Kue Tete

100 26 2
                                    


Sambil membawa bekal makanan juga botol minum yang ia bawa dari rumahnya Embun berjalan dari dari lapangan menuju kantin bersama Ayna di sampingnya yang tidak membawa apa-apa, karena tadi katanya dia akan membeli makanan saja di kantin nanti.

Sesampainya di kantin mereka langsung mencari tempat, dan kebetulan masih ada satu meja yang kosong di paling depan sangat dekat dengan jualanan Soto Bu Yayuk namanya.

"Gue pesen soto dulu ya Mbun, Lo duduk aja duluan," Ujar Ayna dan langsung melangkah ke tempat Bu Yayuk untuk memesan makanannya sementara Embun hanya mengangguk pelan dan langsung duduk di bangku yang sudah mereka temukan tadi.

"Bu pesen satu ya," Ujar Ayna sambil menunjukkan jari telunjuknya yang mengisyaratkan angka satu ke arah Bu Yayuk.

Bu Yayuk yang sedari tadi sedang mengelap mangkok-mangkok miliknya pun menoleh ke Ayna sambil menyaut, "Apa neng?"

"Soto Bu saya pesen satu," Ulang Ayna kepada Bu Yayuk.

"Oke neng, Saya kirain tadi apaan kamu mau pesen apaan,"

"Bu Yayuk gimana sih, kan Ibu jualnya soto doang, mangkanya saya bilang satu aja tadi langsung,"

Omel Ayna sambil melihat Bu Yayuk yang sedang menyiapkan pesanannya.

"Loh neng kok kamu tau nama saya?" Tanya Bu Yayuk bingung menatap Ayna sambil menyuir-nyuir ayam untuk soto milik Ayna.

Mendengar itu Ayna memutar bola matanya malas lalu menunjuk ke arah Steling kaca milik Ibu tang lebih tua darinya itu yang mana di Steling tersebut tertulis dengan jelas seperti ini "Soto Bu Yayuk."

Bu Yayuk yang mengikuti arah tunjuk Ayna pun langsung membulatkan mulutnya menandakan kalo dia sekarang paham.

"Pantes ya neng dari tadi banyak banget yang tau nama Ibu, Ibu pikir mereka semua kenalan Ibu di kampung hehe," Saut Bu Yayuk sambil terkikik pelan di akhir kalimatnya.

"Iye dah orang tua," Cicit Ayna sudah lelah.

"Ini neng Sotonya, bayar nanti aja kalo udah siap makannya, Ujar Bu Yayuk sambil memberikan nampan yang berisi semangkok soto ayam dan juga sepiring nasi.

"Oke Bu,"



"Mang Jaja kue tetenya dong seporsi," Ujar Al dengan sedikit keras sengaja emang. Mang Jaja yang mendengar itu pun langsung mengangguk sambil menyiapkan pesanan milik Al.

"Bangsat," Saut Gavin yang berada di sampingnya sambil memukul pundak milik Al.

"Kok marah? kan bener namanya kue tete, t e t e," Sambung Al sambil memperjelas kalimatnya di akhir.

Mendengar itu pun Gavin sontak langsuk menoyor kepala Al kuat,"Gausah di perjelas goblok,"

Embun yang sedari tadi sedang asik dengan bekalnya pun harus mendengus kesal karena mendengar suara Abangnya Al yang kini sedang membeli kue yang berasa di samping kedai Bu Yayuk. Sambil mengaduk makanannya Embun menatap ke arah Abangnya yang kini juga melihat ke arahnya sambil tersenyum mengejek sambil menunjukkan jari tengahnya ke arah adiknya sendiri.

"Anjing Lo," Ujar Embun dengan nada normal yang bisa membuat siapapun yang kini berada di dekatnya bisa mendengar perkataannya barusan.

"HEH!"

Karena kaget Embun langsung menoleh sebab ada yang menyauti umpatannya barusan. Yang ternyata tak lain adalah Mahesa dan Ayna dengan nampan sotonya juga nasi.

"Anjir Lo kenapa tiba-tiba ngumpat?" Tanya Ayna kebingungan menatap Embun namun sambil mengambil posisi untuk duduk di hadapannya dan meletakkan nampan yang ia bawa sejak tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Embun [Umga Lokal]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang