"Cewek tuh gak butuh janji, tapi butuh bukti. Action langsung bukan cuma bisa ngomong doang tapi gak ada action."
🌑🌑
Pemuda tampan dengan wajah datarnya itu berdiri tegak, matanya melirik tepi lapangan di mana sudah berjejer para panitia MOS. Melihat kearah jam tangannya dan juga gerbang sekolah, menanti dua orang bodoh datang dengan heboh dan berisik. Ia mengedarkan pandangannya kearah lapangan yang sudah ramai dengan siswa-siswa baru kelas 10, sebentar lagi MOS akan dimulai dan kedua orang bodoh itu terlambat di hari pertama mereka MOS.
Sungguh mengesalkan, mata hitam miliknya bersirobok dengan manik emerald seorang gadis. Gadis itu memberinya tatapan bertanya, paham dengan tatapan gadis itu. Ryuu nama pemuda berwajah datar tersebut, mengangkat bahunya tidak tahu. Si gadis melempar tatapannya ke arah gerbang berharap dua manusia pirang berbeda gender itu sudah menampakkan batang hidung mereka.
Dan voila, harapannya terkabul. Senyum senang terukir di bibir gadis itu, melihat dua remaja pirang mencolok memakai kalung papan nama dengan pita berwarna merah tengah berlarian memasuki gerbang sekolah yang sudah hampir ditutup oleh satpam. Senyum lebar tak lupa di perlihatkan oleh keduanya. Hingga keduanya sampai ditengah kerumunan siswa yang masih mencari-cari barisan mereka dengan keringat yang membasahi dahi keduanya.
"SELAMAT PAGI DUNIA TIPU-TIPU." Teriakan semangat dari Hikari otomatis langsung menarik perhatian seluruh siswa baru dan juga para OSIS dan juga panitia.
Ryuu mempunyai firasat tidak enak untuk ini.
"WAH CERAH YA PAGI INI, TAPI KOK. MUKANYA ABANG RYUU MENDUNG, KEK MAU HUJAN AJA DEH." Celetukan keras dari Hikaru semakin menambah rasa penasaran para siswa baru. Keduanya masih berdiri di tengah kerumunan siswa baru yang barisannya masih acak.
Sedangkan OSIS dan panitia pun tak kalah penasaran dengan kedua remaja mencolok itu, kecuali 4 orang yang berdiri berjejer saling melirik, lalu kompak menghela nafas berat. Mereka paham betul dengan tingkah duo pirang itu.
"Ryu, mending seret mereka berdua kesini biar cepet dan gak bikin ulah lagi." cowok di belakang Ryuu bergumam pelan meminta Ryu menyeret duo pirang rusuh itu.
Ryuu mengangguk, berjalan mendekati sikembar yang masih dengan senyum lebar dan cerah mereka, yang membuat para siswa baru juga ikut tersenyum cerah melihatnya. Entah kenapa, kedua orang berambut pirang cerah itu sangat menarik perhatian. Apalagi keduanya tersenyum lebar semakin membuat siswa baru bertanya-tanya siapa mereka? Dan kenapa masih bisa tersenyum disaat aura gelap mendekat.
Netra hitam milik Ryuu menangkap siluet gadis berambut cokelat di belakang Hikaru,lalu dengan cepat gadis tersebut menghantamkan kepalan tangannya ke perut Hikaru dan menyentil kuat kening Hikari. Duo pirang itu kompak berteriak sakit. Ryuu berhenti melangkah mendekati mereka. Jika Ryuu nekat mendekati, ia yakin. Bahkan sangat yakin, suasananya akan semakin ramai. Apalagi jika gadis itu sudah turun tangan, Ryuu mengambil langkah mundur dan kembali ke barisannya.
Cowok di belakang Ryuu terkekeh, yang tak lain adalah Satria. "Kenapa bro?"
Ryu enggan menjawab pertanyaan yang sudah Satria tau jawabannya itu. Suasana lapangan yang memang sudah ramai, menjadi semakin ramai karena aksi pemukulan tadi.
Ryuu mendengus kecil mendengar suara-suara bising di sekelilingnya. Duo pirang rusuh sudah diamankan oleh gadis berambut cokelat tadi, dan sekarang sudah berada dibarisan mereka setelah drama pemukulan dan kemudian secepat kilat di tarik masuk barisan.

KAMU SEDANG MEMBACA
HikaRyuu's
Genç KurguMenurut Hikari, Ryuu itu brengsek dan sangat ahli membuat dirinya naik darah dengan hanya mendengar gumaman " hm" tak bermutu dari bibir Ryuu. Dan menurut Ryuu, Hikari itu bodohnya sudah stadium akhir sama seperti kembarannya yang juga bodohnya sud...