2

6.9K 887 395
                                    

Disc: INI CUMA FIKSI. GA ADA URUSAN SAMA RL. MOHON DIPAHAMI, KAKAK YOROBUN.

*Cubit tete


KOI NO YOKAN-3

"Apa?" Yoongi mengernyit kesal karena Stella sudah menghela napas berkali-kali sejak muncul di depannya, di dalam kantornya.

"Asshole, berikan aku perkejaan." Stella menghembuskan asap rokok dari hidungnya dan menatap serius pada Yoongi.

"Ambil ini." Yoongi mendorong pisau miliknya ke arah Stella yang duduk di depannya, hanya terhalang oleh meja kerja Yoongi.

"Untuk?"

"Kupaskan buah untukku." Yoongi menahan senyumnya, menunggu Stella meledak dan memakinya.

"Oke." Stella menurut.

Yoongi mengernyit. Ini seperti bukan Hyung-nya.

Stella berjalan menuju meja tamu, mengambil sebuah apel, membawa apel itu ke kamar mandi untuk mencucinya hingga bersih. Setelah dari toilet, Stella kembali duduk di depan Yoongi sambil mengupas apel dengan tenang.

"Kau benar-benar tidak ada pekerjaan, ya?"

"Apa aku terlihat sedang banyak pekerjaan, adik bodoh?" Stella tersenyum lebar.

Yoongi mendengus dan kembali sibuk dengan laporan di tangannya. "Oh ya, aku lupa bilang, Mino sudah punya ajudan pribadi sekarang."

"Maksudmu preman pribadi?" Stella menyodorkan apel yang sudah dikupas kulitnya ke arah Yoongi.

"Benar." Yoongi mengangguk dan memakan apel dari tangan Stella.

"Kau ingin membuat teman-teman sekolah Mino trauma sejak dini?"

"Wajahnya cukup memenuhi standart nasional untuk menjadi bodyguard anak kecil." Jawab Yoongi santai. "Mulai hari ini, dia yang akan mengantar jemput Mino."

"Lalu, kau?"

"Huh?" Yoongi menatap bingung pada Stella.

"Kau memberikan tugas antar-jemput sekolah pada bodyguard, lalu tugasmu sebagai Appa-nya, apa? Kau bertugas bagian pencetakan anak saja di keluargamu?" Stella menatap sinis pada Yoongi yang masih kebingungan.

"Huh?"

"Yah, Asshole, aku tahu otakmu itu kecil, cenderung tidak berguna dan hanya untuk hiasan kepala saja,"

"Kenapa marah-marah?" Yoongi mengernyit tidak terima. "Apa maksudmu aku hanya bagian pencetak anak?"

"Bajingan ini." Maki Stella. "Siapa yang mengurus Mino di rumah?"

"Lebih banyak Jimin."

"Siapa yang memandikan, menyuapi makan, menyiapkan pakaian Mino sekolah, menidurkan Mino malam hari?" Stella berucap dengan nada kesal.

"Jimin?" Yoongi berucap ragu.

"Lihat? Kau benar-benar tidak berguna di keluargamu, kan? Bukannya lebih baik kalau kau mati saja?" Stella memberi saran.

"Nanti Jimin sedih." Yoongi berucap santai.

"Hey, bapak-bapak magang, tugasmu itu hanya mengantar Mino sekolah, dan kau menyerahkan tugas itu pada preman pribadinya? Sudah sadar, betapa tidak bergunanya hidupmu untuk Jimin dan Mino?" kesal Stella. "Bisa tidak sih, suami sepertimu ditukar tambah saja dengan suami yang lebih baik akhlaknya?"

KOI NO YOKAN-3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang