PART 01 | Chicago

16 2 1
                                    


Chicago, Amerika Serikat.

     Sinar matahari pagi dengan semilir angin menembus jendela besar membuat gorden berwarna putih menari dengan anggunnya, kicau burung saling bersautan membuat suasana pagi terasa begitu menenangkan. Seorang gadis tengah tertidur pulas di atas kasur king size nya tanpa merasa terusik dengan suara alarm yang sudah berdering sekitar satu menit yang lalu.

Waktu terus berjalan sehingga ia merasa jengah dengan suara bising alarm yang terus berdering, tangan nya meraba sekitar kasurnya mencari sebuah benda pipih, setelah mendapatkannya ia langsung menyalakan benda pipih tersebut dan betapa terkejutnya ia ketika melihat jam sudah menunjukkan pukul delapan lewat empat puluh lima detik. Tanpa melakukan ritual pagi nya yaitu meditasi, ia langsung beranjak dari tempat tidurnya walaupun sedikit terasa pusing di kepala ia tetap berlari menuju kamar mandi untuk menbersihkan wajah dan giginya, terdapat ukiran Anna Luvena di batang sikat gigi tersebut.

Anna Luvena, nama yang cantik seperti orangnya. Usianya 22 tahun, ia mengenyam pendidikan semester akhir di Fakultas Hukum Universitas of Illinois at Chicago. Anna berasal dari Indonesia, berkat kepintaran yang dimilikinya ia berhasil mendapatkan beasiswa di universitas tersebut. Sebelumnya ia tinggal di asrama kampusnya, tetapi di awal semester 3 ia pindah ke sebuah rumah yang tidak jauh dari kampus nya.

Ia tidak tinggal sendirian, melainkan dengan dua sahabatnya yang bernama Liza Vienna dan Fasya Jade. Anna, Liza dan Fasya adalah seorang Influencer. Mereka mendapatkan uang dari hasil YouTube dan endorsement, hasilnya memang tidak banyak tetapi jika disatukan kemudian ditabung lama-lama bisa menjadi bukit yang akhirnya mereka bisa menyewa rumah di daerah yang bisa dikatakan elite.

Liza dan Fasya satu universitas dan fakultas dengan Anna, begitupun dengan beasiswa. Mereka bertiga sudah bersahabat sejak kecil, karena Liza dan Fasya juga berasal dari Indonesia dan satu lingkungan dengan Anna. Liza dan Fasya berusia 23 tahun, jadi Anna paling muda disini.

Setelah selesai, ia langsung mengganti pakaiannya dengan sweeter oversize bertuliskan USA berwarna krim dimasukkan ke dalam celana levis pendek, lalu memasukkan ipad ke dalam tas nya. Terasa semua yang dibutuhkan sudah di dalam tas, ia langsung berlari keluar kamar seraya menenteng sepatu boots berwarna hitam menuju meja makan. Tanpa berlama-lama ia langsung memakan satu buah pisang dan meminum segelas susu hingga tandas. Baru saja ia akan berdiri, seseorang keluar dari sebuah ruangan.

"What are you doing?".

Anna menoleh kebelakang, matanya bergerak melihat dari ujung kaki hingga ujung kepala. "Kenapa kau masih memakai pakaian seperti itu?!".

"Memangnya kenapa?" ucap Liza seraya melihat tubuhnya yang masih memakai piyama.

Tubuh Anna mensejajarkan lawan bicaranya itu, "Liza! Kau lupa? Hari ini ada kelas".

"Apa? Bukannya kelas hari ini dibatalkan?".

Anna mengernyit, "Kata siapa? Cepat ganti pakaianmu, kita sudah telat".

Mendengar Anna mengatakan itu, Liza menutup mulut dengan tangannya menahan tawa sambil berjalan lalu duduk di kursi meja makan. "Ya sudah sana pergi".

Sedangkan Anna menatap Liza heran, ia langsung duduk bersebrangan dengan sahabatnya itu dan menyimpan tas di sebelahnya.

"Semalam tidur jam berapa? Kau tidak melihat ponselmu? Kelas hari ini dibatalkan" ucap Liza sambil memakan buah anggur dihadapannya.

Anna hanya menggeleng lalu mengambil ponselnya yang ada di dalam tas nya, ia menekan ikon line dan benar saja dosen yang akan mengajar hari ini membatalkannya.

"Kenapa dia tidak bilang dari siang atau sore?!". Anna menepuk jidatnya sendiri, "Oh mh gosh!".

Liza hanya terkekeh melihat tingkah laku Anna.

Can we stay Together?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang