ten

104 32 15
                                    

"Lea lo lagi ngapa-" Jo yang tadi mau meledek Lea dengan kata James terkejut dengan keadaan Lea.

Oh tidak...

Lea lupa mengunci pintu kamarnya. Dan Jo melihatnya dengan keadaan tengkurap dan masih memakai sheet mask. Malu sungguh malu yang dirasakan Lea.

"Oh my god," Jo menutup mulut dengan tangannya dan mengambil ponsel yang ada disaku celananya dan memotret Lea.

Lea langsung melepas sheet mask yang ada diwajahnya, membuang ke sembarang tempat lalu beranjak berlari dari tempatnya berada. Jo yang cekatan langsung berlari menghindari Lea sambil mengirim gambar Lea sedang memakai sheet mask ke Noel.

Saat Jo dan Lea menuruni anak tangga, Noel yang sedang menaiki anak tangga terkejut oleh kelakuan Tom & Jerry yang ada dirumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat Jo dan Lea menuruni anak tangga, Noel yang sedang menaiki anak tangga terkejut oleh kelakuan Tom & Jerry yang ada dirumahnya. Noel mau mengejar tapi ia masih kesakitan dibagian pinggulnya.

Jo berlari menuju halaman belakang rumahnya disusul oleh Lea. Saat Jo berada di halaman belakang, dia baru sadar bahwa cuaca masih hujan. Jo mengumpat lalu berbalik badan dan langsung disambut wajah Lea yang seperti sudah siap menerkam Jo apapun caranya.

Bukannya takut tapi Jo malah tertawa, karena memang muka Lea terkesan memeable. Mengancam adalah cara terbaik agar Lea bisa tunduk kepadanya.

"Gua jadiin foto profil Whatsapp nih." Sebuah ancaman. Hanya ancaman agar Lea tidak terus-menerus mengejar Jo.

"Mas," Lea memanggil Jo dengan menunjukan muka pasrah.

"Giliran gini aja langsung pasrah. Ke kamar Noel dulu yu." Jo langsung pergi meninggalkan Lea dengan perasaan lega.

Lea membuntuti Jo dengan sangat terpaksa agar fotonya itu tidak dipublikasikan oleh Jo. Lelah sebenarnya yang dirasakan Lea karena setelah berlari dari atas sampai bawah lalu menuju halaman belakang yang jaraknya jika dihitung mencapai ±0,7 km.

Lea sering berpikir, kenapa Mama dan Papa-nya itu membuat rumah seluas itu, apalagi Papa Jon bisa-bisanya membanding-bandingkan dengan Cristiano Ronaldo. Kalo Mama Krystal cuma ikut-ikut aja kata Jon aja yang penting anak-anak bisa bahagia.

Setelah sampai di kamar Noel, Jo langsung melemparkan perintah kepada Lea untuk membelikan es krim untuk tiga orang. Walaupun bayarnya memakai uang Jo, tapi sangat malas rasanya, karena baru naik ke lantai atas langsung disuruh turun dan membeli es krim.

"Sini abang anter Le," untung saja Noel sebagai kakak yang paling sayang Lea peka, mau mengantar Lea memakai mobil ke indojune. Padahal jarak ke indojune tuh ga jauh-jauh banget atau bisa dibilang dekat, kalo jalan kaki waktu yang dibutuhkan hanya 5 menit saja.

***

"Mas Jo es krimnya rasa apa bang?"

"Loh, kok tanya abang sih? Emangnya mas Jo ga bilang? Coba chat mas Jo Le, abang ga bawa hp."

"Lea ga nyimpen nomor mas Jo." Lea mengambil handphone yang ada disaku jaket yang ia kenakan lalu memberikan kepada Noel agar Noel percaya.

Noel mengutak-utik handphone Lea dan tidak didapatkan nama Jo dikontak Lea, "ya udah beli dua aja buat kamu sama abang. Pilih kamu yang rasa apa kalo abang yang coklat, abang bayarin. Duit mas Jo pegang aja dulu."

Lea mengangguk lalu mengambil satu es krim rasa coklat dan satu lagi es krim rasa mint dan langsung menghampiri Noel yang sedari tadi menunggu di kasir, membayarnya lalu keluar dari indojune.

"Le, James siapa? Pacar kamu?" Noel bertanya sambil membukakan pintu untuk Lea.

Lea yang tadinya mau masuk mobil ketika Noel menanyakan James dan mengatakan kata pacar, Lea seketika membeku. Lea berusaha agar terlihat tetap tenang didepan Noel.

"Bukan pacar, tau dari mana bang?" Lea tidak jadi masuk kedalam mobil dan kembali berdiri menatap Noel.

"Kamu waktu itu ngigau nyebut-nyebut nama James. Kamu di sekolah ngomongnya kasar ya Le?"

Lea menunjukkan cengirannya, "ga sering kok bang," kalo sama Noel, Lea tidak perlu takut mengatakannya. Tapi lain halnya kalo sama Jo.

Lea masuk kedalam mobil dan pintu mobilnya ditutup oleh Noel lalu Noel menyusul masuk kedalam mobil dan melajukan mobilnya. Selang 1 menit, akhirnya mereka sampai di rumah dengan selamat.

"Lama banget, padahal pake mobil. Sini es krim mas," Jo langsung mengambil kantong plastik yang bertuliskan indojune dari tangan Lea, "dua doang?"

"Ng... gatau es krim mas rasa apa. Tadi mau tanya tapi Lea ga nyimpen nomor mas,"

Jo mendelik lalu bangun dari tempat tidur Noel, "parah lo Le. Nomor mas-nya aja ga disimpen,"

"Ga pernah ngontak Lea kali lo bang, makanya Lea ga nyimpen nomor lo," Noel akhirnya berbicara.

***

Lea berjalan di koridor sekolah dengan santai sambil mendengar desas-desus kembalinya Shai setelah 2 bulan di iming-iming pergi ke luar negeri karena ada urusan pribadi.

Shai mempunyai paras cantik namun sifatnya sangat sombong, suka merendahkan siswi yang miskin, memandang rendah siswi yang memiliki wajah buruk atau lebih tepat dibilang tukang bully.

Ada yang takut dengan kedatangan Shai karena setelah Shai ke luar negeri mereka hidup tenteram, ada juga yang senang. Siapa lagi kalo bukan temannya yaitu Anara dan Siska.

"Ada apa sih kok berisik banget? Shai balik sekolah disini lagi kan? Gitu doang kan?" tanya Lea pada salah satu siswi yang sedang membicarakan Shai.

"Bukan gitu aja Le, Shai nembak Haekal di lapangan upacara, terus Shai juga nyalonin diri buat jadi siswi populer,"

"Oh oke makasih,"

Lea lanjut berjalan menuju ruang kelasnya, masih Shai yang didengar  Lea. Tapi Lea tidak peduli karena baginya keberadaan Shai tidak mempengaruhi hidupnya.

Saat Lea di depan ruang kelasnya, lagi-lagi nama Shai yang terdengar ditelinga Lea. Sangat bosan rasanya mendengar nama Shai, lebih baik melihat wajah James sepanjang waktu sekolah dibanding mendengar nama Shai yang terdengar dimana-mana. Bukan karena Lea iri atau dengki, tapi karena Lea tidak suka mendengarkan nama orang yang disebut terus-menerus.

"Eh Lea? Kangen gua ga? Kangen dong pasti sama saingan, iya kan?" ucap seseorang yang sepanjang kawasan sekolah namanya disebut.

***

.

bersambung

.

kira-kira visualisasi Shai siapa nih?

lebih suka Jo atau Noel?

CTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang