Mutualisme

1. Sekolah Baru

Hello!

Ketemu gue lagi di cerita baru.

Semoga suka ya!

Enjoy!

🤖🤖🤖🤖

"Selamat pagi, hari ini ada anak baru di kelas kalian, ayo nak perkenalkan diri kamu."

Asahi terdiam sambil melengos ngeliat tatapan memuja dari para cewek cewek yang ada di kelas barunya.

Siapa yang tidak risih kalau ditatap intens sama berapa belas perempuan?

Pasti risih, kayak yang Asahi rasakan sekarang.

"Hai semua, nama gue Asahi."

Singkat, padat, jelas. Style Asahi sekali yang notabenenya adalah anak kalem gak banyak tingkah, gak tau kalo besok.

"Ada yang ingin bertanya?"

Para cewek-cewek di kelas mulai ribut dan saling rebutan buat nanya ke Asahi.

Asahi cuma bisa diem, tapi mukanya nampak sekali kalau lagi tertekan.

"Saya bu! Sayaaaa!"

"Asahi udah punya pacar apa belom? Kalau belom yok pacaran aja sama gue, kebetulan gue juga lagi jomblo."

Asahi melengos. Pertanyaan yang sangat gak penting.

"Ck udah udah! Asahi kamu bisa duduk di sebelahnya Eric."

Asahi cuma mengangguk, lalu berjalan menuju tempat duduknya.

Asahi menghela napasnya dengan berat.

Hari pertamanya di sekolah baru ternyata cukup melelahkan.

🤖🤖🤖

"Gue Eric."

Asahi menengok sebentar ke samping, melirik temen sebangkunya yang sudah tersenyum dengan lebarnya.

"Lo udah tau nama gue kan?"

"Asahi kan?"

Asahi mengangguk anggukan kepalanya saja, tanpa peduli reaksi temen sebangkunya.

"PFFTTT HAHAHAHA ANJIR HAHAHAHAA!"

Asahi tersentak, kaget ngeliat Eric yang gak ada angin gak ada hujan tiba tiba malah ketawa.

"Lo kenapa dah? Kayak orang gak waras aja."

"Denger nama lo hahaha gue keingat iklan sarden merknya Asahi pffttt."

Asahi memutar bola matanya malas, belum ada dua jam duduk di sebelah Eric, kuping Asahi kayaknya bisa mendadak bisu.

Eh budeg maksudnya.

"Berisik lo."

"Asahi harap maklum ya, Eric anaknya emang berisik banget kayak mercon, kalo lo risih duduk di sebelah Eric lo bisa banget kok pindah duduk di sebelah gue."

Asahi diem, gak mau mempedulikan satu cewek yang duduk tepat di depan Eric.

"Heh Ahra kata gue mending lo ngadep depan deh, lo gak mau leher lo keseleo kan gegara ngeliatin kegantengan gue?"

"Narsis banget si babi."

Eric menatap Ahra dengan senyum jahil yang terpampang di wajah tampannya, "Lo malu ngakuinnya kan? Ya gue tau sih kalo gue emang ganteng banget, satu sekolah pun tau kalo gue udah sekelas Leonardo Dicaprio."

Perempuan di depan Asahi alias Ahra langsung melengos dengerin bualannya Eric, "Bacot! Masih gantengan Leonardo Dicaprio lah anjir, buta ya lo?!"

Asahi menggeram kesal. Dia sudah gak tahan lagi sama kebisingan yang dibuat oleh Eric dengan Ahra.

"Bisa diem gak?! Berisik!"

Eric dan Ahra auto terdiam, kicep.

Lalu keduanya saling tatap tatapan dengan tajam, seakan akan gak mau ngaku kalo mereka yang salah.

"Lo yang mulai."

"Lo lah belegug."

"Lo duluan ya Ric!"

"Lah yang kegatelan duluan siapa? Lo kan?"

"Mulut lo pengen banget kayaknya gue sumpel kaos kaki gak dicuci setahun?!"

Asahi semakin kesal. Kayaknya tingkat kesalnya udah berada di ubun ubun dan siap buat di ledakin.

"Berisik anjing! Gue doain lo berdua jodoh!"

Eric dan Ahra auto terdiam, dan kali ini Ahra langsung memutar badannya kembali duduk dengan rapi di bangkunya.

Sedangkan Eric cuma bisa senyum senyum, mengaminkan ucapan yang terakhir di keluarkan Asahi.

Sedangkan Asahi sedikit merasa lega karena dua orang di dekatnya mulai tenang.

Asahi gak ngerti, ini antara dia sial apa beruntung.

Karena di hari pertamanya sekolah udah ngeladenin dua orang yang saling ribut.

🤖🤖🤖

Asahi pas cewek cewek pada heboh bilek : Langit bisa kah kau turunkan pintu kemana saja nya Doraemon? Aku ingin kabur dari para cewek buaya tanpa terlihat