Part 4

4 2 0
                                    

DUG!!

Tubuh Leo membentur tembok toilet hingga ia meringis kesakitan.

"Berani lo deketin adek gue!!" Rhaka membentak Leo sembari mencengkram kerah bajunya kuat.

"Maksudnya apa?"

Rhaka menatap Leo dengan tatapan tak suka. "Pura-pura bego segala!"

BUGH!!

Rhaka meninju rahang Leo. Sedangkan Leo hanya diam tak melawan sedikit pun.

Rhaka merogoh saku celananya dan mengambil ponselnya. "LO LIAT INI!!" ia menunjukan sebuah foto pada Leo. Di dalam foto tersebut terlihat jelas dirinya sedang disuapi oleh Kejora di bangku taman tadi.

"Dia adek gue. Sampe berani lo deketin adek gue lagi ... Habis lo!!" ancam Rhaka yang setelah itu berlalu meninggalkan Leo.

**

Bel yang menandakan waktu pulang sudah berbunyi. Itu artinya kegiatan ajar mengajar telah selesai dan seluruh siswa-siswi di SMA PANGLIMA bisa pulang ke rumah mereka masing-masing.

Dan seperti biasa, Leo selalu jadi orang paling akhir. Ia tidak pernah mau bergabung dengan teman-temannya apalagi sampai berdesak-desakan.

"Kak Leo!" Leo tak menoleh sedikit pun. Ia malah mempercepat langkahnya karena sudah tidak asing lagi dengan pemilik suara tersebut.

"Kak Leo! Hey!" panggilan itu kembali terulang, dan kali ini cukup keras.

"Tunggu aku!" Kejora berlari sekuat tenaga agar bisa menyusul langkah kaki Leo.

"Kak Leo berhenti, aku capek."

"Kak Leo ih!"

"Hey aku bilang berhenti!"

"Kamu tuli?!" pekik Kejora yang sudah kesal terhadap Leo.

Leo menghentikan langkahnya dan berbalik badan menghadap belakang, sampai-sampai Kejora menabrak dada bidangnya.

"Ada yang nyuruh buat ngejar?"

"Ada yang nyuruh buat ngikutin?"

"Enggak kan?!" bentak Leo.

Kejora sedikit terkejut dengan sikap Leo barusan. "Kamu kenapa sih, kok bentak-bentak aku?" Lalu ia melihat jelas luka di pelipis dan sudut bibir Leo. "Terus ini kenapa?" Kejora memegang luka itu, namun Leo menepisnya.

"Kamu gak perlu tau." Leo membalikan badannya kembali berniat pergi meninggalkan Kejora. Namun Kejora mencekal pergelangan tangan Leo.

"Kamu kenapa sih?!"

"Aku ada buat salah sama kamu?"

"Ngomong cepet! Katanya kita udah temenan."

Leo tersenyum meledek. "Temenan? Sejak kapan?"

"Ta-tadi—"

"Lupain," potong Leo.

Dada Kejora sesak mendengar kata-kata yang dikeluarkan Leo. Memang Kejora belum lama mengenal Leo, tapi ia tau betul sifat Leo seperti apa. Walaupun sifatnya dingin tapi ia tidak pernah seperti ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cold Boy In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang