"Anak aneh lewat tuh!"
"Diem mulu, bisu yah?!"
"Jangan-jangan punya gangguan jiwa lagi."
"Ih serem!"
Leo terus berjalan di pinggir lapangan tanpa mendengar kata-kata yang tidak patut ia dengar.
Hingga Rhaka yang sedang bermain basket dengan sengaja melempar bola yang dipegangnya secara kasar ke arah Leo.
"Eh, Lo anak cupu. Kalo lo cowo sini lempar bola itu ke gue," pekik cowok itu menantang.
"Berani gak?!"
Tanpa banyak bicara, Leo mencondongkan badannya untuk mengambil bola basket tersebut. Setelah berhasil bola itu dipegangnya, Leo berniat melangkahkan kakinya untuk memberikan bola itu kembali. Tapi ia tak menyadari jika tali sepatunya terlepas, alhasil ia terjatuh dan mengundang gelak tawa orang-orang yang melihatnya.
"Pfftt! Bawa bola aja sampe jatuh cok!" ledek Rhaka yang tertawa terbahak-bahak melihat Leo.
"HAHAHA!!"
Rasanya Leo ingin menghilang begitu saja dari sana. Itulah mengapa, ia sangat suka menyendiri dibanding berada di keramaian. Seperti sekarang, ia terlihat seperti orang bodoh di hadapan orang-orang itu.
Tiba-tiba Rhaka berjalan menghampiri Leo, diulurkan tangannya itu di hadapan Leo. Leo hanya menatap tangan itu cukup lama. Seketika ia berdiri dan pergi tanpa memedulikan uluran tangan itu.
Rhaka tersenyum kecut. Ia mengembalikkan tangannya pada posisi semula. "Dasar aneh," gumamnya.
**
Leo tengah duduk sendirian di bangku taman. Matanya menatap lekat langit berwarna biru dengan sedikit awan-awan putih itu. Jujur, Leo lebih suka berteman dengan alam yang selalu memberikan keindahan baginya dibanding manusia-manusia yang suka mengusik hidupnya itu.
"Aahh ... Begini lebih baik," gumamnya pelan.
Saat sedang asik-asiknya menikmati suasana yang cukup menenangkan. Tiba-tiba ...
BRUKK!!
Ada sesuatu yang jatuh dari atas pohon. Atau mungkin lebih tepatnya seseorang yang jatuh dari atas pohon.
"Awss! Aduh sakit!" ia meringis kesakitan saat tubuhnya mendarat di bangku dengan posisi yang bisa dibilang sangat kacau.
Leo hanya melotot tak percaya. Kenapa bisa ada seorang gadis mungil yang jatuh dari atas pohon.
"Eh kamu, kenapa diem aja? Bantuin dong sakit nih!" cerocosnya pada Leo.
Dengan terpaksa Leo harus bangkit dari posisi duduknya hanya untuk menolong gadis pohon itu.
"Ck," decaknya pelan. Lalu, Leo membantunya bangun dan berdiri.
"Makasih yah," ucapnya sembari menepuk-nepuk bagian belakang rok nya yang kotor akibat terjatuh tadi.
"Hm." Tanpa basa-basi, Leo melengos pergi begitu saja. Ia selalu malas berinteraksi dengan orang lain.
"Hey! Mau kemana?! Kita belum kenalan loh!" teriak gadis itu saat menyadari Leo pergi tanpa pamit.
Ia melipat tangannya di dada. "Huh, sombong amat."
"Tapi liat aja, aku bakalan cari tau siapa kamu."
"Aku Kejora! Namaku Kejora, si cantik, imut, jelita ini akan menaklukan hati sebuah kulkas es bernyawa. Camkan itu!" cerocosnya sendiri.
***
![](https://img.wattpad.com/cover/270390194-288-k25129.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Boy In Love
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA DAN VOTE SETELAH MEMBACA] ⚠DON'T COPPY MY STORY⚠ ______________________________________________ Leo adalah siswa SMA Panglima yang kurang lebih 2 tahun kehadirannya tak pernah diakui orang sekitarnya. Ia terlalu tertutup, ba...