menemukan dan kehilangan

10 0 0
                                    

Sebelumnya aku pernah kehilangan orang yang begitu mencintaiku bahkan ketika aku tak bisa membalas cintanya. Aku dibikin kebingungan karna hal ini. Dia begitu mencintaiku namun aku sama sekali tak memiliki perasaan untuknya.

"Maaf, apapun yang terjadi padamu hari ini aku minta maaf"

Adalah hal yang sering keluar dari mulutnya ketika aku menangis karna hariku yang sangat berat. Kalimat yang begitu tulus, dia berusaha menenangkanku namun kebingungan dengan sikapku. Tanpa kata aku hanya menangis sambil memeluknya.

Atas dasar keegoisanku sendiri, aku pergi meninggalkannya karna aku tak memiliki perasaan apapun. Aku lupa bahwa aku sudah tergantung kepadanya. Aku lupa bahwa dia selalu berusaha membuatku tertawa setiap hari, aku juga lupa betapa selalu ada dia untuk aku yang bahkan tak perduli bagaimana harinya.

Hingga saat dia mengiyakan kalimat "Aku mau kita putus"  yang ku ucap tanpa alasan yang jelas. Semenjak hari itu aku kehilangan apa yang selama ini membuatku kuat menjalani hari. Angkuh, aku tetap saja tak menghiraukan perasaan kesepian dan tetap menjalani hari tanpa memikirkan bagaimana perasaannya. 

Tepat ketika dia sudah menemukan pasangan barunya, disitu aku baru sadar bahwa aku sudah mencintai tanpa menyadarinya. Hal yang sangat menyiksa adalah ketika aku sadar mencintainya namun dia sudah tak berada ditempat yang sama. Kami sudah berbeda arah. Aku yang bodoh ini terpaksa memaksakan diri untuk menerimanya.

Jika tuhan beri aku kesempatan untuk berbicara dengannya, aku hanya ingin mengucap kalimat "Maaf".  

Sebuah penyesalan dari kejadian yang sudah-sudah. Tentang semua sikap dan perasaan yang harusnya bisa tersampaikan namun terlambat, "Maaf". 

Semua sikap dan perasaan yang harusnya bisa tersampaikan dengan semestinya dan semua kalimat betapa dia berharga bagiku, namun terlambat ku ucap "Maaf".

Selalu ada pembelajaran dari semua kejadian begitu pula dengan kejadian kehilangan yang kurasakan. Dari yang sudah terlewat, aku belajar untuk bisa merelakan yang sudah tak bisa diulang. Dari kejadian ini aku bisa lebih mendewasakan diri terutama dalam hal menghargai. Waktu sudah berlalu begitu cepat untuk menyesali apa yang sudah terjadi. 

Untuk rasa cinta yang sudah terlambat ini biarlah menjadi penebus rasa luka yang sudah aku perbuat. Ingatan itu masih tersimpan dengan baik, namun aku sudah siap merelakan, mendoakan atas nama kebahagiaan. Selanjutnya semoga kita dipertemukan kembali dalam sebaik-baik keadaan. Tidak berharap kembali sebagai pasangan, cukup menjadi teman kurasa itu sudah cukup membahagiakan.


Que sera, sera.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang