Atran mempercepat larinya dan tiba-tiba dia terpeleset jatuh di kubangan air yang ada di depannya.
"Kakak !! " teriak gadis kecil itu keras. "Kakak bodoh !!" imbuhnya lagi seraya menghapus ingus dengan selimut bulunya.
Atran bangkit seraya menyeringai kesakitan kemudian tertawa untuk menertawakan kebodohannya sendiri. Ia kemudian berlari lagi dan akhirnya sampai di depan Tetua Hans dan gadis kecil itu.
"Aku tidak apa-apa," kata Atran mendahului Tetua Hans yang terlihat ingin bertanya. "lihat aku membawakan mu sebuah surat," kata Atran sambil menyodorkan gulungan kain kepada Tetua Hans.
Tetua Hans mengamati Atran yang menatapnya sambil tersenyum ceria dengan berlumuran air lumpur di sekujur tubuhnya.
"Bagaimana bisa anak yang sudah berusia dua belas tahun terjatuh seperti itu saat berlari di tengah hujan ?!" kata tetua Hans lembut.
"Tapi lihat, suratmu tidak basah sama sekali," kata Atran sambil menunjuk kain yang tadi di bawanya.
"Kenapa kamu lama sekali," gadis kecil itu memukul Atran beberapa kali hingga membuatnya terjatuh.
"Neola.. " gerutu Atran sembari mengibas- kibaskan bajunya yang kini jadi benar-benar basah kuyup. " Apa yang kamu lakukan ?"
Wajah gadis itu tiba-tiba memerah.
"Atran bodoh, aku membencimu !" teriak gadis itu seraya berlari masuk ke dalam bangunan.
Atran terdiam, ia tertegun menyaksikan adiknya berlari masuk kedalam penampungan sembari menangis tersedu-sedu.
"Dia hanya rindu, sudah hampir lima hari dia tidak melihatmu. Sebelumnya kalian belum pernah berpisah selama ini," kata tetua Hans.
"Aku juga merindukannya," sahut Atran lirih. "Oh iya, Tetua Pangan juga berpesan agar kali ini Anda harus datang. Dia akan menunggu Anda di depan pintu luar, sampai Anda benar-benar datang."
Tetua Hans hanya menghela nafas dalam, membuka surat tersebut, membacanya kemudian terdiam.
Sepertinya, kali ini aku tidak bisa menghindar.
"Tetuah Pangan juga banyak mengajariku tentang cara menanam Qurt, ia berkata aku sungguh berbakat dan menyarankan ku untuk bekerja di bagian pangan saat dewasa nanti," kata Atran bangga.
Tetua Hans ternyum. "Aku lega mendengar Galley memperlakukanmu dengan baik disana."
*Qurt adalah sejenis tanaman Eldora berbentuk biji-bijian kuning keemasan dengan batang transparan dan daun kecil runcing sedikit bergelombang. Saat biji-bijian Qurt masak dan siap di panen, biasanya mereka mengeluarkan sedikit gelombang dengan di ikuti cahaya berpendar pada bijian tersebut sehingga membuat mereka bergoyang-goyang saat musim panen tiba.
Bangsa Eldora biasanya membuat berbagai makanan dari tanaman Qurt untuk mereka konsumsi sehari-hari. Selain Qurt, mereka juga menanam limonia, cucaros dan juga Algez sebagai bahan baku lain pembuatan makanan.
Limonia berbentuk buah bulat besar berwarna hijau dengan tangkai dan daun kecil yang tumbuh menjalar merambat di tanah. Biasanya digunakan sebagai bahan baku makanan berkuah ataupun kudapan ringan.
Cucaros adalah tumbuhan berdaun lebat yang daunnya di manfaatkan sebagai bahan pelengkap serat dan nutrisi pada setiap menu masakan. Cucaros cenderung terasa sedikit pedas dan agak asam.
Algez adalah perpaduan tanaman dan juga hewan. Dia memiliki akar putih yang tumbuh terangkat di atas tanah merah dengan ujung akar masuk tertanam dalam tanah.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐀𝐓𝐓𝐋𝐄 𝐈𝐍 𝐀𝐙𝐔𝐑𝐀 - 𝚃𝚑𝚎 𝙲𝚒𝚝𝚢 𝙾𝚏 𝙻𝚒𝚐𝚑𝚝
FantasyAzura adalah salah satu sumbu di Pilar Ke-tujuh yang pada awalnya adalah sumbu paling tertinggal. Tapi pada akhirnya, disaat Eldora mulai runtuh karena perebutan kekuasaan Azura muncul sebagai tonggak harapan. Dengan penuh perjuangan akhirnya Azura...