01. Hari yang buruk untuk bertemu BTS

49 3 6
                                    

Terdengar suara peralatan dapur yang saling beradu. "Ji Ah-ya, kemarilah dan nikmati sarapanmu" ucap seorang gadis bertubuh mungil dengan tinggi sekitar 150 cm dan rambut sebahu tanpa memalingkan perhatiannya pada peralatan dapur yang sedang ia bersihkan. "Baik eonni, setelah aku selesai menyiapkan perlengkapan sekolahku" Terdengar suara gadis kecil dari seberang ruangan.

"Ji Hyun-ah, biar aku selesaikan ini, kau bersiap-siaplah" Ucap seorang perempuan berusia lanjut sambil berjalan ke arah gadis yang dipanggil Ji Hyun itu. "Ah halmeoni, ini hanya sebentar. Tolong nikmati saja sarapanmu halmeoni, aku baik-baik saja" Sergah Ji Hyun

"Kau akan terlambat sayang, percayalah aku bisa melakukan ini" Ucap halmeoni meyakinkan
"Baiklah halmeoni, terimakasih banyak. Aku akan segera bersiap-siap" jawab Ji Hyun lalu berlari menuju kamarnya.

Pagi itu menjadi kacau karena Ji Hyun bangun kesiangan. Semalam ia pulang larut malam dan tidurnya terlalu lelap karena kelelahan.

Tak lama Ji Hyun keluar dari kamarnya dengan tergesa-gesa dengan tas ransel yang tidak terlalu besar di punggungnya "Ji Ah-ya, kau sudah selesaikan sarapanmu? ayo kita harus berangkat sekarang eonni sudah terlambat"

Ji Hyun mengantar Ji Ah, adeknya ke Sekolah Dasar mengendarai sepeda motor. Sesampai di depan gerbang sekolah Ji Ah turun dengan hati-hati. "Belajarlah dengan baik, jadilah anak baik, arasseo?" "Eum" Gadis kecil itu mengangguk, lalu berlari masuk ke dalam gedung sekolah itu.

Ji Hyun melihat jarum jam di tangannya "aish ini benar2 terlambat". Biasanya memang Ji hyun berangkat 30 menit lebih pagi dari hari ini. Ji Hyun meningkatkan kecepatan sepeda motornya, dan melihat lagi ke jam tangannya. Lalu tiba-tiba "Bruukk" Ji Hyun menabrak sebuah mobil didepannya. Itu tidak terlalu keras karena Ji Hyun masih duduk di atas jok motornya tanpa jatuh.

Mobil didepannya mengerem mendadak tanpa sepengetahuan Ji Hyun karena ia sedang fokus melihat jarum jam yang ia kenakan.

Seorang lelaki dengan jubah dan pakaian serba hitam, ia bahkan mengenakan topi, kaca mata dan juga masker hitam keluar dari mobil tersebut. "Ya, apa kau masih mengantuk? Pulang dan tidurlah. Kau membahayakan dirimu dan juga orang lain" Kata lelaki itu tanpa meninggikan suaranya.

"Ma-maaf, tolong maafkan saya, saya benar-benar tidak sengaja, saya sedang sangat terburu-buru, tolong mengertilah. Em begini saja.." Ucap Ji Hyun dengan panik sambil mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Ji Hyun mengeluarkan note book kecil beserta pulpen, dan menulis sesuatu di sana. "Ini nomor telepon saya, untuk kerusakan mobil anda, saya akan menggantinya, tapi tolong biarkan saya pergi sekarang, saya tak punya waktu lagi, sekali lagi saya minta maaf" Ucap Ji Hyun sambil menyodorkan kertas yang telah ia robek dari note booknya. Ji Hyun menyalakan motornya dan pergi dalam waktu singkat. Lelaki itu menampilkan wajah bingung yang bahkan belum sempat mengatakan sepatah katapun lagi sebelum Ji Hyun pergi.

Lelaki itu melihat ke arah bagian mobil yang penyok dan beberapa goresan akibat hantaman motor Ji Hyun. Dengan wajah yang masih sama, ia kembali masuk ke mobilnya tanpa berkata-kata.

Ji Hyun sampai di sebuah restoran tempat ia bekerja. Ia menulis sesuatu di sebuah buku yang tidak terlalu tebal, yang sepertinya itu adalah buku absensi. Seseorang datang dan menepuk pundak Ji hyun "kali ini kau selamat Hyun-ah, boss belum datang. Sebaiknya kau cepat mulai lakukan pekerjaanmu" Ucap seorang laki2 yang sepertinya bernama Cha Eun Suk, terlihat dari bordir di bajunya.

Ji Hyun melakukan pekerjaannya dengan baik seperti biasa. Ji Hyun adalah gadis yang ramah dan rajin, ia juga selalu menjaga kebersihan dimanapun ia berada, termasuk di lingkungan kerjanya. Tetapi Ji Hyun mempunyai kelemahan, yaitu ia sedikit ceroboh.

Segerombolan pria masuk ke restoran tersebut, "benarkah disini tempat yang menjual tteokbokki paling enak di kota ini?" Tanya salah seorang dari mereka dengan lantang. Ji Hyun segera menuju meja para pria itu duduk. "Ah, astaga.." Ji Hyun membelalakan matanya dan menutup mulutnya yang terperangah dan hampir terjungkal ke belakang saking terkejutnya. Para pria itu adalah grup boyband yang begitu terkenal, Bangtan Sonyeondan

Ji Hyun terdiam dan hanya bisa menatap mereka dengan mata yang terbuka lebar dan mulutnya yang terus tertutup oleh tangannya. Beberapa saat kemudian Ji Hyun berhasil mengembalikan kendali dirinya setelah hal memalukan barusan.

"Oh ya, em maksudku selamat datang di restoran kami, semoga kalian tidak akan kecewa dengan hidangan yang kami sediakan" Ucap Ji Hyun memaksa tersenyum tetapi hatinya begitu gemetar "demi apa, BTS datang ke restoran ini" Gumam Ji Hyun begitu lirih pada dirinya sendiri.

"Ah tentu saja, kami sudah banyak mendengar disini memiliki hidangan terbaik, dan kami akan segera mencobanya. Jadi bisakah tolong berikan kami menunya?" Ucap salah seorang lagi yang Ji Hyun yakin itu adalah Kim Seokjin.

"Tentu, silahkan pesanlah apapun yang kalian inginkan, dan saya akan mulai mencatat" Satu persatu pesanan para member BTS Ji Hyun catat dengan rapi di buku yang selalu mendapat tempat di saku celemek depannya.

Tanpa seorangpun menyadarinya salah seorang member yang bernama Min Yoongi terus memperhatikan sang pelayan restoran dengan penuh seksama. Saat Ji Hyun menanyakan pesanan Min Yoongi, dia hanya menjawab dengan tenang "samakan dengan yang lain" Tanpa merubah ekspresi wajahnya.

Para member menunggu pesanan mereka lumayan lama karena restoran yang memang selalu ramai pengunjung. Para pengunjung disana pun saling berbisik dan begitu mengagumi segerombolan pria tampan itu. Akan tetapi para member tidak merasa terganggu dan tetap menikmati waktu bebas mereka di luar jam kerja yang begitu padat.

Terlihat Ji Hyun yang berjalan dengan tergesa-gesa sambil membawa minuman, kakinya terantuk kaki kursi salah satu pengunjung dan ia menumpahkan minuman tersebut.

"Pabo ya, kau punya mata digunakan untuk apa? Kita sedang ramai pengunjung dan banyak yang menunggu di antar makanan olehmu, bekerjalah dengan seluruh jiwa dan ragamu" Ucap seorang lelaki berumur sekitar setengah abad berpawakan gemuk tidak terlalu tinggi dengan perut yang membuncit dengan setengah berteriak. Ia adalah pemilik restoran tempat Ji Hyun bekerja.

"Maaf sajangnim, saya tidak sengaja" Ucap Ji Hyun dengan segala kegugupannya. "Ya, tadi pagi juga kau terlambat 30 menit, itu akan di kurangi dari gajimu dan juga minuman yang kau tumpahkan ini, kau paham?" Ucap pemilik restoran itu dan pergi meninggalkan tempat sialnya Ji Hyun.

Para member memperhatikan keributan barusan dan tampak prihatin terhadap pelayan restoran tersebut "bukankah itu tadi keterlaluan?" Ujar beberapa dari mereka sambil berbisik. Ji Hyun membereskan kekacauan yang dibuatnya dengan gesit. Lalu menuju ke belakang.

Tiba-tiba Min Yoongi bangun dari tempat semedinya karena dari tadi tidak terdengar sedikitpun suara darinya, para member pun yakin kalau Yoongi tidak bergerak. "Aku ingin ke toilet" Ucapnya menjawab pertanyaan dalam pikiran para member lainnya karena mereka memang tidak bertanya. (Keke)

Min Yoongi menghampiri Ji Hyun dan bertanya "dimana letak toilet?" "Kau berjalan lurus dan belok kiri" Jawab Ji Hyun dengan yakin.
"Terimakasih" Ucap Yoongi yang kemudian tanpa ragu menyeret lengan kurus Ji Hyun menuju toilet yang dibicarakan Ji Hyun. Baru saja Ji Hyun akan berteriak Min Yoongi mengeluarkan kalimat yang membuat Ji Hyun membeku "kau akan mati jika berani bersuara" Terpaksa Ji Hyun hanya mengikutinya

Sampai di sana, ternyata tak ada seorangpun "Yoongi mengurung tubuh mungil Ji Hyun dengan kedua tangannya dengan tembok. Ji Hyun meringkuk dan gemetar karena itu sangat tiba-tiba. "Tolong tatap aku" Perintah Yoongi tegas. karena Ji Hyun hanya setinggi dagunya, Ji Hyun harus mendongak untuk menatap wajah rapper BTS itu.

Yoongi menatap Ji hyun begitu dalam, membuat Ji Hyun semakin gemetar lalu kembali meringkuk. "Apa kau ingat aku?" Tanya Yoongi kemudian. "Ten-tentu saja aku ingat, ka-kau orang terkenal mana mungkin aku tidak mengingatmu" Jawab Ji Hyun dengan terbata-bata.

"Lihatlah aku! aku tanya sekali lagi, apa kau benar-benar tidak mengingatku?" Ucap Yoongi dengan nada penuh perintah.

Ji Hyun memberanikan diri untuk kembali menatap Yoongi. "A-apa maksudmu, aku tidak mengerti"

"Kau sudah merusak mobilku dengan motor bututmu, dan berani-beraninya kau meninggalkannya tanpa tanggung jawab?" Ucap Yoongi masih dengan suara tenang, namun penuh penekanan.

"A-apa??"

...








~aku akan mencoba update next part secepatnya, semoga kalian menikmatinya.. Maaf kalo banyak typo maklum amatiran
Borahe, byong

Trapped of BangtanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang