PDAK | Chapter 1

14 1 0
                                    

*****

Mentari pagi menyemburatkan sinarnya di bumi. Menandakan untuk melakukan kembali aktivitas seperti biasa. Dari yang sekolah, kuliah sampai dengan kerja. Jalanan mulai dipadati kendaraan dari roda dua sampai dengan roda empat. Bahkan bus, taxi juga ikut mewarnai padatnya jalan. Orang-orang pada siap membuka usaha untuk mencari rejeki demi sesuap nasi.

Di sebuah kamar dengan nuansa biru putih terdapat seorang gadis yang masih bergelung dengan selimut lembutnya tidak tahu bahwa pagi telah tiba. Gorden jendela yang masih tertutup tidak membuat sang mentari melakukan tugasnya hanya saja sang gadis tidak terusik dengan sinar sang mentari malah menenggelamkan kepalanya di dalam selimut lembutnya itu. Mungkin mimpinya itu indah jadi sayang kalau diakhiri.

Namun, ada yang berbeda yang semua tenang-tenang aja menjadi agak berbeda. Keringat bercucuran, ke dua tangannya mengepal erat, ke dua mata yang bergerak tak beraturan. Sepertinya, sang gadis mengalami mimpi buruk.

"-tititidak....... Itu bukan Ayah. Ayah masih hidup. -kakakalian jahat. Ayah masih hidup kan. Itu bukan Ayah?" Gigau sang gadis hingga

Ke dua mata itu terbuka dengan cepat.

"Haha.. Mimpi itu kembali lagi. " Gumam gadis itu dengan senyum getir.

Kring !!!!!!

Suara dering handpone membuyarkan lamunan gadis itu.     

"Siapa sih? Pagi-pagi gini sudah ada yang ngirim pesan." Gerutunya tapi tangannya langsung mengambil  handpone  di samping nakas. Ketika sudah di buka, kerutan samar terlihat dari raut wajahnya.

Kamu ingin tahu penyebab Tuan Haris meninggal? Kalau ingin tahu segera temui saya di caffe kenanga pukul 1 siang nanti.

Satu pesan dari nomer yang tidak dikenal membuatnya bingung.

"Nih orang siapa sih? Kok seakan tahu tentang Ayah. Apa aku perlu datang tapi.. kek nya jangan deh takutnya nih penipu." Ucapnya kemudian. Tak menggubrisnya, tetapi satu pesan masuk lagi  dari nomer yang sama.

Saya tahu kamu tidak percaya. Datanglah gadis kecil. Apakah kamu tidak penasaran?

Dari pesan inilah membuat gadis itu jadi berpikir dua kali apakah harus  menemuinya apa tidak. Dan akhirnya memilih menemuinya.

"Semoga pilihanku ini tidak salah ya Tuhan."

******

Armanella Symphony Putri. Alla panggilanya. Diambil dari kata depan dan belakang. Gadis berpipi chubby dengan rona kemerahan alami, rambut coklat asli dengan model gelombang dibawahnya sampai sepinggang, bertubuh mungil, bola mata berwarna coklat madu, hidung mancung tapi kecil dan bibir pink kecil membuat Alla sering dipanggil boneka hidup karena penampilannya itu yang sungguh sangat-sangat cantik dan imut secara bersamaan. Akan tetapi, jalan hidupnya tidak sesempurna itu.

*****
Di tempat lain yaitu kamar dengan nuansa gelap khas anak laki-laki terlihat sesosok pemuda tampan dengan badan yang boady goals, tato yang bergambar bunga dengan kelopak warna hitam menutupi punggung belakangnya yang kekar, dada bidangnya yang lebar, memiliki 6 kotak-kotak di perutnya dan anting piercing di telinga kirinya membuatnya seperti mafia di film-film yang pernah kalian tonton.

Arsyanendra Axelius Galileo Juand. Itu namanya. Sering disapa Axel. Pemuda 23 tahun dengan segudang kekayaan yang tidak akan habis tujuh turunan, seorang mafia yang ditakuti banyak orang dari pejabat-pejabat maupun polisi sehingga tidak ada satu pun yang  berani padanya kecuali orang yang iri dan tidak tahu latar belakang Axel. Selain itu, Axel juga memiliki perusahan yang berkembang pesat dan cabangnya ada di mana-mana termasuk di luar negeri juga. Sayangnya, Axel ini sikapnya sangat dingin sekali terutama bagi wanita karena menurutnya wanita itu berisik, kejam, bengis, posesif, tidak suka dibantah dan paling penting ketika seorang Axel sudah mengklaim seseorang menjadi miliknya maka orang itu tidak bisa pergi kecuali mati. Jadi.. harap hati-hati ya para ladies.

"Alla, kamu tidak akan pernah bisa lari dari saya. Tuan Haris sudah mati, maka tidak ada penghalang bagi saya untuk mengikatmu di sini. " ucap Axel dengan tersenyum miring sambil memutar gelas yang berisi wine dan menatap arah luar dengan berbagai rencana licik yang sudah berdarah daging di pikirannya.

"Hummm..... manis seperti bau tubuhmu waktu itu. Dan saya sangat suka sekali."

Di taman yang cukup sepi tampak
pemuda kecil sedang melamun dengan tatapan kosongnya. Hingga datanglah gadis manis yang sedang  memakan lolipop menghampirinya dan memberinya satu lolipop itu.

*******

Hai... assalamualaikum semoga suka ya dengan ceritaku ini. Ada yang tahu kah maksud perkataan Axel dan pesan misterius? Kalau penasaran jangn lupa dimasukkan ke perpustakaan kalian ya biar tahu kelanjutannya. Vote dan coment jangan lupa.

Terimakasih.  Sampai jumpa di chapter selanjutnya 🖖





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pernikahan Di Atas KertasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang