Weldyon POV
Aku terbangun dari tidurku setelah tidur sekitar 3 jam. Ku lihat perlahan jam dinding. Ternyata pukul 10 malam.
Tok tok!
"Yaa siapa?" Aku turun dari ranjangku dan bergegas membukakan pintu.
"Saya Heln, Tuan." Ku buka pintu dan ternyata memang Heln. Ketua pelayan di kerajaan Atlantis.
"Ada apa Heln? Sepertinya sangat penting mengetuk pintu malam-malam begini." Kataku dengan nada sinis. Sebenarnya aku memang lelaki yang dingin. Tak suka basa-basi. Dan mungkin, sangat kejam. Kepada orang yang mengganggu Atlantis tentunya.
"Maaf tuan mengganggu. Tapi Tuan dipanggil oleh Tuan Safir."
"Oke. Bilang sebentar lagi aku akan datang."
"Oke tuan. Dia meminta tuan untuk bertemu di ruang rahasia."
"Oke pergilah." Heln pun pergi. Aku menutup pintu kamarku lalu berganti baju.
Safir adalah penyihir dan ilmuwan kepercayaan kerajaan Atlantis. Dia sering menciptakan karya-karya yang sangat berfungsi dan berguna bagi Atlantis. Contohnya Globenia. Benda yang berbentuk bulat bisa melihat siapa saja orang yang ingin dilihat. Syaratnya harus mengetahui siapa nama asli dari orang tersebut. Tetapi tidak bisa digunakan untuk di darat.
Ada apa ya Safir memanggilku malam-malam begini? Apalagi dia menyuruhku untuk datang ke ruang rahasia? Pikirku.
Tanpa lama lagi aku bergegas menuju ruang rahasia. Hanya aku dan Safir yang mengetahui kode untuk masuk ke dalam ruang rahasia tersebut (selain ratu dan dan raja Atlantis tentunya). Ruang rahasia tersebut berisi barang-barang dan dokumen-dokumen bangsa Atlantis yang sangat penting. Maka dari itu hanya orang-orang terpercaya yang bisa masuk ke ruangan tersebut.
Aku menelusuri ruangan-ruangan yang ada di kerajaan Atlantis. Namun bukan di kerajaan utama Atlantis, ini tempat persembunyian bangsa Atlantis dari serangan penyihir jahat. Tepatnya dibelakang benteng Romendam.
Akhirnya aku sampai juga di ruang rahasia. Terlihat Safir sedang menatap globenia.
Aku mendekatinya. "Ada apa Safir? Mengapa kau memanggilku malam-malam begini?"
Safir diam sejenak. Lalu memandangku. "Lihat dia!" Safir menunjuk pada globenia. Terlihat seorang wanita sedang berenang. Entah kemana tujuannya karna kelihatannya sedang kebingungan.
"Siapa dia?"
"Dia adalah Cathriona Elwyra James."
"Apa? Elwyra?"
Safir mengangguk. Lalu tiba-tiba ia tersenyum. "Dia putri raja dan ratu Atlantis. Viona Elwyra Mayer dan Wiliam Elwyra Mayer."
"Benarkah?" Aku tidak percaya. Karena selama ini anak dari ratu dan raja Atlantis disembunyikan entah dimana. Dan sekarang dia muncul. Menurut ramalan, dia yang bisa membunuh penyihir-penyihir jahat itu. Aku mulai tersenyum.
"Ya benar. Ternyata selama bertahun-tahun menghilang kini bisa ditemukan." Safir tersenyum.
"Harapan akan kemenangan datang lagi." Aku membalas tersenyum.
*****
Aku kembali menuju kamarku. Aku memejamkan mata mencoba bermimpi bertemu dengan Viona, raru dari Atlantis. Tidak ada yang mengetahui Viona dan William berada. Mereka disembunyikan oleh para penyihir. Yang bisa menyelamatkannya hanya Cathriona, anaknya.
"Ratu..ratu.." panggilku dalam mimpi.
Tak lama kemudian, datanglah Viona dengan senyuman di bibirnya. "Ada apa Weldyon?"
"Cathriona, putri anda telah kembali." Aku tersenyum. Sangat sangat gembira. Harapan bangsa Atlantis kembali!
"Benarkah?" Senyuman Viona makin mengembang.
"Ya. Dan dia sedang dalam perjalanannya kemari. Bantulah dia. Ku lihat dia sedang kebingungan."
"Baiklah. Terimakasih Weldyon. Tidurlah yang nyenyak!" Lalu Viona hilang entah kemana. Tak lama kemudian aku tertidur.
Secercah harapan telah datang. Membawa semangat bagi bangsa Atlantis. Menghidupkan lagi jiwa-jiwa mati karena keputusasaan. Terimakasih tuhan, telah mengabulkan doaku, menjawab semua doa bangsa Atlantis.
******
Jangan lupa vote&comment yah!
Salam sayang, Novi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Atlantis
FantasyAku baru tahu jika orang tuaku yang hidup bersamaku selama 17 tahun ini bukan orang tua kandungku. Mereka menemukanku di pantai dengan secarik kertas putih. Dan saat kebenaran terkuak, aku bukan berasal dari Indonesia. Tapi aku berasal dari.... Atla...