four

167 45 6
                                    

"LEEE!" suara Rivi yang berlari mendekat Lea menggema di lorong SMA Bina Bangsa membuat siapa pun yang mendengarnya akan menoleh ke sumber suara.

"Apasih Vi? Ga usah teriak-teriak"

"Tadi kan gua nguping di depan ruang guru, bukan nguping sih, cuma ga sengaja denger. Ada anak baru Le. Cowok. Masuk kelas kita dong" ujar Rivi dengan antusias yang tinggi.

"Nguping mulu kerjaan lo"

"Ga sengaja denger Le, ga sengaja. Bukan ngup-" Rivi mendadak mendelik saat ada Bu Nadia —guru Bahasa Indonesia yang terkenal jutek. Memang sih tidak galak, tapi karena jutek jadi bawaannya tetap terlihat galak– sambil diikuti anak baru, James, dan kawannya yaitu Haekal.

Entah apa yang dilakukan James dan Haekal sampai-sampai mereka mengikuti Bu Nadia berjalan menuju kelas XII IPA 2 —kelas Lea— yang ternyata memang ini jadwal mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Rivi meraih tangan kiri Lea dan menggeretnya masuk ke dalam kelas. Di sepanjang perjalanan 'paksa' menuju kelas, Lea tidak berhenti mengoceh, menyuruh untuk tidak usah menggeretnya, dan menggerutu.

Ketika sampai di kelas, Rivi melepas tangan Lea dan menuju tempat duduknya.

"Bangsat! Main tarik-tarik aja. Kenapa sih Vi?" Rivi sudah biasa jadi, Rivi tidak akan tersinggung akan ucapan Lea.

"Bu Nadia tadi bawa James sama Haekal Le. Gua heran deh kok bisa ya mereka dibawa Bu Nadia..." Rivi mengerutkan kedua alisnya menunjukkan ekspresi bingung, "...atau jangan-jangan..." Rivi memelototkan matanya yang membuat Lea semakin heran.

"Jangan-jangan apaan Vi?!"

"Dipindahin kekelas ini" Rivi melihat sekeliling ruang kelasnya, dan ternyata ada tiga bangku kosong. Satu di urutan kedua dari samping kiri paling belakang, satu di belakang Lea, satunya lagi di pinggir Rivi, "kan bener Le. Pasti dipindahin kekelas ini Le"

Akhirnya Bu Nadia dan tiga cowok ganteng yang tadi membuntuti Bu Nadia datang dengan gaya sangat-sangat cool. Mereka berdiri di depan papan tulis.

"Anak-anak, Ibu bawakan satu murid pindahan dari SMA Suka Kamu dan dua murid pindahan dari kelas XII IPA 4..." Bu Nadia memasang wajah seperti biasa. Wajah jutek, "...kamu, bisa kenalin diri kamu, dan kalian silahkan duduk dibangku yang kosong"

James langsung menuju bangku dibelakang Lea dan menduduki bangku tersebut. Haekal memilih bangku yang berada di urutan kedua dari samping kiri dibelakang, atau lebih jelasnya dibelakang James. Sekarang hanya tertinggal satu bangku kosong saja. Pemilik tiga bangku tersebut sudah dipindahkan ke kelas XII IPA 4, atau bisa disebut pergantian murid.

"Aleo Bakhits Sen, panggil aja Leo" lalu Leo langsung menuju bangku kosong yang tersisa.

Pada saat Leo mengucapkan 'Bakhits' yang ada pada namanya, Lea sedikit bingung. Apakah ini sebuah kebetulan, atau memang Leo adalah salah satu dari Keluarga Bakhits?

Bu Nadia pun melangsungkan pelajarannya. Pelajaran yang dianggap sangat membosankan bagi murid-murid. Tapi apa daya mereka yang tidak memperhatikan materi akan kesusahan dikemudian hari.

Akhirnya setelah 2 jam berlalu, pelajaran pun usai. Sebenarnya setelah jam pelajaran Bahasa Indonesia selesai, masih ada jam pelajaran Sejarah. Tapi pengajarnya ada urusan mendadak ketika baru saja menginjakkan kaki kedalam kelas XII IPA 2.

Jam pelajaran kosong sampai bel istirahat berbunyi yang membuat lorong SMA Bina Bangsa ricuh.

Ketika di kantin, Lea masih bertanya-tanya dengan 'Bakhits' yang ada di nama Leo. Tetapi, disamping itu, ada James yang selalu mengganggu ketenangan Lea, yang selalu memamerkan gigi rapihnya, yang selalu mengoceh bersama sohibnya yaitu Haekal padahal tidak direspon oleh Lea.

***

"Pa,"

"Iya Le?"

"Papa kenal Aleo Bakhits Sen?" tanya Lea lirih agar Krystal tidak mendengarnya. Karena jika jawaban Jon tidak seperti yang diinginkan, akan kacau lagi urusannya.

"Emang kenapa Le?"

"Tadi di kelas Lea ada murid pindahan, namanya Leo, Aleo Bakhits Sen. Tapi pas dia ngomong Bakhits, Lea jadi bingung kok bisa sih ada Bakhits nya? Apa cuma kebetulan Pa?" Lea masih dengan suara yang lirih. Tapi tidak berbisik-bisik.

"Kebetulan aja kali Le"

Lea mengangguk-anggukan kepalanya paham dan langsung beranjak pergi ke kamarnya.

Tanpa mereka sadari, ternyata ada Krystal yang sedang menguping pembicaraan mereka.

***

.

bersambung

.


Haekal ;

Haekal ;

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Leo ;

Leo ;

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang