Warning!!!
This chapter RATED 19+
.
.Sesungguhnya Seo Dae Young sudah berada di Seoul, Korea Selatan, sejak pagi. Tapi tiba-tiba saja ia mendapatkan ide untuk memberikan surprise kepada istrinya untuk perayaan wedding anniversary kedua mereka, berkomplot dengan Yoo Shi Jin dan Kang Mo Yeon. Dibantu Shi Jin, Dae Young akan menghias rumah mereka dan membuat kue tart, sedangkan Mo Yeon ditugaskan untuk mengajak Myung Joo makan di luar atau jalan-jalan, pokoknya Myung Joo tidak boleh pulang sebelum kejutan selesai dipersiapkan.
Dapur Myung Joo yang bersih dan indah, mendadak seperti kena serangan bom. Meja dan lantai belepotan tepung dan buttercream. Ada dua buah bolu berbentuk hati yang dibuang ke tong sampah, yang satu gosong dan yang lainnya bantet.
"Seo Dae Young, bagaimana kalau kau beli saja kuenya," usul Shi Jin yang telah mengibarkan bendera putih.
"Satu kali ini saja, kalau kali ini gagal, aku akan beli saja," kata Dae Young yang masih menatap oven yang sedang memanggang kuenya dengan penuh harap.
Ting!
Dae Young membuka pintu oven perlahan, lalu mengeluarkan kuenya.
Voila!!!
Kali ini berhasil, kue terpanggang dengan sempurna, namun entah rasanya. Dae Young mengoleskan buttercream putih ke seluruh badan kue itu, lalu meletakkan strawberry-strawberry memutari pinggiran kue. Di tengah kue ia tancapkan tulisan 'Happy Anniversary' dan dua buah lilin.
Baru saja mereka berdua hendak membersihkan dapur, Shi Jin mendapatkan telepon dari istrinya.
"Big boss di sini."
Tiba-tiba Shi Jin terkesiap, "apa?"
"Ada apa?" Dae Young menegakkan tubuhnya, mulai merasakan firasat buruk.
"Yoon Myung Joo..." Shi Jin menunjuk ponselnya.
Dae Young menghampiri Shi Jin, merebut ponsel itu untuk berbicara dengan Mo Yeon, tapi rupanya sambungan telah terputus.
"Apa yang terjadi pada istriku?" Bentak Dae Young kepada atasannya itu.
"Dia mau melahirkan."
~~~
Waktu untuk melahirkan seorang bayi memang tidak bisa diprediksi. Padahal Myung Joo baru saja memeriksakan kandungannya ke dokter, tiba-tiba saja bayinya sudah ingin cepat-cepat keluar. Dokter Yang memeriksa pembukaan, ternyata baru jalan pembukaan dua. Dokter Yang melalui asisten dan para perawat akan terus memantau keadaan Myung Joo.
Mo Yeon yang menunggu di luar ruang bersalin, akhirnya melihat Shi Jin dan Dae Young berlarian di lorong. Dae Young segera masuk ke ruang bersalin, sementara Shi Jin menunggu di luar bersama Mo Yeon.
"Sepertinya persalinannya masih lama karena baru pembukaan dua," jelas Mo Yeon.
"Kalau begitu kita tunggu kabar mereka di rumah saja," usul Shi Jin dan disetujui oleh Mo Yeon.
Sementara itu, Myung Joo mengucek kedua matanya saat melihat Dae Young muncul di hadapannya.
"Sunshine Appa? Seo Dae Young? Benarkah kau suamiku, Seo Dae Young? Apa aku bermimpi atau berhalusinasi?"
Dae Young menghampiri sisi pembaringan Myung Joo, menggenggam tangannya.
"Kau tidak sedang bermimpi atau berhalusinasi, sayang. Ini aku. Aku sudah pulang."
"Bukankah kalian baru akan pulang besok?"
"Sebenarnya aku sudah sampai di Seoul sejak tadi pagi. Aku berencana memberi kejutan untukmu. Yoo Shi Jin dan Dokter Kang juga ikut membantuku. Tapi ternyata kejutan yang kupersiapkan gagal karena..." Seo Dae Young mengelus perut Myung Joo, "aku yang jauh lebih terkejut mendengarnya akan lahir."
KAMU SEDANG MEMBACA
[Idn-FF DOTS] Pain
FanfictionCinta itu menyakitkan. Namun hanya cinta yang dapat menyembuhkan rasa sakit itu... Rasa sakit itu menggores hati mereka, menghancurkan kebahagiaan mereka, membuat berantakan hidup mereka. Dua lebih baik dari satu. Yoo Shi Jin dan Yoon Myung Joo, se...