CH2. After 11 years

8 7 0
                                    

Me again!! Ofc, the authorr!! Enjoy your new chapter!!
~

WAIT WHAT?! TADI BARUSAN PAPA BILANG APAA???! GW KOK NGELEG SIH NJIR. "uhhmm, papa. are u sure what u talking bout? I-I Mean like SERIOUSLY or just like.. mehh, you know"

"yah seriusanlahh, masa boong. niat banget papa bercanda kaya bunda." jawab papa.

'oh... i fuck up.... gw barusan salah denger beneran apa enggak sih? enggak kan yah??  papa gamungkin bercanda.. mungkin sih yah gak?' gumam gw sendirian.

gw ketika denger jawaban papa, cuman bisa diam dan mikirin bagaimana nanti. tanpa sadar, jari gw udah bikin bibir gw berdarah karena gw tarik bagian kulit keringnya selama mikir. papa dan bunda cuman main tatap-tatapan, seakan akan gw begitu karena mereka.

"liat tuh, bun. mirip banget kamu waktu dulu masih muda. kalo lagi mikir tangan malah gratilan." 

bunda melihat ku dengan tatapan sedih, bunda pegang tangan gw yang lagi fokus sama bibir gw, dan menariknya buat bikin gw sadar "kak. lipbalm kamu abis yah? ambil yang baru gih, ada didrawer kamar bunda." saran bunda ke gw.

baru saat itu gw sadar apa yang sedang gw lakuin, semua yang ada disana sudah terbiasa ngeliat gw kaya gini. Bunda adalah psikiater, dan dia juga ngerti kenapa aku kalau lagi overthinking suka begini. karena pada dasarnya yang menurunkan semua ini, itu bunda sendiri.

"enggak enggak, santai aja. orang kakak cuman mikir sedikit. Yaudah nanti kakak sambut Banyu..." ucap gw buat melepaskan ketegangan yang ada.

papa senyum dan membelai rambut gw dengan sangat lembut. dengan tatapan sayu khas papa, buat gw makin tenang. 'kenapa gw panik yeh? padahal kan cuman ketemu doang. setelah itu gw menikmati masakan bunda dan semua berjalan normal, seperti biasa. 

thanks to papa and bunda.

***

"Amar.. kamu mau main sama aku gak??" ucap Banyu dengan suara pelan. 

amar kecil pun menatap banyu dengan mengerut kan pelipisnya,  amar menatap tajam ke banyu dan menjawab banyu dengan keras. "TENTU SAJA, BODOH! BAHKAN SEKARANG KAU SEDANG MEMEGANG MAINAN KU! BERARTI AKU INGIN BERMAIN DENGAN MU! KAU SAJA YANG DARITADI DIAM! " 

banyu tersentak mendengar amar yang teriak kearah, dan satu sisi dia juga lega karena ada yang mengajak nya bermain. bahkan mengajak nya berbicara, banyu tersenyum ke amar dan kembali teriak "AKU MENGERTI. TAK USAH PAKAI BODOH, BODOH!" 

Amar ikut tersentak namun juga tertawa terbahak bahak dengan apa yang diucapkan banyu, menurut Amar itu suatu yang lucu. diikuti suara tertawa amar, banyu pun ikut tertawa bersamanya. dan semenjak itu mereka berdua menjadi bersahabat..

 Banyu dan keluarga nya tinggal satu lingkungan dengan Amar, sebab itu Amar dan Banyu selalu bermain bersama. Ayah nya Banyu adalah seorang polisi, dan Banyu selalu di didik untuk tidak lemah. diumur 6 tahun, banyu sudah ikut silat dan bela diri semacamnya. 

dan semenjak itu Amar mengeluh ke papanya, dia jarang bermain lagi dengan Banyu, dan amar sedih karena itu. akhirnya bunda dan papa nya menyarankan untuk amar ikut  beladiri juga, dan amar pun terlihat tertarik juga dengan bela diri.

kurun waktu setahun, Amar sudah bisa menyamai Banyu  yang dimana lebih tua dan lebih lama berlatih disana. Namun, kemalangan tiba. Ibu banyu terkana penyakit serius saat sedang hamil adiknya, bunda Amar menyarankan untuk dirawat oleh papa amar sebagaimana Dokter bekerja. namun ibunya lebih memilih untuk kembali ke kampungnya saja, yaitu dimedan.

mau tidak mau Banyu dan keluarganya harus pindah, setelah ayahnya dapat izin pindah tugas. dan itu adalah perpisahan yang sangat menyesakan bagi keduanya.

Amar terus terusan tak mau makan maupun beraktifitas, sampai sampai bundanya berhenti bekerja untuk sementara karena ingin memberi amar perawatan intensif. sementara banyu hanya berdiam dikamarnya, menjadi pendiam dan dingin. namun semua itu hilang ketika melihat ibunya terbaring lemah diranjang, ia menangis ke ibunya meminta pulang kejakarta. 

Tapi semua itu tak pernah terjadi. dan hanya khayalan belaka.

11 tahun berlalu.. Amar tumbuh menjadi remaja yang ceria dan bersemangat. mempunyai banyak teman, dan bahkan berprestasi dalam bela diri yang ia geluti. Namun dalam senyumnya ia tetap merindukan banyu, sebagaimana bunga merindukan air hujan.

dan besok adalah hari dimana sang bunga kembali melihat air yang dicintai untuk kesekian tahun berpisah.

...

Helllow helloww, beautiess!!
Is it my story boring? :(
Im so sorry to hear that :((
Maybe if u wanted, u can correct me while writing the story :)))
Ofc, i will appreciated you :)

Dont u worry, just comment it
If you like it, then vote it!
I just wanted the stars to be bright again :)
Thank u:)))

Story of how flower bloom : AmaryllisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang