Dikhianati oleh orang yang dicintai adalah hal yang sangat menyakitkan bagi Renjun, wajah datar nya tidak gampang mengekspresikan apa yang sebenarnya terjadi padanya.
Tapi saat bertemu dengan seseorang, Renjun merasa ia rela membuat dan lebih gampan...
︎ ︎ ︎ Beberapa hari kemudian, renjun menemukan dirinya mengobrol dengan donghyuck melalui smartphone nya.
Tidak banyak yang di bicarakan hanya tanyaan “Sedang apa?” dan “Bagaimana hari mu?” dari Donghyuck, kebanyakan nya.
Tapi hari ini beda Donghyuck menanyakan nya apa hari ini tidak ada sesuatu yang dilakukan, seperti itu. Dan jawabannya tidak, di hari sabtu ini Renjun dan Jisung biasanya tidur or you can say cuddle, sembari menonton film fantasi, sci-fi, ataupun action karena mereka berdua menyukai 3 genre itu.
Jeno jarang ikut ibu dan anak itu, pastinya ia akan sibuk meskipun hari libur atau juga sibuk bermain dengan orang lain.. ugh.
Mereka akhirnya berbicara dan memutuskan untuk bertemu satu sama lain di taman.
Renjun membawa banyak makanan untuk makan siang bersama di sana, seperti sandwich, roti, susu, kue kering yang ia beli di minimarket, minuman segar, dan lainnya.
Sementara itu Donghyuck akan membawa kain berukuran besar milik kakaknya untuk mereka beristirahat, dan menikmati keindahan taman yang sangat asri. ︎ ︎ ︎
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
︎ ︎ ︎ Renjun sampai pada taman yang sangat indah itu. Banyak keluarga yang juga sedang piknik disana, banyak juga anak kecil yang berlarian dan hewan peliharaan mereka.
“Mama, aku lihat paman Hyuck! disana!” ucap Jisung yang sedang menggenggam tangannya, tangan Jisung yang kosong menunjuk ke arah seseorang yang familiar sedang duduk di karpet/kain berwarna putih tulang.
Donghyuck benar-benar tidak menyadar akan kehadiran mereka sehingga Jisung membuat lelaki itu terkejut dan smartphone nya yang tadi di genggam jatuh pada alas karpet tersebut.
“Maaf paman” Sang anak terkikik geli melihat Donghyuck kaget karena keisengannya.
“Kau nakal yaa, Jisung” Donghyuck menarik Jisung dan menggelitik tubuh kecil anak itu, membuat Jisung tertawa keras.
“Aaa paman! hahahaha!”
Renjun tersenyum tipis melihat anaknya yang bermain dengan Donghyuck. Melihat Jisung tertawa dan senyum membuat hatinya menghangat. Aah hatinya juga berdebar sangat keras, alasannya pun tidak tahu kenapa.
Picnic bucket yang Renjun bawa ia taruh pada alas kain berwarna putih tulang tersebut. Renjun duduk disana dan mulai mengeluarkan makanan yang sudah ia siapkan. Piring kecil pun ia bawa dan tidak melupakan gelas.
Ada sesuatu yang membuatnya sangat excited dari piknik ini.
Donghyuck sedang berkejar-kejaran dengan Jisung yang terus tertawa, sesekali berhenti karena capek. Anak itu terlihat sangat senang, Jisung terus tertawa dan senyum lebar saat Donghyuck bermain dengannya.
“Mama! mau minum!" seru Jisung, berlari ke arahnya dengan Donghyuck yang sedang mengekori Jisung.
Renjun segera mengambil botol minum yang berisi lemonade dingin setelah itu menuangkan lemonade tersebut pada gelas kaca. “Jisungie, ini” ia serahkan pada sang anak yang masih mengais nafasnya karena kecapekan.