09. Aku tak Sekuat yang kau kira

21 1 1
                                    

"Apa kita tak akan pergi ke kantor?" tanya Ji Hyun yang bingung melihat tingkah bossnya. Waktu sudah menunjukan pukul 8 tapi Yoongi malah duduk dengan santai di sofa depan tv dengan remot di tangannya.

"Rasanya aku malas sekali pergi kemana-mana hari ini" jawabnya dengan perhatian masih tertuju pada layar televisi yang menyala.

"Bukankah seharusnya kau bekerja?" tanya Ji Hyun lagi.
"Aku bisa bekerja dari rumah" Jawab Yoongi kemudian.

Ini adalah hari kedua setelah Ji Hyun sadar dari tidurnya, eh kok tidurnya keke*)

Yoongi benar-benar mengkhawatirkan Ji Hyun, dia harus istirahat total menurutnya. Jika mereka pergi ke kantor, Yoongi takut Ji Hyun akan kelelahan karena ia tau di Big Hit selalu sibuk..

Yoongi mulai menyadari Ji Hyun teramat penting baginya. Ia tak tau sejak kapan ia mulai menyukainya, yang jelas ia ingin terus memastikan Ji hyun selalu baik-baik saja di sisinya.

Seharian ini mereka benar-benar tak pergi kemanapun, berada di dalam apartemen berdua dan melakukan apapun untuk menghilangkan kejenuhan.

"Bagaimana dengan drama?" tanya Ji Hyun saat Yoongi menekan tombol remot berkali-kali untuk mengganti channel dan berusaha mencari tontonan yang menarik.

"Sebenarnya aku jarang menonton drama" ucap Yoongi yang masih berusaha mencari apapun yang bagus untuk ia tonton.

Ji Hyun mengambil remot di tangan Yoongi, "aku yakin kau akan menyukainya" Kata Ji Hyun sambil memencet tombol remot untuk ia ganti ke channel drama yang ia maksud.

Dan drama pun di mulai, mereka memperhatikan layar televisi dengan seksama, Ji Hyun memasukan beberapa keripik ke mulutnya dengan perhatian terus tertuju ke layar televisi..

"Kau mau?" ji Hyun mencoba menawari Yoongi yang duduk di sebelahnya. Sedangkan Yoongi menjawabnya dengan menggelengkan kepala.

Sepertinya cerita dari drama tersebut bagus atau entahlah, mereka berdua benar-benar hanyut di dalamnya, bahkan Ji Hyun meneteskan air mata saat ceritanya menjadi begitu menyedihkan.

Hingga sampai pada adegan ciuman dalam drama tersebut, mereka berdua tampak begitu canggung dan suasana menjadi kikuk.

"Eh ahaha sepertinya kita kehabisan air" ucap Ji Hyun terlihat tidak nyaman sambil memegang tengkuknya sendiri. "em aku haus, aku akan mengambil air untuk minum" Jawab Ji Hyun yang kemudian bangun dari duduknya.

Yoongi menahan lengan Ji Hyun saat ia akan melangkahkan kakinya.
"Ji Hyun-ah, apa kau ingat kita pernah berciuman?" Tanya Yoongi tiba-tiba.
"Hah, eh, uh apa maksudmu. Ahahaa" Ji Hyun menjadi gugup. "Aku tidak ingat, tuh" sambungnya.

"Kalau begitu bisakah kau mengingatnya kali ini?" Yoongi menarik lengan Ji Hyun dengan keras membuat Ji Hyun terduduk di pangkuannya, lalu mengecup bibirnya tanpa memberikan kesempatan baginya untuk menolak, kemudian melumatnya. Ji Hyun tampak begitu terkejut, tetapi kemudian ia membalas ciuman Yoongi.

***

Tampak seorang lelaki sudah berumur lebih dari setengah abad duduk dengan jari-jari tangan yang sibuk mengetik tombol keyboard dan pandangan matanya fokus ke monitor di hadapannya.

Ia menghentikan aktifitasnya saat ponselnya berdering "yeoboseo" ucapnya setelah mengangkat telepon.

"Apa? Bagaimana mungkin, itu tidak masuk akal" ucapnya kepada seseorang dalam panggilan.

Ia melihat ke arah pintu yang terbuka, karena kehadiran seseorang.

"Baiklah periksalah kembali, aku akan menghubungimu nanti. Aku harus menutup telepon sekarang" Ucapnya kemudian mematikan teleponnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Trapped of BangtanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang