4 : Breathe

5.2K 770 405
                                    

Jungkook terbangun. Pagi-pagi sekali sudah mendengar suara berisik dibawah, tak menemukan Lisa dalam dekapannya, ia panik karena terakhir kali meninggalkan Lisa tak sampai lima menit, gadis itu sudah mencakar-cakar tangannya sendiri dengan silet. Tentu saat mendengar suara gaduh seperti benda jatuh, Jungkook yang punya kebiasaan melepaskan baju saat tidur langsung berlari dan turun tanpa memakai baju.

Menuruni tangga dengan gelisah bersamaan digerogoti rasa takut tetapi saat menemukan Lisa kepayahan menggelindingkan beberapa semangka berukuran besar, Jungkook lega. Lisa baik-baik saja. Ia memperhatikan gadis itu, melihat bagaimana pakaiannya sudah berganti.

Tunggu, sebentar!! Pakaian Lisa sudah berganti!? artinya gadis itu membuka lemari, melihat dalaman Jungkook yang pasti akan langsung bertebaran sebab Jungkook benci melipat baju, hanya baju-baju tertentu yang ia pedulikan, minumal digantung agar tak kusut padahal memiliki setrika.

Dengan pikiran kusut Jungkook berlari ke lemari, membukanya dan dikejutkan dengan tumpukkan pakaian yang tak ia kenali bahkan belum pernah ia beli. Lalu saat menarik laci dan memeriksa dalamannya, benda itu sudah pergi berganti dengan dua kotak dalaman baru merek terkenal.

"D—dalamanku!?" Jungkook meremas rambut dikepalanya, bukan berarti dalaman lamanya sangat berharga hanya saja ia akan bingung menaruh wajahnya dimana kalau Lisa sudah melihat dalamannya.

"Sudah kendur." Suara muncul dari belakang, Jungkook menoleh dan menemukan Lisa dengan semangka yang sudah dibelah dua, gadis itu membawa salah satu potongannya dan mendekat dengan sudut bibir berwarna merah akibat makan semangka tanpa dipotong lebih kecil.

"Kau tidak akan seksi dengan dalaman kendur begitu." Lisa menjelaskan, menatap Jungkook datar. "Jadi kubelikan semua yang baru untukmu, pakaianmu juga kusut dan jelek, tidak bergaya jadi kubuang bersama dengan dalaman-dalaman kendurmu. Oh! Tapi masih kusimpan yang berwarna pink dan memiliki gambar kelinci. Kupikir itu spesial karena satu-satunya yang berwarna cerah."

Melihat Jungkook tidak bereaksi dan malah menunduk dengan telinga memerah, Lisa bertanya lagi. "Ada apa lagi?"

Gadis terbalut sweeter ungu kebesaran dan celana pendek putih itu menatap Jungkook, lalu melihat bagaimana wajah merahnya saat balas menatap Lisa seakan sesuatu hal yang memalukan baru saja terjadi. Lisa tidak terlalu peduli, ia kembali melahap semangka sampai hidungnya terkena cairan merah buah itu, pipinya juga.

"Seharusnya aku masih tidur tapi karena ada orang gila yang mengetuk pintu secara brutal dan karena kasihan kalau pintumu copot juga, aku bangun dan mengeceknya. Dia memberikan banyak tagihan kerugian karena kau gagal debut dan dikeluarkan, karena kasihan padamu yang miskin dan tidak punya apa-apa, aku membayarnya."

"Noona.." Akhirnya Jungkook mengeluarkan suara, memungut bajunya dan memakainya sedangkan Lisa duduk ditepi ranjang dan baru mengangkat wajahnya dari semangka yang dipegang.

Pria itu berlutut dihadapan Lisa sehingga posisinya menjadi lebih rendah, ia menatap gadis yang rambutnya dicepol asal dan berantakkan lalu mengulurkan jemarinya mengusap bercak semangka dipuncak hidung, kedua pipi, dan dagu gadis itu.

Alih-alih membahas mengenai hal yang Lisa paparkan tadi, Jungkook kini menarik laci, mengambil tisu dan mengelap bibir Lisa hati-hati lalu melirik semangka dipangkuan gadis itu. "Kenapa tidak dipotong kecil dulu baru dimakan, noona?"

"Itu.." Lisa berpikir, keningnya berkerut seakan pertanyaan sederhana Jungkook terasa sulit baginya. Lalu dengan polos berkata, "Aku tidak tau cara memotongnya, biasanya mereka sudah memotongnya tapi karena sulit—aku membantingnya."

Jungkook meringis. "Noona bisa meminta bantuanku, kan?"

"Kau tidur."

"Bangunkan aku, noona."

EuphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang