16. Pamungkas - One Only

147 24 0
                                    

HAPPY READING

•••••

Konser Pamungkas yang malam ini akan dimulai sudah sangat ramai. Banyak orang mulai berdatangan, mungkin dari sabang sampai merauke. Dan Metteo tidak sedetik pun melepaskan genggaman tangannya pada tangan Ayana sejak turun dari parkiran. “Rame ya,” gumam Ayana membuat Matteo terkekeh geli.

“Namanya juga konser, Ay. Kamu ini, aneh-aneh aja,” kata Matteo menanggapi.

Ayana ikut terkekeh merasa geli menyadari kalimatnya. “Iya yah, bodoh banget ih.”

Mereka sudah berada di stadion yang cukup besar. Seluruh ruangan sudah terisi dan terlihat sangat penuh. Karena mendapatkan tiket VIP, Matteo dan Ayana berada di paling depan dekat dengan panggung. Di mana mereka bisa melihat seorang Pamungkas menyanyikan One Only yang sangat Matteo tunggu sejak kemarin dengan jelas.

“Lagunya Pamungkas, lo suka yang mana?” Matteo membuka percakapan, membuat Ayana sontak menoleh.

“Kita jawab barengan, gimana?” tanya Ayana mengusulkan. Matteo tersenyum lebar, mengangguk setuju.

“Boleh banget.”

“Oke, gue yang itung ya, dihitungan ketiga kita sebut judul lagunya,” kata Ayana. “Satu... dua....”

One Only,” jawab mereka bersamaan membuat saling pandang satu sama lain.

“Serius, Ay?” tanya Matteo yang tidak bisa menyembunyikan perasaan terkejut bercampur senangnya. Lagipula, siapa yang tidak senang jika mengidolakan orang yang sama begitu pula lagu favorit yang sama dengan orang yang dicintai. Tentu itu menjadi bagian paling membahagiakan bagi seseorang yang sedang jatuh cinta.

Ayana mengangguk, gadis itu juga terlihat sangat excited. “Seriusan. Favorit banget sih, one only tuh.”

“Bener banget.” Matteo menanggapi dengan setuju.

Lima menit lagi, konser akan segera dimulai. Baik Matteo dan Ayana menyamankan diri di tempatnya duduk karena konser juga tidaklah sebentar.

Seluruh lampu mati, digantikan oleh lampu sorot yang menyala menghadap panggung. Di sana seorang pembawa acara berdiri, mengumumkan jika sebentar lagi acara akan dimulai dan langsung disambut oleh suara merdu Pamungkas.

Konser berlalu, seluruh orang di stadion sangat menikmati, hingga waktu yang ditunggu-tunggu terkhusus oleh Matteo dan Ayana tiba, ketika Pamungkas menyanyikan One Only.

“Waktunya, Matt. Ih nggak sabar.” Ayana yang menatap panggung terlihat excited. Matteo yang melihat itu tersenyum.

Lalu, suara merdu Pamungkas mulai terdengar. Semua orang hanyut dalam lirik dan melodi, seluruh orang yang berada di stadion seakan terhipnotis ikut bernyanyi.

Start countin' all the days.... Forever I will stay.... With you with you.... One only you....”

Go far and roam about.... Comeback and callin' out.... To me to me.... One only me....”

Well I'm.... Luckiest to be the one.... Be the one.... To get you now...”

Well I'm.... Happiest to found the one.... Found the one.... Found the one only.... Kinda love you.... Yeahh....” Mereka bernyanyi bersama, dengan Matteo dan Ayana yang saling menatap, apalagi Matteo menatap Ayana penuh arti.

MATTEO ✔ [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang