Trauma

51 4 0
                                    

Judul       : Trauma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Judul       : Trauma

Penulis   : Boy Candra

Penerbit : Mediakita

Editor     : Fenisa Zahra

Layout    : Widuri Dwi Astuti

Cover      : Sekar Bestari

Cetakan  : Pertama, 2020

Tebal       : 144 hlm

ISBN         : 978-979-794-615-9

Blurb:

Semua seolah baik-baik saja. Tawa yang lepas. Lampu panggung yang meriah. Kehidupan yang mungkin diinginkan banyak orang.

Aku memiliki beberapa hal yang orang lain tidak miliki. Semua tampak sempurna. Seolah tidak ada celah untuk luka.

Namun, jauh di dalam diriku, kesepian selalu datang menghampiri. Kesedihan yang sering kusembunyikan.

Aku bahkan tidak berani membuka hati lebih luas lagi. Orang-orang yang pernah datang di masa lalu membekaskan rasa takut yang membeku.

Aku takut tidak menemukan orang yang tepat. Takut terulang lagi luka yang sama. Takut jatuh lagi pada rasa sayang yang akhirnya sia-sia.

***

Review singkat:

Novel rasa kumcer. Itu yang aku rasain saat membaca buku ini. Secara keseluruhan ceritanya seputar perjalanan asmara Kimara yang jauh dari kata mulus. Yang mana setiap bagiannya akan terfokus pada satu lelaki yang dekat dengan Kimara. Mulai dari cinta putih abu-abu hingga yang nyaris menikah tersaji dengan lengkap. Tentu saja dengan konflik yang berbeda-beda, yang membikin kita betah dan membuat novel ini seolah mengusung warnanya sendiri dibanding karya-karya Boy Candra lainnya.

Buku ini tidak akan membuat kita tercengang atau tiba-tiba membekap mulut. Caranya memikat tidak demikian. Ia hadir dengan lika-liku cinta yang sangat relate dengan kehidupan banyak orang. Itulah magnetnya. Selain itu bahasanya ringan banget tapi tetap ada ciri khas Boy Candra-nya.

Kerennya, dari bab ke bab penulis tidak hanya berusaha menampilkan konflik yang berbeda, tapi juga menggambarkan sosok Kimara yang bertumbuh dari waktu ke waktu. Dan itu berhasil banget. Cara Kimara menghadapi patah hatinya dari lelaki pertama hingga terakhir, secara emosional terasa banget pergerakan dewasanya.

Aku paling suka epilognya. Di situ ada sedikit kejutan yang akan membuat pembaca bergumam, "Wah, yang namanya jodoh."

Novel ini mungkin tidak punya kekurangan secara spesifik, hanya saja untuk aku pribadi belum bisa membekas lama-lama di kepala. Kisah Kimara mungkin langsung hilang begitu aku memulai bacaan baru.

Overall, novel ini cocok banget untuk kamu yang masih meraba-raba seperti apa sebenarnya bentuk cinta yang kamu butuhkan.

Review Suka-Suka GueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang