3.Taruhan

2 0 0
                                    

"Lang, tugas lo udah selesai belom? Gue pinjem dong"

"Gitu mulu kerjaan lo, Lo kapan bisanya kalo nyontek mulu? Belajar yang rajin biar pinter" Ucap Langit sambil memakan mie ayam super pedas kesukaannya.

"Lo ngomongnya udah kayak mak gue aja, 'Belajar yang rajin biar pinter!' Gue juga udah belajar tapi gak pinter - pinter tuh" Ucap Bumi yang kesal selalu diceramahi untuk belajar.

Entah itu Mamanya, temannya sampai cewek yang ia suka juga menyuruhnya belajar yang rajin. Memang Bumi itu pemalas jadi nilai rapotnya jelek dan selalu mendapat omelan dari Mamanya. Yang bisa dilakukan Bumi saat ada tugas atau ujian adalah mencontek jika tidak mendapat contekan Bumi akan menggunakan jurus andalannya yaitu menjawab asal soal yang ia kerjakan.

"Makan mie ayam pedes gini, Gue jadi inget Angkasa" Ucap Langit mengingat masa lalu.

"Lo gak ada temen taruhan lagi kan semenjak Angkasa gak mau makan mie ayam lagi, gak ada yang mau makan mie beracun bareng lo lagi, demen amat sih lo ama mie beracun"

"Racun dari mana sih? Orang mie ayah dikasih cabe doang dibilang mie beracun, btw Angkasa kenapa ya gak mau makan mie ayam lagi?" Ucap Langit sambil melihat kesana kemari masih mencari keberadaan Angkasa.

"Uhuk uhuk... Keracunan cabe kayaknya, lambungnya gak kuat terus sakit deh uhuk uhuk... Uhuk" Ucap Bumi terbatuk - batuk karena tersedak.

"Masak iya? "

Biasanya Langit dan Angkasa akan bertaruh untuk memakan mie ayam degan sambal yang super banyak ditambah dengan cabai yang masih segar dan siapa yang berhasil menghabiskan dengan cepat akan mendapat apa yang dipertaruhkan. Entah itu uang, ponsel, jam tangan, emas, motor, bahkan wanita juga menjadi bahan taruhan.
Sedangkan Bumi hanya menjadi saksi saja ia tidak berani ikut - ikut karena ia tidak kuat makan pedas.

Sudah 5 bulan ini Langit dan Angkasa tidak taruhan makan mie ayam pedas lagi, setiap kali ditanya kenapa Angkasa akan menjawab "males makan" Padahal Angkasa sudah tidak ingin makan pedas lagi karena maag nya yang sudah semakin parah.
Alhasil taruhan diganti dengan bermain game online, Langit juga suka bermain game online tapi tidak sampai kecanduan seperti Angkasa.

Jika taruhan makan mie ayam pedas Langit selalu menang tapi kalau taruhan main game online sudah tentu Angkasa yang selalu menjadi pemenang dan hal itu sangat menguntungkan bagi Angkasa.
Meskipun selalu kalah Langit tidak merasa kesal atau dendam bagi Langit taruhan membawa kesenangan tersendiri baginya, menang kalah ia tidak perduli yang terpenting adalah ia senang. Langit juga tidak takut kehabisan kekayaan atau menjadi miskin karena orang tuanya kaya raya.

"Kak boleh gabung ngak? Aku sendirian gak ada temen" Ucap seorang gadis yang baru saja datang membawa semangkuk bakso dan es jeruk.

Semua tempat duduk di kantin sudah penuh ia bingung harus kemana dan menghampiri siapa, melihat Langit dan Bumi hanya berdua ia memberanikan diri untuk menghampiri meskipun ia sedikit ragu, takut keberadaannya ditolak mentah - mentah karena mereka tidak suka orang asing.

"Boleh - boleh sini duduk di sebelah Aa" Ucap Bumi antusias.

"Bukan Aa tapi P A'! " Ucap Langit yang jijik dengan tingkah Bumi.

"Hahaha... Gapapa kok kak aku duduk dibebelah kak Bumi" Ucap gadis itu dan duduk disebelah Bumi.

"Lo tau nama gue? Wah ternyata terkenal juga gue" Ucap Bumi sok keren.

"Aku tau, kalian temennya kak Angkasa yang youtuber sekaligus selebgram itu kan? Nama kakak Bumi dan nama kakak Langit! Iya kan? " Ucap gadis itu dan menunjuki orang yang ia sebut namanya.

Gamer Play ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang