- chapter three : come again sadness

1.1K 177 16
                                    

note : di cerita ini side ship johnil ya dan jaewin! maaf kalau kalian nggak suka :0

Hari ini kakaknya sedang mengunjungi apartemen nya, tidak tahu alasannya kenapa karena Donghyuck pun bingung. Biasanya Taeil, kakaknya itu selalu memberitahu nya lewat pesan tapi sekarang tiba-tiba muncul di depan pintu apartemennya.

“Kenapa tidak memberitahu ku?”

“Malas, memang nya kenapa?” jawab Taeil, mengendikkan bahunya.

Donghyuck menghela nafas pelan. Ia mengekori Taeil yang melesat masuk ke apartemennya begitu saja.

“Kak, tumben pulang jam 12.” ucapnya sambil mengambil gelas untuk kakaknya minum.

“Ya, mereka membiarkan ku pulang cepat. Sesudah anak-anak pulang, aku juga langsung pulang.” Taeil mendudukkan dirinya di sofa berwarna biru dongker milik adiknya. Donghyuck menghampiri nya dan mengasih segelas air putih dingin, setelah itu ia ikut duduk di sebelah Taeil.

Kedua adik-kakak itu kembali berbicara, terkadang tertawa atau menatap sinis sesama lain.

Saat mereka sedang tertawa karena guyonan dari Donghyuck, tiba-tiba Taeil berhenti tertawa dan memukul lengan nya. Si adik hanya bisa meringis, mengusap lengannya karena pukulan dari kakaknya yang ternyata sangat keras.

“Lupa, kesini aslinya pengen ngapain!” seru Taeil, ia bangkit dari sofa, melamun sebentar dan kembali duduk.

Sedari tadi Donghyuck menatap kakaknya bingung, sedikit menganga saat melihat kelakuan aneh Taeil.

“Aku kesini mau kasih tau sesuatu! sampai lupa.” Taeil menoleh ke Donghyuck yang masih bingung.

Senyuman muncul di wajah kecil Taeil, “Kamu bakal punya keponakan, Hyuck.”

Taeil pikir adiknya itu akan kaget dan senang, tapi Donghyuck malah menatap nya datar. Bukannya Donghyuck menyukai anak kecil? kenapa dia tidak senang?. Melihat Adiknya memutar kedua matanya membuatnya mengernyitkan dahinya.

“Aku tau itu akan terjadi, kak. Apalagi si Johnny itu gampang hor—” kalimat yang ingin di ucapkan Donghyuck terpotong karena kakaknya membekap mulutnya.

“Kau ingin ku tendang?” kata Taeil kesal, dengan pipinya yang sedikit merah. Tangan nya di tarik kembali.

Donghyuck terkekeh saat mengetahui kakaknya marah. Seperti Renjun, Taeil kalau sedang marah bukannya mengerikan malah terlihat lucu. Lah kok malah kepikiran Renjun?

“Jujur saja, aku senang kok! nggak sabar liat bayi yang mirip kayak kakak”

Taeil mendengus, setelah itu kembali tersenyum kecil. “Kalau kamu gimana? udah ada calon belum?”.

Mendengar itu, senyuman pada wajah tampannya merekah.

“Ada, Renjun.. namanya. Pokoknya cantik banget! lebih cantik dari pada kakak.” ucap Donghyuck dengan percaya diri. Tiba-tiba Kakaknya itu memukul nya lagi sekarang bukan di lengan tetapi di belakang kepalanya.

“Dia udah bersuami! punya anak lagi, otak kamu dimana Hyuck?” Taeil menatap Donghyuck tidak percaya, kedua alisnya terangkat.

“Apa sih kak.. udah cerai juga..sakit tau.” Ia meringis, tangannya memukul-mukul pelan kepala belakangnya berusaha untuk menghilangkan rasa nyeri dan pusing.

Donghyuck juga jadi bingung kenapa kakaknya bisa tahu Renjun.

Ah tapi tolong ingatkan Donghyuck kalau Taeil adalah guru di daycare yang biasa Renjun menitipkan Jisung.

“Renjun sudah cerai? kalau kau tahu tentangnya seperti itu... Berarti kamu dekat dengan Renjun?”

“Yep, benar sekali! pertama kali lihat dia saja aku sudah bucin, apalagi senyum nya.. wah.” Donghyuck bercerita sambil tersenyum lebar. Ia benar-benar sudah jatuh cinta dengan Renjun, sudah pasti.

face me instead - hyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang