10

834 76 4
                                    

New to Gun

New to Gun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Off to Tay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Off to Tay

Off to Tay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gun!" teriak New ketika memasuki condominiumnya yang tidak terkunci

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gun!" teriak New ketika memasuki condominiumnya yang tidak terkunci. Ia tau bahwa di dalam sana telah ada Gun yang menunggunya.

"Neeeewww!" balas Gun sambil berlari untuk memeluk sahabatnya itu.
"Gua ga boong, kanget banget gue sumpah"

"Haha. Lebay lo" walaupun berkata demikian, New tetap membalas pelukan Gun. Tidak ia pungkiri bahwa ia juga merindukan sahabatnya itu.
"Lo sendirian? Off mana?"

Gun mengambil ransel yang dibawa New dan membawanya ke dalam condo kemudian disusul oleh New di belakangnya.

"Ga tau. Gue larang dia ikutan"

"Kenapa?"

"Gapapa. Mau quality time bareng lo" Gun mengedipkan mata kanannya menggoda New.

"Ewh. Gegayaan pake quality time padahal mah kepo"

"Hehe. Lo udah janji cerita ya" Gun menuju ke arah dapur lalu kembali keluar membawa satu box pizza ukuran large di tangannya.
"Tadaaan... Gue udah beliin Pizza sekotak" Ucapnya lagi menaruh box pizza tersebut ke atas meja di depan New.

"Gabakalan habis sih ini. Kan gue udah bilang kalo gue udah makan"

"Tenang. Kalau ada lo makanan apa aja bakalan habis New" Kata Gun menepuk pundak sahabatnya itu.
"Bahkan dalam keadaan kenyang sekalipun. Hahaha"

"Sialan emang. Kapan gue kurus kalau kek gini" Ucap New sambil mengunyah potongan pizza di tangannya.

"Udah. Cerita sini kok ga jadian?"

New meletakkan sisa potongan pizza di atas meja lalu membalikkan tubuhnya menghadap Gun.

Flashback...

"Udah telat gimana? Kamu udah muak ya sama aku?" Tay yang sedari tadi memandang lurus ke arah New berbalik dan menundukkan kepalanya.

"Bukan gitu Wan" New mengusap matanya berusaha mengeringkan sisa-sia air mata yang membuat wajahnya sembab.

"Apa dong kalau bukan karna muak?"

"Kalau kamu sama aku, terus Namtan gimana?"

"Namtan?" Tay memalingkan wajahnya kembali menatap New. "Dia bisa sama siapa aja terserah dia"

"Jangan egois gitu dong Wan. Kasian Namtan"

"Aku ga egois kok. Emang dia bisa bareng siapa aja kan?"

"Tapi kan kamu yang deketin dia. Aku ga bisa Wan"

"Wiee..." Tay memegang kedua tangan New dan membawanya kembali ke pangkuannya.

"Aku ga bisa nyakitin dia Wan, dia ga salah apa-apa"

New menarik nafasnya kasar lalu ia memberanikan diri menatap mata Tay. Ia ingin memberitahukan satu hal yang selama ini ia rahasiakan dari sahabat sejak kecilnya itu.

"Wan. Dosen aku ngedaftarin aku magang di LA sebulan yang lalu dan aku keterima Wan. Setelah ujian semester nanti aku bakal ke sana"

Tay menatap mata New dengan pandangan yang tidak terbaca. Semester ini memang merupakan semester terakhir untuk kuliah mereka dan di semester depan mereka akan mulai magang dan juga menyusun skripsi. Tay pernah menanyakan tentang dimana nantinya New akan mendaftar untuk magang tapi New selalu menjawab bahwa ia belum tau. LA terlalu jauh.

"Berapa lama?"

"6 bulan"
"Ada kemungkinan aku akan lanjut kuliah di sana setelah lulus karna perusahaan itu punya mitra dengan universitas. Secara otomatis berkas aku lolos buat lanjut di sana"

"B-berapa lama kuliahnya?"

"Ya kalau cepet bisa 2 tahun"

Yang benar saja? Berarti ia akan berpisah dengan New selama dua setengah tahun?
Tay lalu melepaskan tangan New dan bangkit dari duduknya.

"Wan..."

Tanpa memperdulikan New yang memanggilnya ia berjalan keluar dari kamar New dan menutup pintunya dengan keras. New hanya terdiam menyaksikan hal itu. Ia pun tidak sanggup mengejar Tay yang meninggalkannya.

Waktu menunjukkan pukul 4 subuh ketika New mendengarkan suara mobil keluar dari garasi rumahnya. Tay pergi.

***
Masalah Namtan belum kelar ehh malah mau ditinggal 😔

Akulah DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang