Pagi ini awan kelabu seolah mewakilkan hati semua orang , atas meninggalnya saudari mereka .Ke pangkuan sang pencipta .
Warga kampung bahu-membahu mempersiapkan pemakaman .
Diluar rumah berjejer bangku-bangku kayu ,
diperuntukan untuk tamu yang datang .Terlihat Sabaku Gaara terpaku sendirian . Pemuda itu membisu , diam seribu bahasa tanpa tau harus berbuat apa ? Semalam , ia bersama Sasori kakak laki-laki Sakura . telah melakakukan banyak hal yang dibantu beberapa tetangga . Dia lelah , semalaman belum tidur , padahal sebelumnya baru menempuh perjalanan jauh .
Awalnya dia baru saja hampir terlelap , namun raungan kesedihan Sakura yang menyayat hati . membuatnya kembali terbangun .
kantuknya menghilang ." Kopi "
Gaara mengangkat wajahnya yang tertunduk , dapat ia liat Sasori mengacungkan segelas minuman berwarna hitam pekat .
Tersenyum tipis , Gaara menerima kopi pemberian Sasori .
" Arigato , Sasori_san "
" Wajahmu kelihatan lelah , kau butuh istirahat "
Sasori menarik bangku didekat Gaara , untuk kemudian ia duduki ." Istirahatlah " Sasori melanjutkan .
" tidak Sasori_san , nanti saja usai pemakaman "
Haruno Sasori menghela napas panjang dan menghembuskannya perlahan . Ia berbicara seperti itu sebenarnya hanya sebatas basa basi , memangnya mau istirahat di mana . Rumah itu penuh oleh orang orang yang melayat sang ibu .
" Sudah lama kenal Sakura " tanya Sasori
" Hn , sudah lama . . .teman satu kampus dulu , tapi beda jurusan "
Sasori mengangguk , " kenapa Sakura tidak pernah cerita ya "
" Mungkin tidak terlalu penting untuk diceritakan Sasori_san " . Sahut Gaara apa adanya . " Apalagi hubungan kami hanya sebatas teman ?" .
" Begitu kah . . ." Sasori mendongakkan kepalanya , merawang .
" ka_san . .selalu ingin Sakura segera menikah , mengingat usia sakura sudah pantas untuk berumah tangga . terlebih lagi teman teman masa kecilnya sudah menikah dan memiliki momongan . Ka_san selalu sedih melihat itu "
Gaara diam mendengarkan , tanpa menyela .
" hal ini selalu ka_san ucapkan dari waktu ke waktu .
dan menyedihkan nya . hingga napas terakhirnya pun , apa yang di harapkannya tidak pernah kesampaian . Sakura tetap sendiri . "" Gaara_san apa kau mengenal kekasih sakura "
" tidak . . .aku tidak mengenalnya . . ."
" Mereka itu masih bersama atau sudah pisah sih . Sudah tiga tahun berlalu semenjak dia datang kesini . namun itikad baiknya untuk menikahi adik ku sepertinya tidak ada ".
" Mungkin keduanya belum siap "
" Kalau lelaki itu belum siap menikah , aku akan mencarikan lelaki lain yang siap menikahi adikku " .
Baru Sasori berucap . Orang yang dibicarakan itu terlihat melintas di antara kerumunan . Gadis itu berjalan menuju kearahnya sambil membawa sepiring Omurice . Tapi bukan di berikan kepadanya , melainkan kepada orang di sebelahnya .
" Sarapan dulu Gaara , ini Omurice buatan Sara
ne_san " ." Eh . . .tidak usah repot repot Sakura . . .aku bisa mengambilnya sendiri " .
" Makan lah , sarapan dulu . . ." Sasori berkata dan bangun dari duduknya . " Aku tinggal dulu ya ".
" Iya Sasori_san . . ." Sahut Gaara tanpa melihat kepergian Sasori . Mau tak mau dia menerima uluran piring yang berisikan Omurice pemberian Sakura .
" Tidak enak di lihat orang banyak Sakura " ." Makanlah , dari semalam kau kan belum makan ".
" Kau sendiri bagaimana " .
" Aku sudah makan barusan " .
Memakan Omurice-nya . Gaara tidak berucap lagi .
" Maaf , apakah kamu Sakura ? "
Satu suara yang langsung membuat kedua orang ini menoleh ke asal suara . Disebelah Sakura , berdiri wanita paruh baya .
" Iya , aku Sakura " .
" saya Yoshino " . . .wanita itu memperkenalkan diri sambil meraih bangku yang sebelumnya di pakai Sasori untuk duduk . " Boleh saya duduk " .
" Eh iya , silahkan . . ." .
Wanita paruh baya itu tersenyum , " Kamu cantik Sakura . Persis seperti yang sering diceritakan ka_san-mu " .
" Terimakasih . . ."
" Sayangnya kamu belum menikah , ya ". Sebuah Pertanyaan yang tidak pernah terduga . Mempertanyakan soal pernikahan di saat suasana berkabung seperti ini .
" Belum ".
" Sayang sekali , padahal ka_san-mu sangat mengharapkan hal itu .
Sakura melirik Gaara yang juga melihat ke arahnya . Dia selalu kebingungan menjawab setiap pertanyaan yang di ajukan dalam hal ini . Tapi mau bilang apa , orang yang dicintainya memang belum mau menikahinya saat ini .
" ka-san-mu orang baik . . .baik sekali malah . . . " ia edarkan pandangannya ke sekeliling perantaran rumah , yang kini di penuhi orang orang berdatangan lalu lalang .
" Iya , yoshino_san . .aku tau itu " . angguk Sakura . " Banyak yang bicara seperti itu tentang ka_san-ku .
" Aku dan ka_san-mu sudah berteman lama , teman dagang di pasar , tempat ka_san-mu menjual kayu-kayu bakar setiap harinya . Aku pun sering datang ksini jika kami libur jualan " .
Dari sini Sakura dan Gaara tahu , siapa wanita paruh baya ini .
sosok teman yang pasti banyak menghabiskan hari -hari bersama ibunya .
Usai bercerita tentang masa lalu ia dan ibunya , wanita paruh baya itu pamit pulang .
Meninggalkan Sakura yang sedih , karena tidak bisa memenuhi permintaan terakhir sang ibu .
Dan Gaara yang
memandang sakura dalam .
tbc .
KAMU SEDANG MEMBACA
Blind Love
RomanceDisclaimer : Masashi kishimoto Pictures by : Pinterest Pairing : [Gaa×Saku] Sasu Kisah yang akan mencairkan kembali kekakuan serta kerapuhan jiwa. sentuhan lembut panorama akan membelai lembut permukaan hati yang tidak tersentuhkan kearifan...