EP. 1 : Hari Pertama

14 2 0
                                    

hai meng
sudahkah kamu menekan bintang dipojok?
tekan dulu dong kalo belum:)




Alarm berbunyi membangunkan gadis cantik yang saat ini sedang bergelung dibalik selimutnya. Kaiyara Hanindya namanya, panggil saja Kai.

Hari Senin ini adalah hari pertama Kai sekolah di Jakarta. Sebelumnya keluarga Kai tinggal di Jogja sekalian menjaga sang kakek yang sedang sakit, namun setelah sang kakek meninggal akhirnya keluarga Kai pun memutuskan untuk kembali ke Jakarta. Sementara Kai yang bersekolah di Jogja mau tidak mau harus pindah.

"Adek.. ayo bangun buruan, nanti telat loh." suara Bunda Ratna menyapa pendengaran Kai. Segera ia bangun sambil merapikan rambutnya.

"Iya, Bun ini Kai mau mandi kok."

"Ya udah, Bunda tunggu di bawah ya," kata Bunda sambil mengusap kepala Kai dengan lembut.

Kai pun bergegas menuju ke kamar mandi. Ia tidak boleh terlambat di hari pertamanya sekolah.

—🍦—

"YAANN... IYAANN... TURUN SINI CEPETAN, ANTERIN DINDA SEKOLAH DULUUU."

Suara menggelar itu keluar dari mulut Rika, siapa lagi kalau bukan emaknya si Adryan somplak.

Setiap pagi begini, Mama Rika akan berteriak dengan nada tinggi sampai bisa mengalahkan high note Taeil NCT di lagu Simon Says. Lihat kan betapa emejing-nya Mama Rika ini.

"Nggak mau ah, Si bogel bareng Papa aja udah," tolak Adryan sambil menuruni tangga. Seragamnya pun belum semuanya terkancing dengan benar.

Haduh Adryan, sini aku kencingin–eh kancingin maksudnya.

"Papa udah berangkat dari subuh tadi, udah anterin dulu sana. Jadi Abang tuh yang berbakti dikit kek sama adiknya."

Dalam hati Adryan be like : Lah? Nggak salah nih anjir? Kenapa jadi gue yang harus berbakti...

"Ck! Iya nanti dianterin, ribet banget lo dasar bogel," kata Adryan sambil mencubit pipi tembam Dinda.

Mari saya jelaskan..

Adryan adalah anak pertama dari dua bersaudara. Adik Adryan, yaitu Dinda baru saja lulus TK beberapa bulan lalu dan sekarang sudah kelas 1 SD. Kenapa dipanggil 'Bogel' sama Adryan? Ya karena Dinda badannya kecil banget, tingginya aja cuma se-pantat Adryan. Makanya kalau Dinda berdiri di belakang Adryan, Dinda sering kena sundulan pantat maut Adryan.

Kalau Mama Rika dan Papa Andi adalah orang tua kesayangan Adryan–ya walau kadang Adryan suka kesel soalnya udah tua ngebucin terus, ngebucinnya depan biji mata Adryan pula. Kan iri, wkwkwk.

Sekolah Dinda memang nggak terlalu jauh dan masih satu arah dengan SMK nya Adryan. Cuma yang bikin Adryan malas ngater Dinda sekolah adalah temannya Dinda tuh centil banget. Namanya Luna, teman sekelas sekaligus teman sebangku Dinda.

Kerjaan Luna tiap hari adalah nungguin Dinda di depan gerbang sekolah. Alasannya sih karena solidaritas dan pertemanan, padahal mah Adryan tau si Luna ini mau ngelihat dia. Buktinya setiap Adryan mengantar Dinda, Luna bakal caper sekaligus salting sama Adryan.

Pernah satu hari Adryan mencoba menggoda Luna dengan menyapa sambil mencubit pipinya. Besoknya anak itu malah menarik tangan Adryan minta diantar sampai kelas.

"Kakak ganteng anterin aku sampai kelas yuukk," kata Luna sambil mengerucutkan bibirnya, biar imut katanya.

"Maaf ya Luna, Kak Adryan mau jemput pacar dulu. Bye bye," setelah itu Adryan langsung tancap gas biar nggak diganggu itu makhluk gemesin tapi lebih banyak ngeselinnya.

Setelah selesai sarapan, Adryan dan Dinda pun berpamitan pada Mama Rika untuk berangkat sekolah.

—🍦—

[ X MIPA 2 ]

Begitulah tulisan di depan kelas yang hendak Kai masuki. Kai diantar oleh Bu Purna selaku wali kelasnya.

"Nah ini kelas kamu, ayo masuk," ajak Bu Purna.

Saat memasuki kelas, banyak mata menatap Kai, terutama murid laki-laki. Tatapan mereka seperti siap untuk memangsa Kai dan mengajaknya berkenalan sambil bilang, "Assalamualaikum ukhti, minta nomor hapenya dong🐊"

"Baik anak-anak, Ibu ke sini hanya ingin memberitahu kalau ada teman baru yang akan bergabung dengan kelas kita. Silahkan perkenalkan diri kamu," kata Bu Purna.

Kai membasahi bibirnya sebentar sebelum berujar. "Halo semua, namaku Kaiyara Hanindya. Panggil aja Kai, semoga kita bisa berteman baik ya," ujar Kai yang diakhiri dengan senyuman.

"Ya, terima kasih Kai. Kamu bisa duduk di kursi kosong yang tersedia dan kalian tolong bantu Kai jika dia ada kesulitan dan mohon jangan berisik, tunggu guru yang mengajar datang dengan tertib ya. Ibu permisi dulu, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, Bu."

Kai pun bergegas untuk duduk di kursi sebelah seorang gadis yang tengah sibuk mencatat sesuatu. Setelah meletakkan tasnya dengan benar, Kai memutuskan untuk mengajak teman barunya itu berkenalan.

"Eumm.. Hai? Namaku Kai, nama kamu siapa?" tanya Kai sambil mengulurkan tangannya.

Gadis itu bergeming dan tidak membalas uluran tangan Kai membuat Kai yang tadinya percaya diri menjadi mati kutu. Ia pun memutuskan untuk menarik uluran tangannya.

Seorang siswa yang duduk tepat dihadapannya pun membalikkan badan dan mengajak Kai berkenalan.

"Hai Kai! Gue Aldo, salam kenal ya."

"Halo Aldo, salam kenal," balas Kai sambil tersenyum.

"Lo pindahan dari sekolah mana?" tanya Aldo lagi. Sepertinya Aldo sedang melancarkan aksi 🐊

"Aku pindahan dari SMA Jogja, karena keluarga pindah rumah jadi aku ikut pindah sekolah deh," jawab Kai yang dibalas anggukan oleh Aldo.

Tidak lama kemudian guru yang mengajar datang membuat Aldo membalikkan badannya ke arah depan dan kelas pun segera dimulai.

Kai rasa ia harus lebih mengakrabkan diri dengan anak lainnya saat jam istirahat nanti, terutama dengan siswi yang jadi teman sebangkunya.

TBC
to be continued bukan tuberculosis








terimakasih sudah membaca!!
dari aku, pacar kandung lee jeno

How To Get Kaiyara?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang