- Blue Moon - Inspirrated by anime angel of death Plot by me
─────────
Bonten.
Sebuah organisasi kriminal di Jepang. Organisasi yang sering terlibat dalam pencurian, perampokan, bahkan pembunuhan.
"Orang yang tidak berguna di Bonten, adalah sampah!" Gumam seorang pria yang mempunyai bekas luka di kedua sudut bibirnya.
Ia memutar dan memainkan pistol kesayangannya sebelum menghukum seorang pengkhianat Bonten.
Sebut saja dia Haruchiyo Sanzu, orang yang menduduki nomor 2 sekaligus tangan kanan president Bonten.
Anggota lain yang menduduki eksekutif yaitu Haitani bersaudara, Kokonoi Hajime, dan Mochizuki Kanji.
Posisi nomor 3 diduduki oleh Kakucho.
Dan posisi penasehat oleh Akashi Takeomi.
"Mmf! Mmf!!" Seorang pengkhianat yang siap mati kapan saja tengah memasang wajah ketakutan dibalik tudung hitam masih dipasang.
"Hoi ayo cepat!"
Sanzu menendang mereka satu persatu, memaksa agar mereka duduk berjejer. Namun, ada satu orang yang masih saja berdiri.
"Cepat duduk! Atau ku bunuh kau?!" Ancam Sanzu.
"Ck, nanti mereka juga mati." Tanggap Rindou yang masih bersandar di dinding sambil menikmati erangan para pengkhianat yang menurut mereka adalah radionya.
"Hmm, senjata mana yang ku pilih.." Sanzu berputar mengitari meja yang berisikan senjata tajam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lakukan dengan cepat Sanzu! Jangan biarkan tempat ini kotor!" Tegas Kakucho.
"Hm, ya!"
Senjata yang Sanzu pilih adalah pistol. Sebab ia dituntut cepat, padahal dia masih ingin menyiksa mereka lebih lama.
Tudung hitam dibuka satu-persatu, ada 3 orang yang kali ini berkhianat pada Bonten.
"Shuusshhh shuushh shuushh!" Ujar Sanzu menenangkan mereka, "Perhatikan kata-kata Mikey!"
Dari jauh, sang pemimpin masih sibuk mengunyah Taiyaki alias street food murah yang telah ia cap sebagai belahan jiwanya.
"Bunuh mereka!"
Sanzu tertawa menang sampai mendongak. Begitu pula erangan sang pengkhianat juga semakin keras.
"Berisik!"
Dorr!!
Ketiga pengkhianat itu langsung tergeletak tak bernyawa akibat tembakan yang diberikan oleh Sanzu.