Chapter 004

234 29 2
                                    


Pagi ini awan kelabu seolah mewakilkan hati semua orang , atas meninggalnya saudari mereka .

Ke pangkuan sang pencipta .

Warga kampung bahu-membahu mempersiapkan pemakaman .

Diluar rumah berjejer bangku-bangku kayu ,
diperuntukan untuk tamu yang datang .

Terlihat Sabaku Gaara terpaku sendirian . Pemuda itu membisu , diam seribu bahasa tanpa tau harus berbuat apa ? Semalam , ia bersama Sasori kakak laki-laki Sakura . telah melakakukan banyak hal yang dibantu beberapa tetangga . Dia lelah , semalaman belum tidur , padahal sebelumnya baru menempuh perjalanan jauh .

Awalnya dia baru saja hampir terlelap , namun  raungan kesedihan Sakura yang menyayat hati . membuatnya kembali terbangun  .
kantuknya menghilang .

" Kopi "

Gaara mengangkat wajahnya yang tertunduk , dapat ia liat Sasori mengacungkan segelas minuman berwarna hitam pekat .

Tersenyum tipis , Gaara menerima kopi pemberian Sasori .

" Arigato , Sasori_san "

" Wajahmu kelihatan lelah , kau butuh istirahat "
Sasori menarik bangku didekat Gaara , untuk kemudian ia duduki .

" Istirahatlah " Sasori melanjutkan .

" tidak Sasori_san , nanti saja usai pemakaman "

Haruno Sasori menghela napas panjang dan menghembuskannya perlahan . Ia berbicara seperti itu  sebenarnya hanya sebatas basa basi , memangnya mau istirahat di mana . Rumah itu penuh oleh orang orang yang melayat sang ibu .

" Sudah lama kenal Sakura " tanya Sasori

" Hn , sudah lama . . .teman satu kampus dulu , tapi beda jurusan "

Sasori mengangguk , " kenapa Sakura tidak pernah cerita ya "

"  Mungkin tidak terlalu penting untuk diceritakan  Sasori_san "  . Sahut Gaara apa adanya . " Apalagi hubungan kami hanya sebatas teman ?" .

" Begitu kah . . ." Sasori mendongakkan kepalanya , merawang .

" ka_san . .selalu ingin Sakura segera menikah , mengingat usia sakura sudah pantas untuk berumah tangga . terlebih lagi teman teman masa kecilnya sudah menikah dan memiliki momongan . Ka_san selalu sedih melihat itu "

Gaara diam mendengarkan , tanpa menyela .

" hal ini selalu ka_san ucapkan dari waktu ke waktu .
dan menyedihkan nya . hingga napas terakhirnya pun , apa yang di harapkannya tidak pernah kesampaian . Sakura tetap sendiri . "

" Gaara_san apa kau mengenal kekasih sakura "

" tidak . . .aku tidak mengenalnya . . ."

" Mereka itu masih bersama atau sudah pisah sih .  Sudah tiga tahun berlalu semenjak dia datang kesini . namun itikad baiknya untuk menikahi adik ku sepertinya tidak ada ".

" Mungkin keduanya belum siap "

" Kalau lelaki itu belum siap menikah , aku akan mencarikan lelaki lain yang siap menikahi adikku " .

Baru Sasori berucap . Orang yang dibicarakan itu terlihat melintas di antara kerumunan . Gadis itu berjalan menuju kearahnya sambil membawa sepiring    Omurice . Tapi bukan di berikan kepadanya , melainkan kepada orang di sebelahnya .

" Sarapan dulu Gaara , ini Omurice buatan Sara
ne_san " .

" Eh . . .tidak usah repot repot Sakura . . .aku bisa mengambilnya sendiri " .

" Makan lah , sarapan dulu . . ." Sasori berkata dan bangun dari duduknya . " Aku tinggal dulu ya ".

" Iya Sasori_san . . ." Sahut Gaara tanpa melihat kepergian Sasori . Mau tak mau dia menerima uluran piring yang berisikan Omurice pemberian Sakura .      
" Tidak enak di lihat orang banyak Sakura " .

" Makanlah , dari semalam kau kan belum makan ".

" Kau sendiri bagaimana " .

" Aku sudah makan barusan " .

Memakan Omurice-nya . Gaara tidak berucap lagi  .

" Maaf , apakah kamu Sakura ? "

Satu suara yang langsung membuat kedua orang ini menoleh ke asal suara . Disebelah Sakura , berdiri wanita paruh baya .

" Iya , aku Sakura " .

" saya Yoshino " . . .wanita itu memperkenalkan diri sambil meraih bangku yang sebelumnya di pakai Sasori untuk duduk . " Boleh saya duduk " .

" Eh iya , silahkan . . ." .

Wanita paruh baya itu tersenyum , " Kamu cantik Sakura . Persis seperti yang sering diceritakan ka_san-mu " .

" Terimakasih . . ."

" Sayangnya kamu belum menikah , ya ". Sebuah Pertanyaan yang tidak pernah terduga . Mempertanyakan soal pernikahan di saat suasana berkabung  seperti ini .

" Belum ".

" Sayang sekali , padahal ka_san-mu sangat mengharapkan hal itu .

Sakura melirik Gaara yang juga melihat ke arahnya . Dia selalu kebingungan menjawab setiap pertanyaan yang di ajukan dalam hal ini . Tapi mau bilang apa , orang yang dicintainya memang belum mau menikahinya saat ini .

" ka-san-mu orang baik . . .baik sekali malah . . . " ia edarkan pandangannya ke sekeliling perantaran rumah , yang  kini di penuhi orang orang berdatangan lalu lalang .

" Iya , yoshino_san . .aku tau itu " . angguk Sakura .            " Banyak yang bicara seperti itu tentang ka_san-ku .

" Aku dan ka_san-mu sudah berteman lama , teman dagang di pasar , tempat ka_san-mu menjual kayu-kayu bakar setiap harinya . Aku pun sering datang ksini jika kami libur jualan " .

Dari sini Sakura dan Gaara tahu , siapa wanita paruh baya ini .

sosok teman yang pasti banyak menghabiskan hari -hari bersama ibunya .

Usai bercerita tentang masa lalu ia dan ibunya , wanita  paruh baya itu pamit pulang .

Meninggalkan Sakura yang sedih , karena tidak bisa memenuhi permintaan terakhir sang ibu .

Dan Gaara yang

memandang sakura dalam .








tbc .

Blind LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang