01

16 2 0
                                        

Happy Reading Readers..
*
*
*
*
*

Mungkin bagi semua org, membuka mata setelah diistirahatkan semalaman adalah hal yg begitu menenangkan. Ketika sang mentari telah memancarkan sinarnya.. semua org pasti akan bangun dan menyambutnya dengan bahagia tetapi berbeda dengan Kyra.

Begitu membuka mata, ia langsung dihadapkan kembali dengan beberapa buku tebal yg menumpuk diatas meja belajarnya.

Ya,dia semalaman tidak tidur dikasurnya melainkan tidur dalam keadaan duduk dikursi meja belajar dengan tangan di lipat lalu menumpukan kepalanya diatasnya.

Dia harus bergegas bersiap agar tidak terlambat yg berakhir dengan hukuman. Ia tak mau sampai itu terjadi.

Setelah selesai semuanya,dia keluar dari kamarnya menuju ke meja makan untuk sarapan bersama keluarganya.
Yg awalnya terdengar suara gelak tawa dan pada saat Kyra ingin bergabung dengan mereka,seakan tawa tersebut hilang ntah kemana tergantikan dengan tatapan sinis. Ya Kyra tau kalau dia memang tak diharapkan disini .
Tetapi sebelum dia mendudukkan bokong nya ke kursi, dia dicegah oleh mama nya agar tidak berserapan bareng bersama mereka.

Itu sudah terbiasa terjadi, ia yg melihat ada roti dan selai yg ada didapur pun langsung mengambilnya dan memakannya agar tidak sakit perut selama upacara dilaksanakan,pikirnya.

"Ma,Yah.. Kyra pergi. Assalamualaikum"pamit Kyra sambil mengadahkan tangannya yg bermaksud salaman kedua org tuanya. Namun tangan tersebut tak dihiraukan. Kyra yg tau maksudnya,ia lalu menarik kembali tangannya sambil tersenyum getir dan pergi meninggalkan rumahnya.

Seorang wanita yg memiliki paras yg cantik dan manis,  murah hati dan bermental baja. Namanya Kyra Hasya Grizelle yg artinya wanita pejuang yg cerdas dan terhormat yg membawa keceriaan. Biasa ia dipanggil Ara. Nama yg begitu indah tp tak seindah takdirnya. Seakan berbanding terbalik 390 derajat.

Kyra pergi ke sekolah dengan berjalan kaki atau tidak naik bus. Tetapi bis saat ini yg berarah ke sekolahnya telah pergi 10menit yg lalu. Terpaksa ia berjalan kaki sejauh 800 meter.

Berbeda dengan saudara perempuannya, Fawnia Gantari dia pergi diantar oleh ayah karena mama yg menyuruh nya dengan alasan kalau Nia masih kecil.

Selisih umurnya yg cukup jauh, Kyra kelas 3 sma sedangkan Nia kelas 5 sd cukup membuat Nia menjadi anak yg manja. Apapun yg ia mau pasti akan dibelikan,tidak perduli seberapa mahalnya barang tersebut. Berbeda dengan Kyra,ia hanya ingin membeli buku rumus krna ia pikir sangat membantunya apalagi dia sedang kelas 3 saat ini. Tetapi tetap saja tidak dikasih walaupun harga buku tersebut murah. Mama nya selalu blg kalau 'kebutuhan kamu itu lebih banyak,otomatis pengeluaran kamu juga banyak. Belajar berhemat,tidak perlu kamu membuang buang uang demi membeli barang yg tidak penting. Apalagi kamu saat ini kelas 3 dan sebentar lagi kamu bakalan kuliah. Pasti lebih banyak lgi. Mending kamu hapus aja semua impian bodoh mu itu dan bekerja daripada kuliah yg bisa membuang" uang org tua. Menyusahkan saja jadi anak!' Kata2 itulah yg selalu terngiang dikepala kyra.

Menurutnya kata2 pedas yg keluar dari mulut mama nya adalah sebuah motivasi baginya. Ya,dia memang bodoh. Tetapi terkadang ia menangis jika kata2 tersebut melebihi yg ia pikirkan. Caci maki sudah ia terima dari kelas 1 smp,dan dia sama sekali tak memperdulikannya. Yg ia tau kalau mamanya memakinya pasti ia melakukan kesalahan. Tetapi sekarang ia baru sadar mengapa mama nya selalu bersikap seperti itu kepadanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lupakan Semua Impianmu!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang