4. Crazy in Love

106 24 0
                                    

Ahra bergidik ngeri ngeliat Hitomi yang sejak sepuluh menit tadi gak berhenti henti senyum senyum sendiri.

Sudah kayak orang gila.

"Lo kenapa sih anjir? Jadi takut gue."

"Hehehehehehehhee."

"Anjir ngeri, lebih ngeri dari film horor."

Karena merasa ngeri ngeliat tingkah Hitomi, Ahra langsung menoleh ke belakang meminta bantuan Eric.

"Ngapain lo? Modus ya pengen liat muka gue?"

Ahra berdecih, "Narsis banget anjir! Tolongin gue dong, kayaknya Hitomi kena gejala gila."

Eric mengernyitkan dahinya, tidak mengerti dengan maksud Ahra. "Bukannya dia emang sudah gila?"

"Gak guna minta tolong sama Lo."

Setelah itu Ahra kembali menghadap depan dan melirik temannya yang semakin gak jelas.

"Lo kenapa sih?"

"Lo tau lagu barunya Itzy gak?"

"Ya tau, Loco kan?"

Hitomi mengangguk anggukan kepalanya, dan senyumnya mengembang semakin lebar.

Ahra di sebelahnya semakin takut ngeliat kelakuan temennya yang nyaris gila.

"Lo kenapa anjir."

"Gue mau masuk sekte crazy in love kayaknya."

"Maksud?"

Hitomi terdiam, lalu kakinya menendang nendang kecil meja di bawahnya, tak lama pipi nya merah kayak tomat.

"Kayaknya gue lagi love at first sight."

Ahra semakin mengernyitkan dahinya, semakin bingung sama kelakuan temennya. "Hah?"

"Lo bego apa gimana sih?! Masa gak ngerti maksud gue."

Hitomi mencubit pelan lengan Ahra, karena greget gak bisa ngerti ngerti daritadi.

Ahra mengadu kesakitan sambil mengelus lengan bekas cubitan maut Hitomi.

Cubitannya emang pelan, tapi mematikan.

"Ya lo yang bego!"

Hitomi berdecak kesal, percuma dia jelaskan ke Ahra kalau orang nya aja gak ngerti ngerti.

"Tau ah!"

"Eh bentar bentar, lo gak mungkin suka sama Asahi kan?"

Mata Hitomi auto berbinar binar mendengar ucapan Ahra. Akhirnya temennya itu peka juga.

"ANJIR JANGAN BECANDA LO!"

Hitomi melotot, tidak menyangka respon temennya akan separah ini.

Karena takut ketahuan akhirnya Hitomi membekap mulu Ahra membuat sang empu meronta ronta minta di lepaskan.

"Gak usah teriak! Nanti ketahuan! Lo gak liat si Eric udah mulai berubah jadi dora?"

"Ya gue kaget."

Hitomi nyengir, lalu kembali senyum senyum sendiri kayak orang gak waras.

"Lo beneran naksir sama Asahi? Maksud gue, Lo aja baru ketemu dua jam sama dia dan lo udah naksir? Sinting."

"Dih! Namanya orang suka mah kagak butuh waktu yang lama, emang lo yang naksir Eric tapi gengsinya setinggi langit?"

"Fuyu."

"Fuyu? Apa itu fuyu? Gue taunya fuyunghai."

Ahra menoyor dahi Hitomi, "Fuck you!"

"Kasar banget jadi cewek, pantes gak ada yang mau ngajak lo pacaran."

"Abcdefghitomi bacot sekali."

Hitomi mendengus, lalu kembali menatap papan tulis dengan senyumnya yang kian mengembang memikirkan kisah cintanya.

🤖🤖🤖🤖

"Lo curiga sama Ahra sama Hitomi gak sih?"

Asahi gak menggubris karena gak denger apa yang dibilang sama Eric.

"Woy sarden!"

Karena kesal, Eric melepas headset yang daritadi dipakai oleh Asahi, membuat Asahi menatap tajam ke arahnya.

"Lancang banget tangan lo."

"Maaf hehe."

"Terus mau apa lo?"

"Lo curiga gak sih sama Ahra sama Hitomi?"

Asahi mengangkat sebelah alisnya, merasa bingung dengan ucapan Eric. "Maksud?"

"Ck gak jadi, gak seru lo!"

Asahi berdecak kesal, kemudian memakai kembali headset yang tadi dilepas Eric.

"BERHUBUNG FREE CLASS, GIMANA KALO KITA KONSER?!"

Asahi menatap aneh ke arah Hitomi.

Bagi Asahi, Hitomi termasuk salah satu orang yang harus Asahi jauhin.

Karena berbahaya.

🤖🤖🤖🤖

Hai hehehee.

Tadinya gue mau update malem, jadi biar sekalian nemenin malming kalian, tapi berhubung tangan gue gatel banget pengen update ya udah deh update wkwkw.

Semoga sukaaaa~

MutualismeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang