11. Deal

46 10 1
                                    

Asahi menimang nimang tawaran Hitomi yang cukup menarik atensinya.

Sejak pulang dari rumah Mashiho tiga puluh menit yang lalu, tawaran Hitomi terus berputar putar dipikirannya.

Tawarannya cukup menarik. Asahi bisa pakai tawaran ini untuk ajang move on dia.

Tapi yang menjadi beban Asahi saat ini adalah, kalau dia menyetujui tawaran Hitomi, itu berarti Asahi harus bareng bareng sama Hitomi terus kan?

Ngebayangin hari harinya diisi sama Hitomi aja udah ngebuat bulu kuduk Asahi merinding, apalagi kalau harus dijalani?

Tapi, kalau Asahi menolak, tawaran kayak gini gak mungkin bakal datang dua kali ke dia.

Apa iya Asahi harus nerima tawarannya?

Asahi sudah memutuskan, kalau besok dia harus bicara empat mata sama Hitomi.

🤖🤖🤖🤖

Asahi menghela napasnya.

Hari ini dia harus bicara sama Hitomi.

Dan, kebetulan oknum yang dia cari lagi jalan menujunya sambil senyum senyum.

"PAGI SARDENNNNNN!"

Asahi mendengus. Ini belum seberapa, mohon bersabar.

"Jadi gimana? Lo mau terima tawaran gue apa gak?"

Tanpa ba bi bu, Asahi langsung bangkit dari tempat duduknya dan menarik lengan Hitomi.

🤖🤖🤖🤖

Asahi melepaskan tangannya yang sebelumnya genggam tangan Hitomi.

"Idih lu modus ya megang megang tangan gue? Ngaku aja deh, gue gak bakal marah kok."

"Pede banget."

"Ya iya lah! Manusia hidup itu harus pede tauuuu."

Asahi menghela napasnya, dia harus banyak banyak menyimpan stok sabarnya.

Ini belum seberapa. Gimana nanti kalau Asahi beneran nerima tawarannya Hitomi?

Kayaknya Asahi bisa gila.

"Terserah."

"Jadi, lo ngapain ngajak gue ke taman belakang sekolah yang lagi sepi gini? Lo mau ngajak gue pacaran ya?"

"Anjir pedenya udah overdosis."

"Ya kan siapa tau gitu."

"Gue mau ngomongin tentang tawaran lo."

"Oke gimana? Lo pasti tertarik kan sama tawaran gue?"

Asahi terdiam. Dia pikir pilihan yang bakal dia utarakan ini bakal jadi pilihan terbaik.

Tapi kenapa Asahi masih ragu?

Asahi cuma takut, kalau bakal ada pihak yang tersakiti, dan jadinya ini bukan mutualisme.

Asahi menghela napasnya, "Ya, tawaran lo emang menarik."

Hitomi sudah senyum senyum, karena dia yakin kalau Asahi bakal nerima ajakannya.

Tapi lo yakin ini bakal menguntungkan?"

"Yakin banget."

"Oke---"

Hitomi menunggu dengan harap harap cemas, karena dia beneran ngarep Asahi nerima tawarannya.

"Oke---"

"Oke apa anjir! Jangan setengah setengah gitu!"

"Oke gue terima tawaran lo."

"ASSSAAAAA! AKHIRNYA LO NERIMA JUGA KAN."

Asahi menarik napasnya, iya dia yakin keputusannya saat ini udah paling benar.

"Tapi---"

"Tapi apa?"

"Kita harus buat kontrak."

🤖🤖🤖🤖

Chapter kali ini pendek dulu ya ges ya.

See you next chapterrrr👋👋

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MutualismeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang