Haojol
Haikyuu!! © Furudate Haruichi
Warn : OOC, typo, genderbend, dan lain sebagainya.
Happy Reading~
Kuroo memperhatikan jam diponselnya, sudah hampir jam dua siang. Namun tak jua Ia mendapatkan orderan.
Menghela nafas berat, Kuroo kemudian merebahkan kepalanya pada meja didepannya.
"Kenapa?" tanya Bokuto meminum kopi yang baru Ia pesan.
"Belum dapat orderan dari tadi pagi. Mana besok mesti bayar kost-kostan."
Bokuto menaikkan sebelah alisnya, "Loh bukannya hampir satu bulan ini banyak orderan yang kamu terima? Mestinya ada dong buat kost-kostan."
"Uangnya kepake."
"Buat?"
"Beli alat streaming, biar bisa deketin neng kenma." Bokuto hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. Terlampau tidak habis pikir akan Kuroo yang sebegini ngebetnya sama Kenma.
"Yasudah, tunggu aja. Sebentar lagi juga jam pulang sekolah anak-anak SMA. Siapa tau ada yang order buat dianterin pulang." Kuroo mengangguk.
"Bok." panggil Kuroo membuat Bokuto menoleh bingung.
"Apa?"
"Minta kopimu dong."
"Ih anjir, beli sendiri lah."
"Ga ada uang. Pelit amat sih, ingat kata pak Ustad jangan pelit-pelit. Nanti kuburannya sempit."
"Hah? Kata ustad mana tuh?"
"Ada deh, minta dulu kenapa. Haus nih lama nunggu orderan."
"Pesan baru aja. Entar aku yang bayarin."
"Wiih thank you ma bro."
***
Kuroo tersenyum cerah ketika notifikasi orderan masuk muncul di aplikasinya. Dan lagi, letaknya dekat dengan tempat Ia nongkrong minum kopi.
Tanpa pikir panjang, ia menerima orderan itu. Disusul dengan chat masuk.
"Pergi dulu ya Bok, ada orderan. Thanks traktirannya."
"Yoi, semangat."
"Pasti." Kuroo keluar dari warkop langganannya dan langsung menaiki motor beatnya. Tak lupa memakai helm sesuai standart berkendara.
"Yosh.. Bismillah."
***
Kuroo menatap sekitar, masih banyak anak-anak sekolah yang berdiri didepan sekolah. Menunggu dijemput atau sekedar jajan ke abang kaki lima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haojol
FanfictionBercerita 4 orang mahasiswa yang bekerja sampingan sebagai ojek online. "Tsukki, senyum dikit kenapa. Jangan dingin begini, entar susah dapetin bintang 5." - Kuroo. "Mon maap, senyumku cukup buat eneng geulis aja. Lagipula dingin begini selalu jadi...