Bagian Sebelas | Salah Satunya

7.9K 1.3K 3.4K
                                    

Hewoooo Apa kabar semuanya?

Ada yang kangen cerita ini gakkkk??? Coba absen dulu!!!

Yuk persiapin jantung dicerita ini karena ada sedikit kejutan.

Tolong sikapi dengan bijak dan bila ada kata-kata atau perilaku yang kurang berkenan mohon untuk tidak di contoh.

Jangan lupa tag teman kalian untuk membaca cerita ini!

Peraturan untuk membaca cerita ini :

1. Silahkan berikan vote

2. Berikan setidaknya 1 komentar, lebih banyak lebih bagus.

Kedua hal itu berguna untuk mendukung agar cerita ini lebih banyak diketahui oleh banyak orang.

Terima kasih untuk kalian yang melakukan keduanya❤️

Selamat Membaca Cerita Social Media Syndrome

***

Now Playing | NCT Dream - Hello Future

Bagian Sebelas | Salah Satunya

Lucu mereka, hanya mencari satu orang tersangka sampai harus menghabisi 4 nyawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lucu mereka, hanya mencari satu orang tersangka sampai harus menghabisi 4 nyawa.

***

Kenzo menatap Zeferino yang baru saja menyelesaikan kesaksiannya di dalam ruang interogasi, Zeferino tersenyum sekilas sebelum kembali ke ruangan kelas. Kenzo melihat ke sekeliling, sebelum langkah kakinya melangkah masuk ke dalam ruangan.

Dia menghela napasnya perlahan, menatap Pria misterius yang duduk dengan nyaman di kursinya.

"Silahkan duduk, Kenzo," kata sambutan Pak Toro terdengar di indera pendengarannya, Kenzo mengangguk patuh, dia duduk di kursi yang sebelumnya diduduki oleh Zeferino.

Sejujurnya sifat Kenzo itu ceria dan akan selalu mengatakan hal apapun, namun kali ini dia takut salah berbicara. Mengingat mereka telah sepakat untuk saling melindungi satu sama lain, tak mengorbankan teman-temannya.

"Kok tegang?" Satu alis Toro terangkat, melihat pelipis Kenzo dipenuhi keringat yang bercucuran, padahal ini adalah ruangan ber-ac.

Kenzo juga bisa merasakan telapak tangannya basah.

"Kenzo, santai saja." Toro berusaha menenangkan Kenzo, "kita hanya akan mengobrol santai, kamu tidak perlu begini."

"Maaf," lirih Kenzo

"Di profile kamu, dan menurut teman-temanmu kamu ini orang yang sangat aktif, banyak omong dan juga ceria, lalu mengapa sekarang begini?"

"Itu..." Kenzo menghela napasnya perlahan, "Saya takut salah berbicara karena mulut sampah saya."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Social Media SyndromeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang