6. Crazy Mamba

228 40 7
                                    

"Sini lo!" Mamba menarik pergelangan Andien menuju gedung ujung sekolah mereka, membawa gadis itu masuk ke sebuah ruangan tua, dan menghempaskan andien, hingga tubuh gadis itu terjerembab ke lantai keramik dengan dramatis nya.

"Lo apain Ara!?"

Wajah Andien yang sedari tadi meringis langsung berubah pias seketika mendengar pertanyaan itu,

"Jawab gue!" Mamba semakin menguatkan suara nya, hingga menggema ke seluruh penjuru ruangan itu, Andien bergetar hebat di depan Mamba, tak berkutik dengan hal itu.

"A-aku gak---"

"Jangan bohongin gue! Kabar nya udah kesebar di sekolah. Lo pikir gue sebego itu percaya sama omongan lo?"

Mamba berjalan mendekati Andien, perlahan namun pasti, Andien yang semula memang sudah ketakutan, kini diri nya makin terpojok, frustasi dengan keadaan nya sekarang gadis itu tak menyangka jika hal ini akan membuat keadaan menjadi seburuk seperti sekarang.

"Udah gue bilangin, jangan pernah ganggu Ara! Dan lo malah ngeremehin. Sekarang terima akibat nya slut!" Pekik mamba.

Slap!

Tamparan keras pun di layangkan oleh tangan besar Mamba tanpa ampun, sedang sosok gadis yang menjadi objek nya kali ini pun sudah terduduk tak berdaya di sebuah gudang sekolah mereka.

"Ampun Mam, g-gue beneran gak tau kalo Ara itu cewek lo." Ujar gadis itu terbata.

Bahkan wajah gadis itu tampak begitu mengenaskan, dengan pipi yang berwarna merah kebiruan, serta darah yang mengalir di sudut bibir semakin menegaskan bahwa Mamba memang tak pernah kenal ampun pada siapa pun yang mengganggu kehidupan nya.

Tak peduli mau lelaki atau perempuan, itu sama sekali tak berpengaruh pada Mamba. apabila orang tersebut sudah berani mengganggu wilayah teritori milik nya, maka bersiap saja orang tersebut akan di buat nya hancur berkeping keping.

"Gak usah bohong! Gue tau lo cuma pura pura! lo sama geng pecun lo itu pasti udah ngerencanain hal ini dari awal kan!?" Mamba membentak keras gadis itu, membuat nya bergetar hebat melihat sosok lain dari lelaki yang ia sukai tersebut. Dengan Mamba yang masih tetap pada opsi nya di awal, bahwa sekecil apapun kerikil yang mengganggu nya, maka kerikil itu akan di buat nya remuk tanpa bekas, layak nya gadis di hadapan lelaki itu sekarang. Tampak begitu mengenaskan.

"Gak Mam, gak gitu." Sahut Andien lemah.

Mendengar kebohongan gadis di depan nya itu, kala itu juga mamba langsung meraih rambut panjang Andien, meremas nya hingga gadis itu meringis kesakitan dalam genggaman nya.

"AKHHHHH!!"

Duk!

Mamba kembali menyiksa gadis itu, kali ini kepala Andien yang menjadi sasaran empuk Mamba. Mamba membenturkan nya ke tembok, hingga terdengar suara yang begitu mengerikan.

Mamba tersenyum, namun ia masih belum puas, di lihat nya Andien yang kini sudah terbaring meringkuk di lantai, dengan darah di kepala nya, Mamba kemudian menedang area perut Andien, hingga menyebakan gadis itu terbatuk batuk.

"Hoeek!! A-mpun Mam.." Lirih Andien yang mana sudah terlihat begitu kesakitan.

Mamba terkekeh pelan, ia berjongkok di hadapan Andien, "ampun? Kemana aja lo pas Ara teriak kesakitan pas geng lo mukulin dia? Bahkan lo dengan gak berperasaan nya malah biarin anak anak di genk lo mukulin Ara sampai babak belur! Sekarang rasain ini, bitch!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

POSSESSIVE MAMBATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang