Chapter 002

230 35 0
                                    


Begitu sampai di desa Konoha , hari sudah sangat malam . Mereka berdua istirahat .

Benar-benar melelahkan .

Gaara istirahat di kamar Sasori kakak Sakura . Dia pasti sangat kelelahan sekali , mungkin sahabat nya itu tidak menduga akan sejauh ini mengawal perjalanan Sakura .

Maka begitu mereka sampai dirumah Sakura , Gaara langsung membujurkan otot-otot tubuhnya dan memejamkan matanya melelapkan diri sejenak .

Sementara Sakura , ia langsung menemui ibunda tercintanya . Mata ibunya terpejam ketika ia menghampiri .

mulut ibunya sedikit terbuka ,dengkuran halus terdengar . tidak ada pergerakan , hanya bagian dada ibunya yang bergerak pelan . Menandakan adanya kehidupan .

Sakura Haruno duduk di tepi ranjang ibunya . Matanya tiba-tiba memanas , melihat wajah tua sang ibu membuatnya  sedih . Tapi ia menahan dengan mendongakkan kepalanya ke atas , ia takut ibunya terbangun dan khawatir melihat anak gadisnya menanggis .

Kepulangannya bukan untuk membuat sang ibu sedih .

" Saku . . .istirahat lah dulu  . Kau kan baru saja                    datang  , pasti sangat lelah " .

Tanpa menoleh ,Sakura tau suara lembut yang bicara dengannya .

" Nanti saja ne_san , Saku mau menemani ka_san . Saku rindu " . Sakura berkata singkat kepada wanita yang menegurnya barusan .

Meski sangat jarang bertemu , Sakura tau kalau wanita ini orang baik , Sara yang merawat ibu dan kakaknya ketika sakura diperantauan, istri dari Sasori kakak satu-satunya Sakura .

" Minumlah " kakak iparnya memberikan segelas minuman beraroma khas itu .

Mengambil gelas yang di serahkan Sara , sakura mengucapkan terima kasih .

Ia tiup gelas seng yang berisi wedang jahe pemberian sara , menyeruput cairan itu sedikit-sedikit .

" ne_san istirahat saja , biar Saku yang jaga ka_san "

Sang kakak ipar nampak tidak setuju , mengeleng pelan . Ia tetap berdiri di hadapan Sakura dan menatap ibu keduanya yang terbaring lemah diranjang .

" ka_san . . . dia tidak sekuat dulu , penyakit yang menggerogoti tubuh dalamnya benar-benar menyiksanya .

Sakura melemparkan pandangan ke sang ibu .

" Sayangnya ka_san . Selalu saja menolak , setiap aku ataupun Sasori yang membujuknya untuk berobat ke klinik atau puskesmas ." Sara menghela napas pelan .

" itulah permasalahannya . . . .ka_san tidak mau melakukan pengobatan ke dokter , ka_san lebih suka berobat ke tabib ataupun dukun kampung . Padahal Pengobatan seperti itu tidak begitu baik . Apalagi penyakit ka_san penyakit dalam , hanya alat -alat medis kedokteran yang bisa menyembuhkan . " Sakura berkata sambil mengeluhkan sikap sang ibu yang tidak berubah .

" Besok kalau ibu bangun , Saku akan mencoba membujuknya " Sakura melanjutkan

" Coba lah . . .mudah-mudahan ibu mau Saku " . Sara berkata sedikit semangat .

" Iya " Sakura menggangguk .

" Semoga saja setelah kau bujuk , ibu berubah pikiran dan mau berobat . sebab jikalau ia tetap bersikeras seperti ini , tidak akan ada yang bisa menjamin usia ka_san . sampai akhir bulan depan . . ." Sara tak menyelesaikan ucapannya karna kakak iparnya itu sudah menanggis tersedu-sedu .

Sakura tidak menyahut , ia mendongakkan kepalanya ke atas lagi .

Ibu . . . ratapnya , hati Sakura sakit melihat keadaan sang ibu .

Sebelumnya , ia mendapat telepon dari sang kakak , yang mengatakan keadaan yang ibu yang semakin parah kian hari . Kakaknya itu bahkan menangis-nangis menyuruh ia pulang , jika masih ingin bertemu sang ibu .

" Sekarang , ka_san bahkan tidak mampu bangun dari tempat tidurnya, imouto . Sudah sejak tiga bulan lalu sampai sekarang ini , ka_san hanya dapat tiduran . makan di suapkan , mandi di mandikan , bahkan buang air besar pun di tempat tidur . Keadaan ka_san sungguh memprihatinkan Saku , Oni_san mohon pulang lah

Setiap harinya , ka_san hanya dapat berbaring . Saudara-saudara ka_san berdatangan silih berganti membawakan buah tangan hasil kebun mereka .
Semua hanya bisa meneteskan air mata karena melihat keadaan ka_san Saku .

Siapa pun tahu , ka_san kita adalah orang yang kuat .

Saku . . . ingat kan ka_san suka mencari kayu bakar di hutan , menanam padi , menjaga hewan ternak milik warga kampung .

Semua itu ka_san lakukan demi kita, untuk bisa memberikan kita uang jajan . sejak di tinggal ayah yang telah menghadap sang pencipta . ka_san lah jatuh bangun menghidupi kita berdua ." Sasori menceritakan masa lalu mereka supaya sang adik bisa segera bertemu sang ibu .

dapat Sasori denger adiknya yang menangis sesegukan , ia hanya berharap sang adik cepat pulang sebelum ia menyesal karna tidak sempat bertemu sang ibu untuk terakhir kalinya .

" Saku mengerti ni_san . . .Saku akan pulang secepatnya ."

" Baiklah ni_san tunggu . . .kau pulang bersama siapa nanti , bersama Sasuke pria yang waktu itu kau kenalkan " . Sasori memastikan adiknya tidak pulang sendiri , ia takut adik itu kenapa-napa .

" Mungkin tidak ni_san , Sasuke lagi sibuk . Saku akan mencoba mengajak teman Saku yang lain." Setelah berucap hati-hati di jalan dan jangan lupa mengabari sang kakak , Sasori menutup telepon .

Kata-kata kakaknya lah yang membulatkan tekad Sakura untuk pulang . Sasuke mungkin sibuk .
Jadi ia mengajak Sahabatnya Gaara , walau ia tau Sasuke nanti akan marah besar melihatnya bersama pria lain . Ia urus hal itu nanti , ibunya lah prioritasnya sekarang .seperti kata kakaknya itu dia akan menyesal bila menunda lain waktu .









tbc .
























Blind LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang