tertohok akan jawaban penyihir terkuat. Bersamaan memalingkan mata, menyembunyikan dusta.

✦•┈✦❅✦┈•✦

"Oi! (y/n)-chan? Apa kau masih hidup?"

Clek!
Satoru memutar kenop, ia masuk sambil mengucap permisi.

Di pinggir kasur gadis yang dikhawatirkan duduk anteng melipat kakinya, dagu di topang. Pintu di kunci kembali, Satoru menoleh kebelakang, ia sudah tau si prajurit ada disana.

"Sebegitu malesnya kau pergi dari ruangan ini?"

"Apa urusan mu, uban?"

Satoru memutar kursi kayu, ia letakan dagu di punggung kursi. "Kau tidak khawatir dengan dua manusia yang terus setiap pagi berdiri di depan pintu mu?"

"Kau datang hanya untuk bertanya itu?"

"Kasihan Okkotsu-kun, udah ditolak."

"Bukan urusanmu"

Sudah tiga kali, (y/n) mengelak apa yang dilontarkan Satoru.

"Selagi aku disini, kau bisa katakan segalanya padaku, apa mau mu selanjutnya?"

"Maaf saja, aku nggak mau bicara pada uban penutup mata bodoh"

"Haduh... Kenapa cewe menghindar saja kerjanya," Gerutunya seraya menarik turun kain hitam di mata, memperlihatkan cantiknya six eyes. "Sudah, apa lagi?"

Gadis itu menahan rasa binar. "Tidak ku sangkah uban sialan sepertimu punya mata cantik. Mau tukaran?"

"Ngaur. Sekarang katakan" Terasa sedikit penekatan di akhir kata. (y/n) dibuat terkesiap.

"Yuuta...." Bahunya turun, kepalanya pun ikut. "Aku tidak ingin dia terus menjadi tempatku bersandar, padahal sudah ku tolak."

"Aku lupa bilang, kau tidak perlu pengawas atau diawasin," Satoru emang jago merusak suasana.
"Kau sudah bisa kembali keseharian yang dulu." Lanjutnya enteng.

Jujutsu K.  ❛LucianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang