10. Bertepuk Sebelah Tangan

19 2 0
                                    

i love it when you're smiling because of me

-unknown

happy reading . . .

Soobin berjalan dengan kedua tangan yang membawa kantong plastik belanjaan. Sedangkan Jihan hanya membawa es krim yang sedang ia nikmati sekarang. Rasanya benar-benar seperti seorang pembantu yang mengikuti majikannya.

"Jihan... kenapa kau tidak membantu ku membawa satu kantong ini?"

Jihan menoleh kebelakang karena namanya baru saja di teriakkan oleh kakak nya itu. Dengan santai nya es krim nya ia habiskan lebih dulu baru menjawab pertanyaan Soobin.

"Bukankah eomma tadi  menyuruh ku untuk menemani mu bukan membantu mu"

"Aaa... jihan kumohon bantu aku sekali ini saja" rengeknya pada adiknya itu

"Andwe, itu pasti akan membuat mu tetap mengulangi nya" tolak Jihan secara halus

Hembusan nafas Soobin terdengar jelas di telinga sang adik. Seruan dari seseorang membuat mereka menoleh secara serempak ke arah gadis dengan rambut kepang itu.

"Oppa... aku mencarimu di rumah tadi tapi kata eomma kau sedang keluar"

"K-kau siapa? A-apa kau mata-mata?" ucap Soobin gugup

"Kau tidak mengenal ku? Itu sungguh menyebalkan"

"Maksudmu?" tanya Soobin masih tidak mengerti dengan ucapannya

"Kau dan aku berpacaran, apa kau tidak ingat?!"

"Mwo?!" seru Jihan yang mendengar bisikannya pada Soobin

Soobin mematung berfikir, apa dia pernah mengencani wanita itu. Lalu adiknya menyangkalnya dengan perkataan nya.

"Apa kau sedang bermimpi? Mana mungkin kakakku mengencani gadis sebaya ku" sangkal Jihan

"Benar aku tidak pernah berpacaran dengan gadis sebaya adikku. Karena aku..." ucapan nya terhenti karena sedang berfikir kata apa yang selanjutnya ia ucapkan

Wanita penyelamat nya datang di waktu yang tepat. Byun Jia berteriak memanggil namanya tapi dengan sebutan orang tersayang.

"Chagiya... apa kau tidak merindukan ku?" seru Jia

Soobin meletakkan barang bawaannya di tepi lalu berlari sekencang-kencangnya dan memeluk tubuh kecil Jia. Pelukannya begitu hangat dan erat. Jia membalas pelukan hangat nya itu.

"Kemana saja kau? Aku merindukan mu" ucapnya tulus

"Aku disini, aku tidak kemana-mana. Hanya saja kemarin ada urusan mendadak jadi aku tidak bisa pulang tepat waktu" jelas nya

Gadis tadi menggerutu di tempatnya. Emosinya memuncak, kedua tangannya mengepal erat. Jihan yang melihatnya, menawarkan minuman yang ia beli tadi.

"Apa kau merasa kesal? Butuh sesuatu untuk mendinginkan nya kembali? Nah" tanya nya menyodorkan minuman tadi

Gadis itu mengambil dengan kasar lalu pergi begitu saja. Terlihat dari hentakan kaki nya, dia sungguh kesal sekarang. Jihan berlari kecil kearah mereka. Jia yang melihat gadis tadi sudah pergi lalu menepuk punggung Soobin untuk memberitahu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANYELIR • CHOI SOOBINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang