Seiring berjalan nya waktu tugas kian menumpuk dari hukum perdata, hukum pidana hingga hukum internasional. Seperti saat ini, seorang gadis tengah berkutat dengan laptop, ipad, alat tulis dan tumpukan buku. Penampilan nya terlihat mengenaskan, memakai kaos oversize di padukan dengan celana training, rambut di cepol asal terdapat pulpen yang di selipkan pada rambutnya, di matanya terpasang kacamata dan terdapat sticky note bertuliskan u can do it! menempel di dahinya.
Buku demi buku dibaca dan bait demi bait di tandai dengan highlighter, sticky note yang menempel di buku dan layar laptop. Merasa pekerjaannya tidak selesai dan otaknya sudah tidak dapat menampung, ia menyembunyikan wajahnya di atas tumpukan tangannya. Setelah beberapa detik memejamkan mata ia kembali duduk tegak.
"Anna! You can do it!" ia berteriak untuk menyemangati dirinya sendiri.
Tangannya kembali sibuk menulis di ipad, matanya sibuk melihat layar laptop dan buku secara bergantian. Suasana begitu hening, hanya suara detik jam yang menghiasi malam ini.
Anna membatin, ayo sedikit lagi Anna.
Sampai di ujung tulisan, ia langsung melemparkan apple pen nya ke depan lalu melebarkan tangan dan wajahnya menghadap ke atas dengan mata terpejam, tak lupa senyuman tipis terukir di bibirnya. Setelah beberapa detik bertahan dengan posisi seperti itu, tanpa melunturkan senyumannya ia melihat seluruh bagian meja yang berantakan dengan alat tulis dan buku-buku yang terbuka. Anna merasa bangga pada dirinya sendiri karena melawan rasa malas yang sudah mendarah daging di tubuhnya itu.
Ting!
Jam menunjukkan pukul dua belas malam tepat, mata Anna tertuju pada tempat tidurnya yang seolah berbicara menyuruhnya untuk cepat naik ke atas kasur lalu tidur.
"Tahan sedikit lagi, aku harus membereskan buku-buku ini. Come one!".
Setelah berkata seperti itu, Anna langsung mematikan laptop dan ipad nya lalu menyimpan buku-buku ke tempat seharusnya. Kurang lebih lima menit, mejanya sudah rapi. Merasa semangat, ia langsung berlari dan melemparkan dirinya di atas kasur, dengan hitungan detik Anna sudah terlelap dengan posisi tengkurap tanpa dibalut selimut.
••••
Terdengar suara gaduh di semua sudut ruangan membuat Anna merasa terganggu dari tidur nyenyaknya. Anna tidak bangun, justru ia menyembunyikan kepalanya di bawah bantal supaya tidak mendengar suara bising. Tetapi usaha nya itu tidak membuahkan hasil, kegaduhan masih terdengar jelas di gendang telinganya.
"Siapa itu? Berisik!" purau Anna.
Anna berusaha untuk memejamkan matanya kembali, ia masih ingin tidur.
"Wake up!".
Anna meringis mendengar seseorang berteriak dibalik pintu kamarnya, "Uh! Shut up! Jangan ganggu aku!".
Sedangkan orang yang berada dibalik pintu berusaha membuka pintu, namun pintu itu dikunci alhasil ia tidak bisa membuka pintu dan masuk ke dalam untuk membangunkan seekor kerbau betina yang tengah tertidur pulas.
Akibat teriakan tadi, ia susah untuk kembali tidur. Alhasil Anna langsung melakukan ritual pagi nya, beberapa menit kemudian ia langsung beranjak dari tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi untuk sekedar membersihkan wajah dan giginya. Tidak butuh waktu lama setelah selesai ia berjalan ke tengah rumah, namun tidak ada seorangpun disana. Ia berpikir bahwa kedua sahabatnya itu berada di dalam kamarnya masing-masing atau di depan rumah. Setelah beradu argumen antara hati dan otaknya, ia memutuskan untuk mencari keberadaan penghuni lainnya, Anna mencari ke semua sudut ruangan tetapi hasilnya nihil, tidak ada seorangpun yang ada di rumah itu kecuali dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can we stay Together?
Fanfiction"Aniya! Anna! Jangan tinggalkan aku! Aku mencintaimu dan kau milikku!". Teriakan itu begitu melengking di telinga Anna, ia tidak boleh egois karena itu akan merusak karir laki-laki yang dicintainya itu. Akankah kita tetap bersama?. ⚠️ HALLUCINATION...