S.1

1.5K 208 39
                                    

Happy Reading








"Daddy look! I got an A!" Roseanne kecil berlari penuh semangat ke arah ayahnya yang baru saja keluar dari mobil. Gadis kecil melompat-lompat kecil dengan selembar kertas ditangan kanannya di depan ayahnya yang hanya diam, tersenyum saja tidak.

"Behave Roseanne," tukas ayahnya dingin, tidak memperdulikan bagaimana semangat nya gadis itu menunjukkan skor yang dia dapatkan di sekolahnya. Tuan Park terlihat seperti tidak peduli dengan putrinya yang masih berusia lima tahun itu.

Yang diinginkan gadis kecil itu hanya ucapan penuh bangga dari ayahnya, tapi yang dia dapatkan justru teguran. Pundaknya langsung terjatuh, matanya berkaca-kaca, "Kau lemah jika menangis," ujar tuan Park dengan tidak peduli nya sama sekali, dia malah melenggang masuk ke dalam mansion mereka, berjalan melewati putrinya yang bersusah payah agar tidak menangis supaya tidak ditegur lagi oleh ayahnya.




🥀SINISTRÉ🥀



"Apa kau sudah menginput seluruh data untuk hari ini Ms. Kim?" Jennie yang merasa dirinya diajak berbicara langsung mengalihkan pandangannya pada seorang kepala petugas polisi.

"Sudah pak," jawab Jennie singkat, tidak ingin berbicara lebih banyak lagi.

Setelah memutuskan cuti beberapa bulan, Jennie memutuskan untuk pindah tugas lagi dari kota Seoul ke Jeonju. Awalnya Lisa menentang ini selain pindah tugas Jennie juga meminta agar pangkatnya diturunkan. Itulah sebabnya sekarang dia berakhir menjadi polisi yang bekerja di depan layar, entah dia masih bisa dikatakan sebagai polisi karena dia sama sekali tidak terlihat seperti itu lagi, Jennie terlihat lebih seperti karyawan kantoran.

"Apa kau ikut makan malam nanti?" tanya pria itu setelahnya.

Jennie menggeleng sopan, "Aku akan melewatkannya kali ini," dia menolak dengan sedikit tersenyum.

Semenjak Jennie pindah tugas, dia memang berencana untuk tidak terlalu dekat dengan siapa pun, dia belum siap.

"Baiklah kalau begitu," pria itu pergi meninggalkan Jennie yang bernafas lega.

Ini sudah mendekati jam pulang kerjanya; Jennie bergegas membereskan seluruh barangnya, dia masih harus belanja untuk keperluan dapurnya selama satu minggu, jika tidak, dia akan mati kelaparan dirumahnya.

Jennie memang menyewa sebuah rumah minimalis di Jeonju bukan apartemen karena dia masih sedikit tidak nyaman tinggal ditempat seperti itu.

Ketika jam sudah menunjukkan pukul lima tepat, Jennie segera meraih kuncinya mobilnya, tanpa berkata banyak dia langsung keluar dari kantor polisi.

"Kenapa susah sekali berteman dengan dia?" ucap salah satu petugas polisi pada petugas lain yang masih betah berada di kantor itu.

"Menurut cerita yang aku dengar, dia begitu karena merasa gagal dalam menangani kasus pembunuhan berantai ketika masih bertugas di Seoul," timpal petugas lainnya.

"Apa pangkatnya diturunkan karena itu?" tanya yang lain juga penasaran.

"Tidak, dia sendiri yang memintanya,"

"Berhenti bergosip, selesaikan tugas kalian," seorang petugas polisi meletakkan tumpukan berkas di depan mereka, "Jika tidak ingin tidur di kantor ini lebih baik cepat selesaikan semua ini," tambahnya lagi, kemudian berlalu. Walaupun dia tidak dekat dengan Jennie, tapi dia sedikit tidak suka jika melihat gadis itu selalu jadi bahan gossip mulut para petugas di kantor ini.

SINISTRÉTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang