1

3.6K 283 22
                                    

Kesusahan Uchiha Bersaudara

Sesuai title, cerita ini hanya menceritakan bagaimana susahnya Uchiha bersaudara untuk mendapatkan hati para kakak dari pujaan hati mereka. Dengan Ketiga kakak OVERPROTEKTIF yang membuat langkah mereka tentu tidak mudah.

Sebelum melihat Uchiha yang tersiksa alangkah baiknya kita ceritakan sedikit tentang keluarga Namikaze dahulu.
.
.
.
.
Namikaze Family, terdiri dari Namikaze Minato, sang kepala keluarga dan Uzumaki Kushina yang merupakan istri dari Namikaze Minato. Di karuniai 5 orang anak yang harus Kushina ... syukuri ? karena kelima-limanya laki-laki semua.

Anak pertama berusia 27 tahun, Uzumaki Nagato. Mewarisi nama Ibunya karena memang dia akan menjadi penerus keluarga Uzumaki. Tampan, tentu saja. Tinggi? Jangan tanya. 185cm cukup tinggi bukan untuk seorang pria tampan berkulit putih? Sayang, meski hampir berkepala 3, pujaan hatinya masih jual mahal. Membuatnya seperti jomblo ngenes meski tidak jomblo.

Anak kedua dan ketiga kembar, identik dengan sifat identik pula. Namikaze Kyuubi dan Namikaze Kurama. Berumur 25 tahun. Pria berambut merah dan panjang yang persis seperti milik ibu mereka. Sifat tsundere nan urakan membuat Minato hanya bisa mengelus dada menghadapi tingkah kedua anak kembarnya ini. Kurama akan menjadi penerus perusahaan Namikaze saat ini sudah mulai bekerja di perusahaan sang Ayah, sementara Kyuubi akan menerusi Rumah Sakit milik Nenek mereka, dia sudah menjadi dokter residen tahun terakhir saat ini. Wajah tampan kulit putih tinggi semampai bak model belum membuat mereka laku di antara para wanita maupun uke di luaran sana. Bukan, bukan tidak laku, tapi ... Sebutlah mereka terlalu malas mencari karena bagi mereka kedua adik mereka sudah cukup membuat hari-hari mereka berwarna.

Anak ketiga. Namikaze Deidara, si tsundere akut berumur 20 tahun. Tam .... tidak Deidara cantik, meski wajahnya tampan itu menjurus ke cantik, rambut panjang senada dengan sang Ayah membuat ia tampak... cantik. Mahasiswa di jurusan design, oh dia juga sudah memiliki butik yang mulai ia geluti semenjak masuk kuliah. Bercita-cita jadi seorang designer sedari kecil memang. Meski ketika Dei tersenyum ia bak malaikat, jangan sekali-kali kalian memancing emosinya. Dei selalu memiliki bubuk peledak di selipan jam tangan maupun sepatunya, bisa-bisa kalian di ledakkan di situ saat itu juga.

Kita berlanjut ke si bontot, baru menginjak usia 14 tahun, tahun pertama di Senior High School, ia berhasil melompat kelas dengan kepintarannya. Anak polos nan menggemaskan yang selalu di lindungi oleh keempat kakaknya, Namikaze Naruto. Si polos nan lugu nan menggemaskan dan nan nan lainnya yang menjadi primadona keluarga Namikaze. Kesayangan keluarga Namikaze. Lecet sedikit, pedang melayang. Hati-hati. Karena bagaimanapun.... Uzumaki merupakan keturunan mafia.
.
.
.
.
"Baby~ Sudah saatnya kau bangun.. Bukankah hari ini ada upacara penerimaan siswa baru?" Seperti biasa, setiap pagi adalah jatah Deidara untuk membangunkan adik manisnya itu. Ketiga kakaknya? Jangan harapkan, ketiga pria hampir dewasa itu masih sibuk dengan alam mimpi mereka hingga piring semua tertata rapi di meja makan baru mereka akan membuka mata mereka itu.

Maniak kerja.

Sebutlah seperti itu, karena memang itulah kenyataannya. Padahal bisnis dan usaha mereka lancar-lancar saja, tapi... namanya juga jomblo, ya harus ada kesibukan yang di cari agar mereka tidak gabut.

"Mm,, Naru masih ngantuk" gumam Naruto, menarik lebih tinggi selimut kuningnya dan memeluk erat boneka rubah di tangannya.

Deidara menghela, Naruto begadang semalam bermain game dengan Kurama hingga tengah malam.

"Akan ku bunuh kakak sialan itu" dengus Deidara kesal. Tidak menyerah, Deidara mengusap rambut Naruto sayang, membisikkan terus kalimat-kalimat untuk membangunkan Naruto yang untungnya berhasil. Setelah Naruto berhasil membuka matanya yang terasa berat itu dan melangkah lunglai menuju kamar mandi, Deidara segera beranjak untuk menyiapkan seragam Naruto.

Kesusahan Uchiha BersaudaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang