O1. Asisten Pribadi

520 72 5
                                    

Pandai-pandai dalam memfilter wattpad dan kenyataan, jangan lupa vote dan komen yaw:>

Cerita ini dibuat hanya khayalan semata. Semua nama brand disini pure kehaluan saya sendiri, Terimakasih.

Happy Reading!

-

Sekarang sudah jam 11 malam di kota tempat Jero tinggal, jalanan belum sepi mungkin banyak orang yang baru pulang bekerja.

Begitupun Jero, seharusnya ia juga pulang malam ini tetapi tidak pria berusia 25 tahun ini harus melewati malamnya di kantor.

Perusahaan brand pakaian terkenal ini sedang didatangi banyak masalah, sudah hampir dua tahun berdiri.

Mulai dari keuangan yang mulai tidak benar, satu bulan lalu pemegang keuangan di perusahaan ini melakukan penggelapan pajak dan korupsi yang lumayan besar.

Sehingga perusahaan harus membayar besar denda tersebut, sang pekerja dipecat, 3 cabang toko pakaian di tutup dan ratusan pekerja di PHK.

Jero benar benar pening sekarang, belum lagi urusan keluarga nya,urusan percintaan nya, setelah menjadi sarjana rasanya Jero belum pernah menghirup udara segar.

Sekarang keuangan Jero yang turun tangan sendiri untuk memegang nya, beberapa brand yang diajak bekerja sama mulai memberhentikan kerjasama mereka.

Tidak mungkin brand yang baru ia buat sudah harus bangkrut dalam dua tahun, Jero masih merasa ini semua masih awal.

"Zam, Brand Denapor gimana kabarnya?" Kata Jero dari telpon nya sambil agak sibuk mengetik di komputernya.

"Brand Denapor baru tadi sore ngirim balasan email,mereka masih bakal lanjut kerja sama dengan Brand Kita" jawab Azam sang manager Jero.

"Bagus, dari brand Gekalax gimana?" Lanjut Jero.

"Kita baru ngirim email ke mereka hari ini, belum ada jawaban. Mungkin besok kita tunggu aja" kata Azam.

"Oke gua masih harus ngerjain beberapa dokumen dan nandatanganin surat surat,lo kalo mau pulang,pulang aja zam" kata Jero.

"Gua tunggu lo aja Jer, gua keruangan lo boleh?" Tanya Azam.

"Sure, ya ampun zam udah kenal dari SMP masih aje" kata Jero terkekeh.

"Oke lah, gua kesana." Lalu Azam mematikan telepon.

Dan pergi ke ruangan Jero yang letaknya persis disebelah nya.

Suara kenop pintu terbuka terdengar membuat Jero langsung memalingkan kedua matanya ke arah pintu.

Terlihat Azam masuk mengenakan hoodie hitam dan celana sweatpants abu abu.

Kantor ini memang memperbolehkan pegawai mereka memakai outfit sesuka hati asal masih terlihat sopan. Hanya hari Senin dan Selasa mewajibkan mereka memakai pakaian kantor formal seperti jas,rok span,kemeja,dasi,sepatu pantofel dan lainnya. Sisanya memperbolehkan mereka memakai baju bebas.

Azam masuk lalu duduk di sofa yang sering dipakai Jero untuk menerima tamu.

"Saham kita masih agak turun tapi gak seburuk dua minggu lalu" Azam membuka pembicaraan pasalnya hampir 3 menit mereka hanya saling diam.

Hubungan Pekerjaan [Jeno Karina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang