2. Bad Day

296 47 2
                                    

"Kita putus!"

Prang!!

Habis sudah perabot di dalam kamar mewah itu, kini hanya tersisa serpihan serpihan tak berharga, wajah tampan itu pun terlihat begitu kusut saat ini. Dengan kancing kemeja yang sudah terlepas setengah dari kemeja itu.

Kata kata sialan itu terus saja terbayang di benak Mamba, entah kenapa kali ini itu terdengar berbeda di telinga lelaki itu, kali ini itu derdengar begitu serius, ya! Memang ini bukan kali pertama nya mendengar kata putus dari gadis itu. Sudah puluhan kali ia mendengar nya, namun kali ini berbeda. Itu pula hal yang membuat lelaki itu kian kesetanan, hingga melampiaskan semua nya pada perabot tak bersalah di dalam kamar nya itu.

Para pelayan di rumah tersebut sebenarnya mengetahui akan hal itu, namun mereka tak satu pun ada yang berani untuk menghentikan nya, mengingat Mamba yang tak segan melampiaskan kemarahan nya pada siapa saja yang berani mengganggu nya di saat kalut seperti ini.

Mamba memukup mukul kepala nya dengan begitu keras, menjambak surai berantakan itu, lalu terduduk di lantai marmer berwarna abu tersebut. Yang kini sudah 80% berserakan dengan pecahan kaca dan keramik beserta barang barang lain nya.

Berkali kali Mamba mengacak surai kecokelatan nya itu, merasa kesal akan kenyataan. Ini bahkan sudah terhitung dua hari sejak kalimat putus itu terucap dari bibir Ara.

Awal nya memang Mamba tak ambil pusing dengan hal itu, dan terus bersikap seperti tak ada hal apapun yang terjadi, bersikap biasa saja, namun melihat Ara yang semakin hari semakin menjauhi lelaki itu, maka Mamba dapat mengasumsikan nya, bahwa Ara benar benar serius dengan kalimat itu.

Dan Mamba tidak terima akan itu!

Mamba begitu menyesal sekarang. Ini semua salah nya! kenapa beberapa waktu belakangan ia malah mau mau saja menuruti kehendak Andien, hanya untuk mengetes Ara, apakah gadis itu sudah mencintai nya atau masih sama. Namun semua nya sudah terlambat. Ara nya yang keras kepala itu bahkan kini tak mau bersama nya lagi, bahkan untuk memandang nya pun, gadis itu sudah tak sudi. Membayangkan mata hazel itu kini menatap nya dengan dingin, itu membuat jantung Mamba seakan tertancap dengan mata panah, begitu menyakitkan saat tertusuk, juga akan mematikan jika di cabut. Ya! Lelaki itu kini serba salah di buat nya.

Tidak! Ara tidak boleh meninggalkan nya!

Ara akan selama nya menjadi milik nya.

_______________________

Ara berjalan sendiri melewati koridor panjang di lantai satu, yang mana di sana sudah ada beberapa siswi yang sedang menatap nya dengan pandangan mencibir, bahkan tak ayal mereka juga mengatai gadis itu, hingga terdengar langsung ke telinga Ara.

"Kata nya cinta, tapi jalan sama yang lain. Makan tuh cinta." bisik para siswa tersebut.

"lagian gak sadar diri, udah tau muka pas pasan, tajir juga gak, tapi sok sok an pacaran sama Mamba. Kasian!" Ucap salah satu nya lagi, ikut menimpali.

Sebenarnya Ara mendengar itu begitu jelas, namun gadis itu memutuskan untuk tak menggubris nya, dan terus berjalan menaiki tangga menuju lantai dua, di mana kelas gadis itu berada.

Hingga beberapa meter lagi dari kelas nya, Ara kembali mendengar kata kata tak mengenak kan tertuju untuk nya, hingga membuat pertahanan nya runtuh seketika.

POSSESSIVE MAMBATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang